Pagi ini kelas Bima nampak tenang dan damai, karena ada guru yang mengajar yaitu Bu Renata yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
Tok.. tok.. tokk...
Ketukan di pintu membuat semua nya menoleh kearah pintu yang tak lama terbuka menampilkan pak aryo guru kesiswaan Di SMA ERLANGGA.
"Permisi bu renata, maaf saya menganggu jam pelajaran ibu sebentar. Ini saya bawa murid baru di kelas ini." Ucap pak aryo melirik seorang siswi dengan rambut berwarna merah yang berdiri di belakang nya.
"Oh iya, silahkan masuk nak," ucap Bu renata.
"Kalau begitu saya pamit Bu." Ucap pak aryo.
"Iya silahkan pak."
"Kamu kenal kan diri kamu ya!" ucap Bu Renata.
"Hay semua, kenalin nama saya Stella Atesya. Kalian bisa panggil saya Stella."
"Hay Stella, nomor WhatsApp nya boleh dong." Celetuk Panji, yang langsung mendapat cibiran dari teman-teman sekelasnya.
"Gak bisa ya lo liat cewek cantik dikit aja langsung main embat aja." Dafa menoyor kepala Panji yang duduk di depannya.
"Sudah sudah, Stella kamu duduk sama Nina ya."
"Nina acungkan tangan kamu," tambahnya.
Siswi bernama Nina mengacungkan tangannya, Stella pun berjalan ke tempat duduk nina. Namun pandangan nya tak sengaja melihat keberadaan cowok yang duduk tenang di kursi nya, cowok itu nampak sibuk menulis di buku nya.
"Hay," sapa Stella, begitu sampai di hadapan Nina.
"Ah iya Hay."
Stella lalu duduk dikursi samping Nina, mata nya terus melirik cowok yang duduk di pojok itu.
"Nina," panggilnya.
"Iya kenapa?"
"Cowok yang duduk di pojok sana, namanya siapa?" Stella menunjuk cowok yang dimaksud nya.
Nina mengikuti arah pandang Stella yang menunjuk kearah Bima.
"Oh itu, dia namanya Bima,"
"Dia udah punya pacar, jangan coba-coba deketin dia ya." lanjut Nina memperingati Stella, dirinya tahu pasti Stella tertarik kepada Bima. Memang daya tarik Bima tidak dapat di ragukan lagi.
Stella langsung mengangguk kikuk, "udah punya pacar ya,"
Nina mengangguk.
"Gue bakalan dapetin dia" Batin Stella.
🦄🦄🦄
Bunyi bel tanda istirahat telah berbunyi, mengintruksi kegiatan belajar mengajar.
"Baik cukup sekian pelajaran dari ibu, kalo ada yang tidak di mengerti boleh bertanya. Permisi." Ucap Bu Renata mengakhiri pelajaran nya dan pergi keluar kelas.
"Kantin skuy," ajak Dafa merangkul bahu Arfan.
"Skuy." Balas Arfan.
Mereka berlima beranjak dari tempat duduk masing-masing untuk pergi ke kantin sekolah.
"Hai." Tegur stella, menghadang langkah kelima cowok itu.
"Hai juga, cantik." Balas Panji.
"Boleh kenalan?"
"Boleh dong," balas Panji semangat.
"Kenalin nama Abang Panji Gumilar." Panji mengulurkan tangan nya kearah Stella yang dibalas stella.
"Gue Dafa Arfiansyah" Dafa menjabat tangan Stella.
"Gue Arfan Fariando" Arfan ikut menjabat Stella.
"Gue Rano Alfian" ucap rano menjabat tangan Stella juga.
Stella memandang Bima yang nampak sibuk dengan ponselnya tanpa memperhatikan kegiatan teman-teman nya yg sedang berkenalan dengan Stella.
"Kalo yang itu namanya siapa?" Tanya Stella.
"Bim, di tanya tuh" Arfan menyenggol Bima.
Bima menatap datar kearah arfan, lalu menatap Stella yang sedang tersenyum manis kearah nya.
"Bima." Ucap bima, tanpa menjabat tangan Stella seperti teman-teman nya yang lain.
Stella mengangguk lalu tersenyum.
"Cabut" ucap Bima lalu pergi meninggalkan kelima orang itu.
"Eh duluan ya, stel." Pamit Panji.
"Ah iya silahkan." Balas Stella.
Lalu keempat cowok itu segera pergi menyusul Bima yang telah lebih dulu pergi.
Keempatnya sampai di meja yang sudah ada Bima dan Kirana dkk yang duduk.
"Hay cecans," sapa Panji mengedipkan sebelah mata nya kearah Nesya dan Fera.
"Gausah genit lo." ujar Nesya ngegas.
"Santai dong, ngegas amat mba." Balas Panji.
"Nes, lo mau daftar gak jadi cewek gue?" Tanya panji.
"Gak minat, sorry." Nesya menyahut dengan nada ketus.
"Ya gapapa sih, gue juga udah punya gebetan murid baru di kelas gue." Celetuk panji.
"Di kelas kamu ada murid baru?" Tanya Kirana memandang Bima yang sedang meminum es jeruk.
Bima mengangguk.
"Hati-hati kir, keliatan nya tuh murid baru naksir sama Bima." Ucap viola, yang entah sejak kapan sudah berada di depan meja mereka.
"Serius lo?" Sahut Fera
"Iya, tadi kata si Nina dia nanyain Bima pas belum tau nama nya." Jelasnya.
"Woah, kudu di jagain ini mah bibit pelakor mulai muncul bund," ucap Nesya.
"Kalian apa sih, negatif thingking mulu deh. Siapa tau kan dia emg cuman mau tau nama Bima doang." Ucap Kirana.
"Tetep aja lo harus hati-hati," ucap viola.
Nesya dan Fera mengacungkan kedua jempol mereka kearah Kirana tanda menyetujui pendapat viola.
"Gak usah khawatir, aku gak bakalan respon dia kalau pun dia suka sama aku." Bisik Bima kepada Kirana. Kirana hanya mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW, SEBELUM MEMBACA] Cover by; pinterest Kirana Dysandra pacar dari cowok bernama Bima Erlangga Most wanted SMA Erlangga sekaligus anak pemilik sekolah yang terkenal dengan sifat irit ngomong nya. Awalnya hubungan mereka berjalan la...