Ruang Ribut

33 0 0
                                    

An; Aku gak tahu ini apa exactly. song fiction atau bukan. Tapi im too Lazy buat bikin book baru. but yeah ini terinspirasi dari beberapa lagu dan Foto Jungkook yg ini:

 but yeah ini terinspirasi dari beberapa lagu dan Foto Jungkook yg ini:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku kosong. Bahkan putih bersih tanpa warna.

Kau datang, beri ledakan-ledakan kecil, dan kupu-kupu pada perutku. Awalnya aku tak biasa dengan semua kupu-kupu yang tinggal di sana. Aku ingin mengusir mereka pergi. Aku tak ingin membagi rumahku dengan siapa pun.

Mereka berkenalan denganku, lalu bercerita tentang apa rasanya terbang. Menyenangkan, aku jadi ingin belajar. Coba melompat dari atas lemari, lalu jatuh memantul pada tempat tidurku.

Aduh, bokongku sakit. Aku hampir jatuh ke lantai, lalu merangkak dan mencoba mengumpulkan serpihan kecil yang ternyata berceceran di sekitar kakiku.

Tapi tak apa, aku suka.

Aku suka kau buat gila, jungkir balik. Ritme jantungku jadi ribut, bertalu-talu. Dari jarak dua meter kau sudah bisa mendengar suaranya. Katanya ada yang sedang menabuh gendang di dalam sana, lalu bermain musik hingga suaranya jadi indah.

Setiap kali kau datang, aku tak bisa diam. Ruangannya jadi sempit penuh sesak, pusing. Pusing sekali hingga aku memegangi kedua kepalaku yang hampir meledak.

Coba kalau meledak, semua orang akan tahu kalau kau mengisi setengah darinya. Bahkan mungkin lebih. Wajahmu, lalu mata indah yang selalu menatapku sayu, juga senyum lebar dengan gigi seputih salju, perlahan beri warna di ruanganku yang sepi bukan main.

Warnanya banyak sekali. Di langit-langit, lantai dan juga dindingku. Merah, kuning, biru, hijau, akan lezat jika disatukan dan dijadikan permen.

Aku penasaran bagaimana rasanya. Kucicipi satu persatu, asin, pahit, asam semuanya ada di situ. Namun manis, manis yang menggebu-gebu hingga pangkal lidahku.

Aku tak mau memuntahkannya. Malah melahapnya lagi dan lagi hingga air mataku menghasilkan gula. Kini semua indera terisi olehmu.

Tapi tak apa, aku suka.

REPEAT (Song Fiction Collection)Where stories live. Discover now