Kabar gembira

938 78 2
                                    

Pagi yang cerah menyambut aktifitas rakyat dari kerajaan Starlet, burung burung berkicauan, membuat irama yang harmonis, bunga bunga bermekaran. Seakan mengerti bahwa hari ini merupakan hari yang sangat bahagia bagi rakyat Starlet, hari yang telah lama dinanti nanti akhirnya tiba juga.

Rakyat Starlet menyambut hari yng cerah ini penuh dengan suka cita, wajah berseri terus saja mengikuti langkah mereka.

Begitupun dengan keadaan di Istana, semua orang menangis haru, begitu mendengar suara tangisan bayi yang keluar dari ruang persalinan Ratu. Mereka bersujud, mengucapkan kata terimakasih berulang ulang kali.

Sang Raja tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Ia membawa putranya dalam gendongannya, ia mengecup wajah mungil itu bertubi tubi"Putriku telah lahir!"teriaknya bahagia, memutar mutarkan tubuhnya. Putranya yang berada dalam gendongannya spontan mengalungkan tangannya ke leher sang Ayah, tak luput juga senyum bahagia terpampang di wajah mungil itu.

"Benarkah Ayah? Adikku sudah lahir?!"Seorang anak lelaki berjalan mendekat, kira kira umurnya baru saja menginjak usia dua belas tahun. Sementara anak lelaki yang berada dalam gendongan sang ayah baru saja berusia lima tahun.

Dia. Rolandro,ia merupakan penguasa dari kerajaan Starlet. Kerajaan Starlet hidup makmur di bawah pimpinan Rolandro, ia merupakan seorang raja yang tegas dan bijaksana, kemurahan hatinya kepada rakyatnya yang membuat dirinya mendapatkan cinta kasih dari rakyatnya. Mendengar kabar bahagia ini, tentu saja rakyat Starlet menyambutnya dengan antusias.

Starlet memiliki dua orang pangeran, yang sama bijaksannya dengan sang raja. Pangeran pertama bernama Kris Carry Starlet, lelaki berwajah tampan dengan senyuman yang selalu melekat di wajahnya, Kris memiliki julukannya sendiri di mata rakyat Starlet. Ia kerap sekali di sebut sebagai pangeran manis berwajah ramah yang mengagumkan, kekuatannya juga tidak kalah mengagumkannya, ia dapat mengendalikan angin sesuka hatinya, angin yang di kendalikannya merupakan sebuah pedang tajam jika ia sedang berada dalam medan perang, tetapi jika ia tidak dalam medan perang, kekuatannya bisa menjadi hal yang mengagumkan, ia kerap sekali mengendalikan kekutannya untuk meniup beberapa daun kering yang berjatuhan. Dan membuat dedaunan itu menari di udara. Memanjakan mata siapa saja yang memandang.

Sedangkan pangeran kedua jazigar zius Starlet, ia merupakan pangeran dingin yang tak tersentuh. Berbeda dengan kakaknya yang mewarisi kekuatan sang kakek, ia justru mewarisi kekuatan sang Ayah. Ayahnya memiliki kekuatan api yang tidak tertandingi panasnya, begitupun dengan dirinya. Sebenarnya ia ingin memiliki kekuatan yang sama dengan ibunya, ibunya itu merupakan seorang peri Alam. Sikap ibunya yang lembut dan dermawan membuatnya terkagum kagum, apalagi ketika ibunya sedang menggunakan kekuatannya, itu sangat cantik dimatanya. Pantas saja Ayahnya sangat tergila gila pada ibunya itu. Meskipun Jazigar merupakan orang yang tak tersentuh, ia tidak pernah mengabaikan keluarganya.

"Salam yang mulia"Seorang tabib yang membantu persalinan istrinya membungkuk di hadapannya.

Rolandro mengangguk dan bertanya"Bagaimana keadaan istriku dan juga anak ku?"Mendengar panggilan intim dari sang raja, tabib Mei tersenyum samar.

"Menjawab yang mulia. Semuanya berjalan lancar, Ratu dan Putri baik baik saja. Bahkan Putri lahir dengan sangat sehat"Ucap tabib Mei antusias, sangat bahagia atas kelahiran sang putri.

Raja Rolandro mengangguk, mempersilahkan tabib Mei untuk pergi, ia segera menurunkan Jazigar dari gendongannya dan berjalan masuk kedalam kamar sang Ratu di ikuti oleh kedua putranya.

Ketika pintu di buka, pandangan pertama yang ia dapat membuat matanya memburam. Senyuman haru tercetak jelas di wajahnya, ia berjalan mendekat, menengadahkan tangannya. Meminta putrinya kedalam gendongannya, wajah polos yang tertidur pulas, membuat hatinya tenang, dadanya bergemuruh hebat.

"Apakah yang mulia sudah memikirkan nama untuknya?"Ratu Grecyana yang hanya diam sedari tadi membuka suara.

Raja tak langsung menjawab, ia menatap kedua putranya bergantian. Meminta ide, jujur saja ia belum memikirkan nama apapun. Meski hari ini merupakan hari yang di tunggu tunggu, tugas kerajaan menyibukkan dirinya hingga belum sempat memikirkan nama apapun.

Jazigar menarik jubah sang Ayah, ia memberikan tatapan dinginnya pada Rolandro.

"Kau mempunyai ide?"Rolandro sedikit menundukkan kepalanya, menaikkan sebelah alisnya. Menunggu perkataan dari sang putra.

Jazigar tersenyum, bukan biasanya"Angeliyana Starlet"

🏵🏵🏵

Jangan lupa vote and komen








Nona BarbarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang