part 2 "Angkasa salfano geindra"

13 5 0
                                    

***
(Author pov)

Angkasa hanya terdiam saat nongkrong bersama teman-teman nya. Biasanya ia yang selalu memainkan gitarnya dan menyanyi dengan suara khasnya yang indah. Angkasa terdiam karena merasa bersalah tlh melukai perempuan yang tak dikenalnya.

"Gue cabut dulu gaes. " Ucapnya dan berdiri dari tempatnya.

"Tumben bro, kenapa lo?.. " Saut salah satu di antara mereka.

Angkasa pergi tanpa menggubris pertanyaan dari temannya sampai mereka heran ada apa dengan Angkasa sebenarnya.
Angkasa berjalan tanpa arah,,, entah kemana yang akan ia tuju. Ia membelah luasnya jalanan dengan perasaan bersalah kepada perempuan itu.
akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumah karena lelah.
Sesampainya dirumah ia menjatuhkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya. Perlahan ia mulai terlelap dalam kesunyian.

"Den bangun den udah petang.. " Seseorang membangunkan Angkasa dengan lembut.

Angkasa terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya, setelah selesai ia turun untuk makan malam bersama keluarganya diruang makan.

"Sa kamu kenapa,murung terus mama perhatiin." Tanya mama kepada Angkasa.

tak ada respon sama sekali,ia masih saja terdiam tak menjawab pertanyaan dari mamanya.

"Mama bukan nanya sama patung kan sa? " Pertanyaan yang dilontarkan mama untuk kedua kalinya.
Angkasa menundukkan kepalanya dan mulai bicara dengan jujur.

"Angkasa nyrempet orang ma. " Jelas Angkasa pelan.

"Apa? gimana ceritanya kok bisa-bisanya kamu itu, makanya kalo naik motor itu jangan ngebut-ngebut, udah berapa kali mama ngomong sama kamu.. "
Sudah ia tebak sang mama pasti akan mengomelinya habis-habisan, makanya ia lebih memilih untuk diam.

Ia menyantap makan malamnya dengan lahap tanpa sisa, memang hari ini ia merasa sangat lapar. Kasian banget cacing yang ada didalam perut pasti laper yak :)

***
(Autor pov)

"19.30"
Ia melirik jam tangannya, waktunya ia untuk mengerjakan tugas yang sudah numpuk seperti cucian kotor ini. Mulai dari tugas untuk pemilihan OSIS, tugas sekolah, dan lain sebagainya.

Ia mengerjakannya dengan teliti agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
Baru setengah mengerjakan, fokus Angkasa terpecahkan, ia kembali mengingat kejadian tadi siang dimana dia menyrempet seseorang tanpa sengaja.

Apa dia baik-baik saja, itu yang selama ini berputar-putar memenuhi kepala Angkasa.
Ia mengambil benda pipih yang ada disamping bukunya ia memainkan benda itu dengan lincah untuk mencari tau siapa sosok perempuan itu.
Parasnya yang terlihat anggun selalu muncul difikiran Angkasa, ia akan berusaha mencari tau siapa perempuan itu dan ia akan bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan kepadanya.
Pusing! Yang Angkasa rasakan hanya pusing, pusing dengan segala hal yang memenuhi otaknya saat ini, and than dia memutuskan untuk beristirahat agar besok otaknya bisa lebih fresh dan bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.

***
(Autor pov)

"KRINGG!! " alarm berbunyi Angkasa bergegas mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah. Ia menuruni anak tangga dengan siulan kecilnya.

"Ma Angkasa berangkat ya.. " Pamit Angkasa saat melihat mamanya yang sedang menyiapkan sarapan diruang makan.

"Makan dulu Sa!! " Jawab sang mama.

"Entar gampang ma Angkasa buru-buru, da.. " Jelas Angkasa dan mencium tangan mamanya lalu pergi melewati pintu rumah.

Ia melakukan motornya dengan kecepatan sedang, ia langsung menuju sekolah untuk menunggu seseorang yang ingin ia temui saat ini.
Ia menunggu seseorang tersebut didepan gerbang sekolah dengan menengger diatas motor kesayangannya.

"Ngapain lo bro? Kaya orang ilang aja.
" Celetuk Farrel teman karib Angkasa.
Farrel menemani Angkasa untuk menunggu seseorang yang tak ia ketahui siapa orang itu.

"Emangnya lo nunggu siapa si? " Ceros Farrel dengan tidak sabarnya.

"Brisik lo ah kaya cewek. " Jawab Angkasa datar.

"Eh bangsat, kanapa tu cabe-cabean lihat kesini, jangan-jangan mau kesini lagi. " Cerocos Angkasa dengan kesal dan jijiknya.

"Hahaha jadi ini yang ini yang lo tunggu-tunggu bro, tau gini ogah gue nemenin lo. " Omel Fero dan beranjak pergi.

"Eh mau kemana lo? " Angkasa menarik baju Fero agar tidak pergi.

"Cabut lah males banget gua ngladenin cewek sinting kaya dia. " Jawab Fero.

"Gila gak-gak disini aja lo sama gua! " Fero mulai sebal dengan Angkasa tetapi Angkasa tetap menahan Fero agar tidak pergi.
Bisa mati Angkasa kalo ngeladenin cewek itu sendirian.

Perlahan cewek itu mendekat ke mereka berdua, dengan gaya centil manjanya ia bergelanyut dilengan kekar Angkasa yang membuat Angkasa merasa risih. Angkasa menepis tangannya dengan kasar.

"Ngapain lo kesini? " Farel pun membuka mulutnya untuk bertanya kepada Pricilla agethe.

Pricilla agetha seorang cewek cantik yang famous dengan kecentilannya kepada Angkasa. yha sudah dapat ditebak Pricilla menyukai Angkasa sejak awal mereka menginjakkan kaki disekolah ini.
Pricilla harus menerima kenyataan pait bahwa Angkasa tak pernah tertarik sedikitpun kepadanya. Dengan kecerdikannya ia akan selalu menggangu Angkasa untuk bisa bersamanya.

"Terserah gue dong, kan gue kesini mau ketemu Angkasa,, ya kan Sa? " Jawab Pricilla dengan tubuhnya yang menempel dilengan Angkasa.
Angkasa tak peduli dengan apa yang dikatan cewek yang sedang bergelanyut ditangannya.

"Hey!!,, " Teriak Angkasa kepada seseorang dan langsung menghampirinya.

"Lo temennya cewek yang kemaren gue srempet kan? " Tanya Angkasa tanpa basa-basi.

"Ooh, Raina yang kakak maksud? " Jawabnya dengan anggukan pelan.

"Jadi namanya Raina" Batin Angkasa.

"Terus sekarang gimanq keadaannya? " Lanjut Angkasa.

"Ya gakpapa si kak, tinggal nunggu tangannya yang luka kemarin doang. " Jawabnya dengan jujur.

"Ok boleh gue minta line nya gk? " Ucap Angkasa kembali.

Setelah ia mendapatkan line dari cewek yang selama ini mengganggu otaknya, ia pergi dan menarik tangan fero masuk kedalam sekolah, dan tak lupa ia memarkirkan si merah dengan manis di sana.

"Angkasaaa!! " Teriak Pricilla dengan gemas karena lagi dan lagi ia ditinggalkan begitu saja dengan Angkasa.

"Udahlah cill emang lo gak capek apa tiap hari harus ngejar Angkasa kayak gitu? " Tanya seva salah satu sahabat Pricilla.

"Kalo gue gak bisa dapetin Angkasa, gak akan ada yang bisa dapetin dia. " Ucap Pricilla dengan senyum liciknya.

***

Gimana nih buat part 2 nya?   Ada yang kurang gak gaes.?

Si Angkasa mulai kepo nih sama Raina.
Jangan lupa tinggalkan vote and komennya

Buat klian yg udh ngevote sama komen aku cmn mau bilang "sayang kalian >3" 

MY LOVELY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang