6. Hello, Dengar ya!

8.1K 1.3K 217
                                    

Vote dan komentar ya ♥♥♥

Vote dan komentar ya ♥♥♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Orang yang kita pikir bodoh dan tidak penting adalah seseorang yang lahir karena Tuhan, yang mungkin mempelajari kebahagiaan dari kesedihan dan pengetahuan dari kesakitan.

Kita tidak tahu, bagian mana dari kehidupan yang dijadikan orang lain sebagai pembelajaran. Jadi kita tidak bisa menghakimi, apalagi hanya bermodalkan mata menilai.

Semua yang dilihat mata bisa saja tipu muslihat. Karena beberapa diantara manusia memilih tertawa untuk menutupi luka, beberapa manusia memilih angkuh untuk menutupi rasa sakit.

Sejatinya kita hanya bisa melihat, tidak untuk menghakimi.

Ruangan tiga kali tiga meter di sebuah rumah nampak sayup pun cahaya yang hanya remang. Namun sang kakak yang selalu berlaku angkuh ada disana, berdiri didepan pintu.

Isi otaknya sangat banyak, dan sudah dari kecil ia tak diajarkan atau dibiasakan untuk 'menyelesaikan masalah' hingga beberapa konflik hanya terus berputar di kepalanya, membuat beberapa konflik baru muncul karena ketidak tahuanya.







Ckelk



Ia memutar kenop pintu, ingin mencari tahu apa yang tengah adiknya lakukan pukul sembilan begini, namun masih terjaga. Ia tahu sebab gumaman sang adik cukup didengar rungunya. Biasanya sang adik akan tertidur jam sembilan.


Disana sang adik tengah duduk menghadap tembok dengan sebuah boneka kucing yang sedang ia ajak berbicara, entah keseruan apa yang diciptakan sang adik dengan dunianya itu.

"Eh kakak Jef" Sang adik menoleh dengan semangat, sempat ingin beranjak menghampiri namun diurungkan mengingat seuatas tali yang melilit kakinya.

Sejak kemarahannya dua malam lalu, Jaehyun kembali mengungkung sang adik. Tak membiarkannya keluar rumah lagi, alasannya sederhana meminimalisir sang adik bertegur sapa dengan orang-orang agar tak banyak yang tahu jikalau Jaehyun punya adik yang... Ya... Demikian.

"Ngapain?" Jaehyun berjongkok, sedikit mencuri tatap pada sang adik yang menatapnya selalu dengan senyum penuh.

"Nyanyi...Ngo...ngomong sama Dori, hehe" Ujarnya semangat sambil mengangkat jari telunjuknya menunjuk si boneka.

"Oh" Jaehyun mengangguk. Sampai ia disadarkan akan kondisi kamar Jaemina yang jauh dari kata layak, ia termenung 'Kapan aku terakhir singgah disini?' tanyanya dalam hati.

Mainan anak balita dan krayon berhamburan begitu saja, belum lagi piring semalam yang nasinya berantakan kemana-mana.

"Mandi yuk?" Ajaknya sambil melepaskan ikatan pada kaki sang adik. Ada perasaan berdesir dalam dirinya, namun sebuah ego masih menggerogoti sisa hatinya yang lain.



Lullaby _ SUDAH DITERBITKAN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang