kutukan {1}

1.4K 166 10
                                    

FF noren ku yang pertama,,gatau kenapa ide ini muncul di otak pas lagi ngebet belajar buat PAS

Tolong kenapa otak ku lebih bersahabat sama ide" ini daripada buku pelajaran😔

Oke skip.

Happy reading<3

VOTE DAN KOMEN DULU SEBELUM BACA!



































hehe

___________________________________________________________
___________

Haechan menatap Renjun  tidak percaya, sahabatnya itu memiliki mata biru setelah usianya menginjak 17 tahun beberapa saat yang lalu.

"Jadi,apa warna mataku coklat seperti punyamu Chan?" Tanya Renjun dan Haechan menggeleng,pria itu segera menuntun Renjun menuju cermin besar di samping lemarinya

Renjun hampir saja menangis,ia takut bahkan sangat takut ketika melihat bola matanya berwarna biru. Ia menatap sendu pada Haechan,dan ya sahabatnya itu mengerti ketakutan Renjun jika orang lain sampai tahu tentang warna matanya.

"A-apa yang harus aku lakukan? Chan,bagaimana kalau mereka mengetahui nya?benarkah aku akan segera dibunuh?!" Ia menangis tersedu sambil memeluk tubuh sahabatnya itu

'kenapa takdir sangat jahat padamu Jun,ku harap kau seberuntung ayahku" ucap Haechan dalam hati,tak bisa ia bayangkan manusia sepolos dan sebaik Renjun harus terbunuh karena dianggap sebagai kutukan

****

"Kau yakin akan melakukan ini,Chan?bagaimana jika aku ketahuan?" Tanya Renjun saat Haechan tengah mengobrak-abrik isi kamar ayah nya yang tak jauh dari kamar si gempal itu.

"Tenanglah Jun,percaya padaku" ucap Haechan ,dan Renjun memilih diam memerhatikan

"Dapat!" Mata Pemuda Tan itu berbinar setelah mendapatkan Apa yang ia cari

"Aku takut Chan,tidakkah aku melakukan dosa besar jika memakai benda itu?" Cicit Renjun

"Pakailah!,hidup mu jauh lebih berharga daripada kutukan sialan yang tak berguna.dan Aku yakin kau tidak akan ketahuan" ucap Haechan,namun Renjun terdiam sesaat.

Tunggu,bagaimana paman Jhonny mendapatkan benda ini?

"Jangan terkejut,ayahku sama sepertimu " kali ini Renjun menatap tak percaya pada Haechan,tapi Renjun tidak mempermasalahkan nya

"Chan,aku tidak tahu bagaimana cara memasangnya " ucap renjun,dan Haechan dengan telaten memakaikan benda itu pada mata Renjun .karena ya.. memakai softlens adalah hal yang tabu dan dilarang keras karena mungkin orang-orang bermata biru akan bebas dari hukuman jika memakai softlens berwarna coklat seperti warna bola mata manusia yg berusia legal pada umumnya.

'Tapi darimana ayah nya Haechan mendapat benda ini?'

"Jangan tanya lebih banyak tentang ayahku, aku hanya tau dia memiliki mata biru dan selamat selama bertahun-tahun  dengan memakai itu tanpa ketahuan" Renjun mengangguk mendengar penuturan Haechan

"Daebak!!,terima kasih Chan" pria itu lantas memeluk tubuh Haechan setelah melihat wajah nya di cermin.

***

"Darimana saja putraku ini,hm?" Itu Wendy,ibu Renjun yang kini sedang berkutat dengan masakannya

"Aku habis dari rumah Haechan Bu!" Jawab Renjun yang segera menghampiri ibunya setelah menyimpan tas dan sepatu yang tadi ia kenakan

Wendy tersenyum,ia tahu jika hari ini putranya telah menginjak usia 17 tahun. Wanita itu menyimpan masakannya di meja dan beralih meraih wajah Renjun dengan kedua tangannya

THE CURSE |•NOREN•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang