Chapter 1

42 11 78
                                    

"Jangan menyalahkan takdir atas apa yang terjadi, tapi salahkan dirimu sendiri yang tidak bisa bersyukur."

Aku hanyalah gadis biasa yang tidak pernah merasakan kasih sayang
seorang ayah, miris bukan? Tapi yasudahlah tidak apa karena aku memiliki seorang ibu yang sangat berharga dalam hidupku.

Mengapa aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah? Karena ayahku meninggal pada saat aku berusia dua tahun. Lagi pula aku tidak
dekat dengannya. Tapi tetap mau bagaimana pun dia, dia adalah ayahku.

Ibuku bernama Hanifa Arindi beliau orang yang pekerja keras juga penyabar, dalam hal apapun tidak lupa dengan sifatnya yang rendah hati. Namun sayang, umur beliau tidaklah panjang.

Ibuku, mengidap penyakit kanker kulit, tidak hanya kanker kulit tapi penyakit lainnya juga. Sampai akhirnya delapan bulan ibuku sakit parah, di situlah aku berubah menjadi anak yang mandiri.

Padahal aku termasuk anak yang manja sekali, tapi Allah punya rencana lain, yaitu menjauhkan aku dan ibu. Ya mungkin karena ibuku tidak akan berumur panjang.

Banyak sekali kenangan yang aku lewati bersama beliau, kadang akur kadang juga tidak. Tapi mau bagaimana pun kita harus bersikap baik pada ibu kandung kita sendiri.

Ibuku bekerja sebagai perawat disalah satu Rumah Sakit daerah Bandung, beliau termasuk orang yang pekerja keras. Mengapa begitu? Ya karena beliau kerja banting tulang demi memenuhi apa yang diperlukan atau diinginkan oleh aku ataupun kakakku.

Ibu wafat ketika aku berumur sebelas tahun tepat dua hari sebelum pelaksanaan UN (Ujian Nasional), kalian tau bagaimana perasaanku kala itu? Antara marah, sedih sekaligus kecewa pada diriku sendiri karena belum sempat membahagiakan ibu.

Aku pun pernah menyalahkan takdir atas semua yang terjadi, tapi aku mencoba untuk berfikir kembali. Bahwa takdir tidaklah pantas untuk di salahi melainkan di syukuri.

Bahkan yang lebih parahnya lagi aku sempat berpikir bahwa Allah tidak adil karena sudah mengambil ibuku, tapi aku teringat dan kembali berfikir bahwa Rasulullah Saw saja di tinggal ibunya pada saat beliau masih kecil tetapi beliau mampu menjalani hidupnya tanpa seorang ibu, lantas mengapa aku tidak mampu.

Sebelum ibuku pergi, beliau memberikan amanah kepada kakakku untuk merawatku, maka dari itu mau tidak mau sampai saat ini aku tinggal bersama kakakku.

Kakakku bernama Rosikhah Dermawati, beliau anak yang cukup pintar dalam hal apapun, apalagi dalam hal drama atau akting.

Seperti nama belakangnya ia memiliki sifat yang dermawan pada semua orang apalagi aku. Sangat bangga sekali mempunyai seorang kakak seperti dia.

Beliau memiliki tiga orang anak yang diberi nama Khirunnisa Al-Zahra, Khanza Irsyam, dan Muhammad Khenzi Abbad. Selisih mereka aku pun kurang tahu, yang jelas Khirunnisa itu kelas enam SD, Khanza Irsyam balita berumur tiga tahun dan Muhammad Khenzi Abbad berumur satu tahun.

Beruntunglah aku dipertemukan dengan seorang teman yang mengerti akan diriku, dia merupakan teman sejati ku mengapa begitu? Karena ia tidak pernah menyerah untuk mengingatkanku ketika aku salah dan memberitahuku sedikit ilmu entah apapun itu, dengan caranya yang berbeda dengan yang lain yaitu dengan caranya yang konyol dan agak sotau atau bahkan ngelawak, walau kadang garing. Tapi aku bangga banget aku bisa ketemu sama dia.

Biar aku kenalkan ia bernama Fahimah Faiza Tazkia Shafia. Wah wah parah sih ya kepanjangan tapi, nama yg unik bukan? Sama seperti orangnya.

Dia orang yang lemah lembut sekaligus menjadi obat untuk aku. Mengapa begitu? Ya karena kan dulu tuh aku nakal menutup aurat pun gamau, tapi alhamdulillaah dia tidak pernah berhenti mengajakku untuk kembali ke jalanNya.

Maka dari itu aku bisa kuat menghadapi masalah yg selalu datang, karena Allah memberikan Fahimah kepadaku. Alay si ya, namun itulah pertemanan sesungguhnya.

Teman bukanlah seberapa lama ia berteman, dan bukan pula seberapa dekat mereka melainkan siapa yang mampu untuk mengingatkan kita ketika kita salah, dan senantiasa mengajak kita agar lebih taat kepada-Nya dalam menggapai ridho dan surga-Nya. Bukan malah sebaliknya.

🌿🌿🌿

Bandung, 19 Desember 2020
R_Julya

🌱🌱🌱

Ingn tahu lebih banyak yuu di simak ya♡
Blm revisi ya:)
Yang mau mengoreksi silahkan:)

Satu Pintaku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang