12

69 43 19
                                    

Beberapa hari setelah itu, Yoori seperti biasa pergi ke sekolah.

Ia seperti biasa berbicara dengan Junkyu.

"Kyu, lihat deh ini orang keren banget bisa nyanyi sebagus ini." -Yoori

"Mana coba liat" -Junkyu

Junkyu mendengarkan nyanyian orang itu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya sesuai dengan ketukan.

Setelah nyanyiannya selesai dibawakan, Yoori langsung bertanya, "Bagus banget kan?"

"Ah, aku juga bisa kalo kayak gitu doang" -Junkyu

"Ih, dia lebih bagus lah" -Yoori

"Kamu aja belom denger kan versi aku" -Junkyu

"Yaudah coba nyanyi" -Yoori

"Ya gak sekarang lah" -Junkyu

"Tuh, alesaaaaannnnn-" -Yoori

Tiba-tiba Mama menelfon Yoori..

Junkyu melirik nama kontak yang menelfon Yoori

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu melirik nama kontak yang menelfon Yoori.

"Halo Ma?"

"Yoor..Y-Yoor.."

"Ma? Mama kenapa?"

Yoori mulai panik mendengar suara mamanya yang seperti gemetar.

"Papa..Papa kecelakaan.."

"HAH?!"

Yoori seketika memegang dadanya dengan wajahnya yang terlihat menahan rasa sakit.

Junkyu yang berada di sebelah Yoori sedikit ikut panik.

"Y-Yoor? K-kamu kenapa?" -Junkyu

"Kamu dateng ke RS Mutia ya, sekarang Yoor"

"I-iya Ma.."

Tut tut tut

"AHH" Keluh Yoori

"Y-Yoor?" -Junkyu

Kemudian tak lama setelah itu, Yoori mengambil nafas berat.

"Yoor kamu kenapa?!" -Junkyu

"S-serangan jantung ringan, aku gak apa-apa kok." -Yoori

"Apa maksudnya?! Jelas-jelas kamu kesakitan gitu!" -Junkyu

"Yang lebih penting sekarang Papa. Papa aku kecelakaan, Kyu." Ucap Yoori dengan air matanya yang mulai jatuh.

Junkyu sedikit terkejut mendengarnya lalu mencoba untuk menenangkan Yoori, "Ya udah ayo kita ke RS sekarang. RS nya dimana?" -Junkyu

"RS Mutia." -Yoori

Mereka kembali mengemas barang-barang mereka dengan cepat.

"Junkyu, Yoori, mau kemana?" -Eric

"Ric, tolongin bilang ke guru kalo gue sama Yoori ada urusan mendadak. Gue duluan ya" -Junkyu

×××

Sesampainya di RS, Yoori bertemu dengan Mamanya.

"Mama!" Panggil Yoori lalu memeluk erat Mamanya.

"Ma, Papa gimana?" -Yoori

"Kata dokter Papa gak ada luka serius, tapi kepala dan tangannya banyak luka." -Mama

"Terus Papa sekarang gimana? Udah sadar?" -Yoori

"Sebentar lagi kita bisa lihat keadaan Papa langsung.. tunggu sebentar ya, Yoor" -Mama

Yoori hanya mengangguk dan duduk di pelukan Mamanya.

"Junkyu gak sekolah? Apa gak keganggu jadinya?" -Mama

"Engga sama sekali kok tan, justru Junkyu jadi ikut khawatir sama keadaan om.." -Junkyu

"Makasih ya Junkyu," -Mama Yoori

Namun di pikiran Junkyu, ia juga khawatir dengan keadaan Yoori. Ia khawatir ada sesuatu berbahaya yang sebenarnya Yoori sembunyikan.

×××

Selama Yoori menjenguk Papa nya, Junkyu menunggu di depan. Ia memutuskan untuk mencari tahu mengenai penyakit jantung.

Hingga Yoori keluar dari ruangannya, "Kyu.."

"Eh iya Yoor?" Ucap Junkyu yang langsung cepat-cepat mematikan ponselnya.

"Kamu mendingan balik ke sekolah aja, atau mungkin pulang? Soalnya aku mau nemenin Papa dulu.." -Yoori



BENTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang