"Selamat pagi tante" -Junkyu
"Pagi, Kyu." Sapa Mama Yoori
"Yoor, ditungguin itu. Lama banget sih kamu kayak siput." -Mama Yoori
"Iya mamaaaaa" -Yoori
Yoori turun dari kamarnya lalu menepuk-nepuk kepala Junkyu pelan.
"Hm?" -Junkyu
"Ayoo jalann" -Yoori
"Yuk" ajak Junkyu sambil menggenggam tangan Yoori.
Kini setiap pagi Junkyu langsung menunggu Yoori di dalam rumah, gak kayak biasanya yang selalu nunggu di depan pager doang.
Sesampainya di kelas, Yoori duduk di bangkunya. Bangku sebelah Junkyu.
"Yoor, nitip dompet ya, aku mau ke toilet." -Junkyu
"Oke" -Yoori
Yoori lalu bermain dengan ponselnya sambil menunggu Junkyu kembali.
"Jang Yoori." -Jenna
Yoori menoleh, dan menaikan alis kanannya.
"Lo tau kan gue suka sama Junkyu?" -Jenna
"Iya, terus?" -Yoori
"Lo lebih baik jaga dia, karena sampai kapan pun gue bakalan selalu ngincar dia." -Jenna
"Coba aja? Junkyu itu sayangnya sama gue, bukan lo." -Yoori
"Jangan pernah sekali-kali ngeremehin gue." -Jenna
Lalu Jenna kembali ke tempat duduknya.
Namun, ia tidak sadar, Junkyu sedari tadi ada di belakangnya, mendengar percakapan tersebut.
Junkyu lalu menghampiri Jenna, "Lo masih suka sama gue?"
Jenna terlihat terkejut.
"Maksudnya apa?" Tanya Jenna sambil melihat sekitar.
Jenna sedikit cemas karena teman-teman sekelas melihat kearahnya.
"Gue denger kok percakapan tadi. Sekarang jawab gue." -Junkyu
"L-lo bisa kan ngomongin ini nanti?" -Jenna
"Kenapa? Lo malu dilihatin temen-temen?" -Junkyu
Yoori berdiri dari kursinya, "Udah Kyu, biarin."
"Tunggu dulu,"
Junkyu kembali menatap Jenna, "Mulai sekarang, jangan suka sama gue. Tolong hargain Yoori sebagai pacar gue."
×××
"WADIDAW JUNKYU SI BUCIN." -Jihoon
"Kece bet lu asli" -Yedam
"Aduh, tapi bayangkan kalau Yoori sama gue.." -Jeongwoo
"HALU MULU LU SAMPRUL" Kata Jihoon sambil menoyor kepala Jeongwoo
Sedangkan Yoori yang berada di meja itu juga tersenyum-senyum saja.
Andai saja, dari dulu Yoori mempunyai teman seperti mereka.
"Yoor, ikut nimbrung dongg. Jangan jaim kalo sama kita, dibawa asik ajaa" -Hyunsuk
"Hehe iyaa," -Yoori
"BEUH, ASTAGA YA TUHAN. YOORI JANGAN SENYUM GITU ATUHHH" -Doyoung
"Ini satu cacing juga ngapa etdah" -Jihoon
"CAKEP BENER NENG, ABANG JADI SALTING INI" -Doyoung
Jihoon lalu menatap Doyoung..
"JIHOON, TAHAN TAHAN, SABARR" -trejo
"Awas aja gue slepet muka lu" -Jihoon
Yoori terus menerus senyum siang itu. Hingga Junkyu pun menyadarinya.
"Temen-temen aku seru ya?" -Junkyu
"Banget" -Yoori
"Ekhem..ngomong-ngomong Yoori kenapa mau sama Junkyu?" -Haruto
"Kok struktur kalimatnya gitu sih, To? Seakan-akan gue gak laku." -Junkyu
"Hahaha, sebenernya gue udah suka Junkyu dari kecil, dan baru ketemu lagi sekarang." -Yoori
Mereka pun langsung melihat satu sama lain,
"INIKAH YANG NAMANYA CINTA? OH INIKAH CINTA~"
Seluruh kantin bahkan menoleh ke meja mereka karena nyanyiannya.
"HEH KALIAN GENG NYA JIUN, BERISIK BANGET, BIBI GAK BISA NONTON DRAMA KALO BEGINI CERITANYA!" -bibi kantin
"Ehe ya maap bii," -Jihoon
"Tuh kan, lu pada sih.. bi Romah jadi keganggu ngeliat Lee Minho kan." -Junghwan
"HALAH LU KAN JUGA IKUTAN NYANYI SEMPRUL" -Jihoon
"TAHAN, HOON"
KAMU SEDANG MEMBACA
BENTALA
FanfictionDari awal memang Semesta yang membuat ceritanya, maka ia juga yang menentukan akhir ceritanya. ❝Kita punya harapan tapi semesta punya kenyataan.❞ for, 김준규 ⓒYooWells, 2020 genre : romance, melodrama [Karya ketiga] #1 - Nabastala [17 Jan 2021] #1 - Yo...