Kau datang membawa luka. Diperjalanan kau membawa luka. Kau pergi pun membawa luka
Setiap hari kau buat air mata ini mengalir. Setiap tawa entah mengapa terdapat sayatan indah namun tajam. Setiap kata yang terucap kutau suatu saat nanti akan hilang
Salahkah aku? Aku hanya ingin berhenti menunggu. Menunggu sebuah jawaban yang tidak pasti. Dan yang kulakukan hanya berharap setiap hari. Salahkah aku? Bila kuputuskan semua ini. Aku hanya ingin melihat usahamu, jerih payahmu. Menahanku agar tetap tinggal. Namun semua hanya harapan
Dan saat terakhirpun kau masih bisa membuatku berharap sesuatu yang tak mungkin terjadi. Dan saat terakhirpun kau masih bisa membuatku menangis entah untuk apa.
Untukmu? Ya mungkin untukmu, untuk kita, untuk semua kenangan yang kita lakukan, semua perilaku dan kata manismu.
Dan untuk semua harapan yang terbuang sia-sia.
Aku hanya ingin kau tau, bahwa hati ini tak akan pernah melupakanmu. Juga semua yang telah kita lalui. Tangis dan tawa yang kau buat padaku. Segala hal yang kau lakukan. Semuanya takkan kulupa.
Aku tau mencintaimu itu pait. Sepait kopi yang selalu ku minum. Tapi ketahuilah bahwa mencintaimu adalah candu. Bagai caffein yang terkandung dalam kopi itu.
Dan kini ku berusaha untuk membiasakan diri. Dari semuanya yang telah berubah. Dari semua kenangan yang ada. Dari dirimu yang kini bukan milikku lagi.
Bahagialah.
Selasa 27/01/2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Luka [COMPLETED]
Poetrybukan cerita, cuma sebuah ungkapan atau puisi yang dapet secara tiba tiba.. selamat menikmati