part 1 First story

14 5 0
                                    

🎶 "kopi hitam kupu-kupu,
kopi hitam semangatku, kopi hitam kuhirup selalu. " 🎶

{Autor pov}

"Brisik banget lo ah! pagi-pagi dah bikin ricuh. " Satya mengungkapkan kekesalannya.

"Bodoamat sirik aja lo sat.. " Balas Raina tak mau kalah.

Satya meninggalkan Raina yang menyanyi tanpa sadar suara. Setelah beberapa menit kemudian kelas semakin ricuh dengan kedatangan siswa-siswi yang siap untuk belajar.

"Eh nyet tumben lo udah dateng, biasanya aja telat mulu. " Ledek Fero sambil nonyor kepala Raina.

"Lo maunya apa? berangkat pagi salah, telat salah, terus gue hrs gimana? " Jawab Raina sambil nonyor balik kepala Fero.

"Selamat pagi kawan-kawan yang ku sayangi... " Sapa Doni dan masuk ke kelas
kelas semakin ricuh dengan sapaan Doni,ricuh karna merasa jijik.

"Najis banget lo, mual gue dengernya. " Komen Satya dan Doni hanya nyengir kuda mendengar komennya.

"Nyesel gue milih lo jadi ketua kelas Don. " Sambung Raina yang diiringi gelak tawa anak-anak.

Doni menjitak kepala Raina yang membuat Raina mringis sakit.
Setelah beberapa menit kemudian kelas dimulai seperti biasa, kelas sunyi hanya ada suara bu Nita yang sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas, mereka mengikuti pelajaran dengan tertib.

***
"Kring.. " Lonceng berbunyi menandakan jam istirahat dimulai.

"Kantik yok Rain! laper gue. " Ajak Siska teman sebangku Raina plus sahabatnya.

"Lets go beb.. " Jawab Raina dengan semangat empat lima.
Mereka berjalan keluar kelas, dengan orang-orang yang mengikuti mereka dari belakang.

"Heh kalian ngapain buntutin gue sama Raina? " Ucap Siska saat ia sadar bahwa ada Satya, Fero, dan Doni.

"Ya mau makan lah ke kantin, nebeng lo berdua.. " Jawab Satya tanpa dosa.

"Lo yang bayarin kita semua!! " Saut Raina dengan persetujuan yang lainnya.

"Lah kok gue si. " Satya mengelak untuk mentraktir teman - temannya.

"Iya lah, gantian dong lo maunya gratisan mulu. " Jawab Doni dan berjalan mendahului mereka.

Mereka berjalan menuju kantin dengan canda gurauan yang selalu mereka keluarkan tiap harinya.
Koridor sekolah mengalihkan pandangan mereka, mereka datang menuju koridor yang dipenuhi siswa yang berdesakan.

"Ribut apaan si?. " Tanya Siska dengan keponya.

"Foto Calon-calon ketos. " Jawab salah satu siswa yang ikut berdesakan untuk melihatnya.

So pastinya mereka ribut, disana terpajang jelas foto Angkasa yang konon katanya ganteng, cool, smart, dan lain sebagainya. bisa dibilang bintang sekolah si.

***
Jam sekolah berjalan dengan cepatnya, para siswa berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Em, Fer lo duluan aja gue pulang sama Siska ada yang mau gue lakuin sama Siska" Ucapku kepada Fero.

"Oke, kalo ada apa-apa langsung kabarin gue. " Jawab Fero.

Fero melakukan motornya meninggalkan Raina dan Siska diparkiran sekolah.

"Mall yuk Sis, gue pengen beli sesuatu nih. " Ucapku kepada Siska.

"Ayok deh ayok. " Jawabnya dan menarik Raina keluar dari parkiran.
Mereka berbincang agenda apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

"BRUK.. " Suara benturan dengan diiringi jeritan seorang perempuan.

"Rain!... " Teriak Siska saat Raina terjatuh ke tanah karena terserempet motor.

"Area you oke Raina. " Siska mendekati Raina dan melihat keadaan Raina saat ini.

Seseorang turun dari motornya dan langsung menanyakan keadaan Raina.

"Sorry gue gak sengaja, lo gakpapa kan?. "

"Buta ta mata lo, kayak gini lo bilang gak papa? motor lo nyrempet gue. " Jawab Raina dengan amarahnya sambil menunjukkan tangannya yang luka karna tergores ke tanah.

Laki-laki itu jongkok menyesuaikan posisinya kepada Raina dan melepas helm yang masih dipakainya.
Semua orang terkejut termasuk Siska dan Raina.

"Iya gue minta maaf, gue bakal tanggung jawab, gue bawa lo ke RS. " Ucap Angkasa lembut.

"Gak perlu, gue bisa sendiri, gue masih mampu. " Balas Raina sinis.

"Bukan mampu atau enggaknya tapi rasa tanggung jawab itu harus ada di diri cowok, naik motor gue!!! " Kata Angkasa mengulurkan tangannya ke Raina.

Raina berdiri dengan menghiraukan bantuan Angkasa kepadanya, ia pergi meninggalkan Angkasa dan menarik tangan Siska.

"Lo kenapa nolak bantuan Angkasa Rain? " Tanya Siska heran.

"Lo lihat aja mukanya sok-sok an mau nolong gue, paling juga buat pencritaan didepan anak- anak yang lain. " Jawab Raina enteng.

Siska mengantarkan Raina ke klinik terdekat, setelah mendapat tanganan dan menebus obat mereka langsung pergi untuk pulang ke rumah Raina.
Sesampainya dirumah, Bunda telah menunggu kedatangan Raina.

"Siang bun. " Siska Raina saat melihat Bunda di teras rumah.

"Siang sayang, hey kamu kenapa? " Tanya bunda cemas saat melihat tangan Raina.

"Gpp Bunda, hanya goresan sedikit kok, lagian juga udah diobatin Bunda gak usah khawatir. " Jawab Raina meyakinkan Bunda.

"Ya sudah kalian langsung masuk, Bunda buatin teh manis. "

***

Hay gaes ini cerita pertama aq, bantu aq buat baca cerita ini ya.
Klo ada yg mau usul ttg kisah-kisah yang cocok untuk petualang kisah cinta mereka argumenkan saja oke!
Semangat dari kalian bakal bantu aq banget buat ngelanjutin cerita ini, saling nyemangatin ya gaes :)
Jangan lupa ikuti kisah perjuangan cinta Raina dan Pangerannya yang akan selalu bersama sampai maut yang memisahkannya!! ^_^

MY LOVELY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang