Seperti biasa hari libur ku yang sangat membosankan aku habiskan dengan berjalan-jalan, sore ini aku berencana dengan temanku untuk bertemu disalah satu tempat nongkrong yang katanya banyak anak millenial. Sesampainya aku disana temanku memanggil kemudian kami menyantap es buah dipinggir jalan. Ternyata yang dimaksud temanku adalah tempat nongkrong pinggir jalan,tidak buruk hanya sebelumnya aku berpikir itu adalah cafe atau tempat minum kopi tertutup tapi cukup mengasyikkan walaupun cukup rame dan ya banyak sekali muda mudi ditempat ini,Tidak lama berselang temanku mengatakan bahwa nanti malam akan ada balap motor ditempat kami berdiri,katanya ini adalah sirkuit bagi pembalap liar kota ini, dan ia mengajakku untuk menonton balapan tersebut, aku tidak menolak karena nanti malam adalah malam minggu dan malam mingguku yang sebelumnya diisi dengan kekosongan jadi mungkin malam yang ini akan lebih menarik.
Malam sekitar pukul sebelas aku dan temanku menyaksikan balap liar anak-anak muda, sebenarnya aku tidak begitu suka menonton balapan ditambah lagi ini adalah balap liar yang resikonya sangat besar namun aku tetap ikut karena penasaran. "Semoga saja tidak ada razia malam ini" Kata temanku,aku hanya mengangguki perkataannya.
Salah satu pembalap memenangkan pertandingan,pria sekitar umur 20 tahunan atau mungkin lebih sangat bergembira malam ini ia mengalahkan tiga pembalap lain kemudian ia menerima uang hasil kemenangan. Aku cukup memperhatikan semua yang terjadi ditempat itu dan entah kebetulan atau apa sang juara adalah teman dari temanku, mereka saling kenal dan sangat akrab kemudian temanku memperkenalkan pria tersebut denganku. Aku pun menyambut ramah walaupun sebenarnya aku cukup canggung, "kenalin La, ini Fandi" Kata temanku, aku menjulurkan tanganku "Laila", "aku Fandi" Pria itu tersenyum aku pun membalasnya. Setelah situasi canggung tadi aku dengan temanku pulang,karena kontrakan tempatku tinggal masuk gang kecil aku dan temanku berjalan kaki kami memarkirkan motor ditempat lain. Sambil berjalan temanku membahas Fandi pria yang menjuarai balap liar tadi, "si Fandi itu baik lo anak nya La, dia juga mandiri, walaupun terlihat berandal tapi dia sopan sama orang tua", aku terus mendengarkan Vinta temanku itu, sampai kami tiba di kontrakan.
" Menurut kamu gimana La? " Temanku bertanya. "Apanya Vin?" Aku cukup bingung dengan pertanyaannya. "Yee ditanya malah nanya balik,ya itu si Fandi kayaknya cocok deh sama kamu" Aku kaget dengan jawaban Vinta. "Hah, apaan si Vin, masa baru kenal udah suka aneh-aneh aja kamu" Aku jawab dengan santai. Vinta lanjut mengatakan kalau dia mengenalkan ku dengan Fandi memang sudah direncanakan dan seolah ingin menjodohkanku dengannya. Aku mengabaikan perkataan Vinta karena aku berpikir hanya candaan biasa, Vinta pun pamit pulang.
Esoknya aku bersiap berangkat kerja, hari libur ku selalu aku manfaatkan untuk mencari uang tambahan, tidak banyak memang tapi cukup untukku jajan saat kuliah. Aku bekerja sebagai kasir di salah satu toko kue,aku bersyukur hari itu pekerjaanku lancar seperti biasa, namun tanpa disangka seorang pelanggan datang dan membeli sebuah kue ulang tahun, ia meminta aku menghias kue tersebut dengan nama seseorang, tidak ada yang salah dengan pelanggan kali ini hanya saja itu adalah Fandi, tentu saja ia mengenaliku baru semalam kita berkenalan dan sekarang bertemu, Fandi menyapa aku membalas hal yang sama dan kami saling tanya berbagai hal biasa,tidak ada yang istimewa dan perlakuannya memang seperti yang diceritakan Vinta, temanku memang benar Fandi anak yang baik walaupun aku masih memandangnya sebelah mata, sebagai wanita awam aku memandang Fandi anak berandal yang nakal bagaimana tidak aku bisa melihat dari penampilannya, kaos polos putih dengan celana jeans pendek yang robek serta tindik di daun telinganya, ditambah lagi luka-luka dikaki dan tangannya, siapa saja yang melihat pasti berpikir sama denganku.
Fandi tidak bicara banyak begitupun aku, setelah selesai dengan urusannya Fandi pergi membawa kue tadi yang katanya untuk teman yang berulang tahun. Setelah selesai dengan tugasku di toko kue aku pulang dan hari juga sudah sore, sesampainya dirumah aku membersihkan badan dan membereskan keperluanku untuk kuliah besok sambil menunggu waktu magrib.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN
AcakCerpen yang akan memberikan berbagai kesan untuk para readers.. Mohon maaf jika masih banyak penulisan yang salah,karena masih belajar🙏 Bagi readers yang ingin memberi saran terhadap tulisan saya silahkan tulis dikolom komentar. Terimakasih reader...