1. Mitos Yang Nyata

804 3 0
                                    

"Hihihihi..."

"Hihihihihii.."

Purma menepuk jidatnya,"pasti Raj bertingkah lagi",dua ayat terakhir dari surah Al-Fatihah hampir saja diselesaikan Purma,namun konsentrasinya terganggu oleh seorang anak yang menirukan suara tante kunti didekat jendela mushola.

"Raj,tidak bisakah kau berhenti menirukan suara seperti itu?!" tegas Purma,ia sudah kepalang kesal dengan tingkah Raj yang menganggunya dan teman-teman mengaji,namun yang ditegur hanya mengabaikan. Sebenarnya bukan hal baru untuk Purma dan teman sepengajian dengan tingkah Raj yang kurang kerjaan itu,bahkan satu kampung pun tahu kalau Raj adalah anak terbandel dan biang rusuh. Malam sudah hampir larut,sebagian anak-anak dimushola sudah pulang kerumah masing-masing tinggal tersisa tiga anak yaitu Purma,Raj dan Minna yang masih menyelesaikan mengaji,Raj adalah anak paling terakhir yang keluar dari mushola,Purma dan Minna sudah menunggunya diluar,lalu mereka bertiga pulang bersama,dipertengahan jalan Raj mengentikan langkah Purma dan Minna,"hei,coba lihat pohon besar itu,apa kalian tahu disitulah tempat kuntilanak tinggal" kata Raj sambil menunjuk kearah pohon dipinggir seberang jalan,Purma dan Minna sontak ketakutan terlebih Minna adalah anak yang sangat penakut,

"Raj,seharusnya kau tidak menunjukkan jarimu seperti itu,ini sudah malam" ucap Minna yang semakin takut. "benar Raj,bagaimana jika kuntilanaknya tahu?" sambung Purma. "Hahahaha,tidak akan..,aku hanya bercanda,lagi pula kalian percaya dengan hal seperti itu?,itu hanyalah mitos masyarakat sini,tidak mungkin dijaman yang modern ini masih ada kuntilanak,hahahha" Raj masih terbahak dengan perkataannya,Purma dan Minna melanjutkan perjalanan pulang. Keesokannya dimushola beberapa anak berkerumun sedang membahas isu terbaru yang sedang berkembang dikampung.

"Iyaa benarr!,pak Soleh yang melihatnya sendiri,aku mendengar langsung dari istrinya,bahkan istrinya bilang pak Soleh sampai pucat dan pagi ini ia demam" seorang anak laki-laki begitu lantang membahas isu tersebut. "Ada apa ini?,sepertinya pembahasan kalian serius sekali" Raj baru saja datang bersama Purma dan Minna,"ada berita menyeramkan Raj,tetanggaku pak Soleh melihat kuntilanak dipohon besar tidak jauh dari sini" anak itu memberitahu lagi kepada Raj."kapan kejadiannya??" Purma langsung menyela,"semalam saat pak Soleh pulang kerja" jawab anak itu lagi. "Hahahaha..,mana mungkin,pak Soleh itu hanya sedang mengantuk dan ia pasti salah lihat,tidak mungkin dijaman sekarang ada kuntilanak,hahaha" ucapan Raj itu membuat teman-teman yang lain terlihat kesal. "Purma,semalam Raj menunjuk pohon itu kan?" Minna dengan gelagat takut melirik,"entahlah Minna,sudah tidak usah dibahas lagi" jawab Purma,Minna pun mengangguki.

"Hahaha,aku masih heran dengan orang-orang dikampung ini masih saja percaya hal-hal aneh seperti itu" ucap Raj sambil menunggu antrian mengaji,"Raj itu sungguhan,memangnya kau tidak percaya hal ghaib?" sahut Ito teman karib Raj,"tidak" dengan santainya Raj menggeleng,"kau tahu Raj,aku percaya dengan cerita anak tadi,kuntilanak itu memang ada" Ito berkata sangat yakin,"Itoo Ito,itu hanyalah mitos..,kau jangan mau ditipu dengan cerita anak itu" Ito tidak menyahuti lagi perkataan Raj,keduanya pun lanjut fokus menunggu antrian.

Setelah mengaji,pak Ustadz menyampaikan tausiah kepada anak-anak setiap malam jumat,anak-anak lalu mendengarkan tausiah dengan khidmat,Purma yang sedaritadi menyimak penjelasan ustadz bertanya "pak ustadz,saya mau bertanya,apakah hantu itu ada?apakah kuntilanak itu memang ada dan perwujudan dari seorang wanita yang meninggal lalu gentayangan,lalu mengapa hantu suka mengganggu?" pertanyaan Purma sontak membuat Raj terbahak,anak tidak sopan ini langsung menjawab "hei Purma,hantu itu palsu kau hanya membuang-buang waktu menanyakan hal seperti itu" Raj lanjut menyeringai. "Ehehehe,sudah Raj,kau memang benar,hantu itu tidak ada.." sahut pak ustadz,hal ini membuat Purma serta kawan yang lain terdiam dan Raj semakin sombong dengan gelagatnya "benarr kan..". "kalau hantu itu tidak ada,kuntilanak itu apa pak ustadz?" Purma bertanya lagi,pak ustadz langsung menjelaskan "anak-anak,Allah menciptakan manusia itu dari tanah,menciptakan malaikat dari Nur atau cahaya,dan menciptakan jin dari api,jin adalah musuh dari manusia sejak Nabi Adam diciptakan,namun jin itu dikasih kelebihan oleh Allah yang dapat merubah bentuknya menjadi apapun,dan jin memanglah suka menggoda manusia,kita ini hidup berdampingan dengan yang namanya jin,namun kita tidak dapat melihatnya dengan kasat mata karena mereka tinggal dialam ghaib,dan kuntilanak itu juga sebenarnya adalah jin yang menyamar,dia menyamar seperti wanita yang seolah telah meninggal lalu gentayangan,sejatinya hantu-hantu itu memanglah penjelmaan jin yang ingin menganggu manusia" penjelasan pak ustadz sangat diperhatikan oleh semua anak kecuali Raj. "jadi pak ustadz,hal ghaib itu beneran ada.." Ito ikut bertanya,"iyaa benar,hal ghaib itu ada dan kita wajib mempercayai dan menghormati sebagai bentuk keimanan kita kepada Allah,dengan cara memperbanyak ibadah,selalu meminta perlindungan kepada yang kuasa agar dilindungi dari jin-jin jahat,karena jin akan selalu mengganggu manusia menggunakan cara apapun" jawab pak ustadz,Ito pun tersenyum dan melirik Raj yang mukanya sudah memerah menahan kesal,Raj yang egois pun berbisik kepada Ito,"aku masih tidak percaya dengan perkataan ustadz,aku tetap yakin tidak ada jin dan semacamnya dijaman yang modern ini.." Ito memutarkan mata malasnya kepada Raj dan langsung mengabaikan. Malam semakin larut,seperti biasa Raj adalah anak paling terakhir yang keluar dari mushola,kali ini ia pulang sendiri tanpa Purma,Minna maupun Ito teman karibnya,"sial,kenapa mereka meninggalkanku,tidak biasanya mereka seperti ini" umpat Raj sambil melangkahkan kakinya untuk pulang kerumah,tidak berselang lama saat Raj sejajar dengan pohon besar diseberang jalan ia melihat sosok wanita berambut panjang menggunakan baju putih berdiri disamping pohon dengan tertawanya yang khas "hihihihihihi...". Raj yang melihatnya sontak terkejut tanpa berpikir panjang ia berlari ketakutan "aaaaaa,hantuuuuu" Raj berlari sangat kencang sampai hampir terjatuh,napasnya pun tersengal.

"Hahahaha..,rasakan dia,itulah akibatnya kalau tidak mendengarkan pak ustadz tadi" Purma membuka rambut palsu yang ia gunakan untuk menakuti Raj,"bagaimana?berhasil kan" dari belakang pohon Ito dan Minna menghampiri Purma sambil menahan tawa,"apa dia tidak kenapa-kenapa kita melakukan ini?" sambung Minna,"tidak apa Minna,ini untuk memberinya pelajaran,kita berhasil.."jawab Purma. Ito,Minna maupun Purma akhirnya saling melepas tawa mereka,"hahahaha aku pikir dia tidak percaya hantu karena dia pemberani,ternyata sama saja" ucap Ito merasa geli. Tidak lama kemudian terdengar lagi suara yang khas "hiihiihiihiii...","sudahlah Purma,peranmu sudah berakhir" ucap Ito spontan,Purma dan Minna saling melirik mendengar ucapan Ito. "Tapi itu bukan aku to..", balas Purma.

Keesokannya seperti biasa Purma dan kawan-kawan menunggu antrian untuk mengaji begitupun dengan Minna,Ito dan Raj,namum berbeda dari biasanya Raj lebih pendiam dan tidak melakukan kenakalan sedikit pun,"kau kenapa Raj?,kulihat dari tadi kau diam saja" tanya Purma,"semalam aku melihatnya sampai kebayang hingga saat ini,sekarang aku percaya dengan hal ghaib dan kuntilanak itu ada,atau mungkin saja itu jin yang sedang menyamar" kata Raj sambil menatap ketiga temannya,kemudian Purma,Minna dan Ito saling melirik "aku juga..." jawab ketiganya bersamaan.


Mohon maaf jika banyak kesalahan
Happy Reading guys

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang