4. Arsitektur

3 0 0
                                    

Pagi ini seperti biasa wajah pertama kali yang aku lihat di kampus adalah Rena. Dia sudah melebarkan senyuman berlebihnya padahal jarakku masih 6 meter dari bangku belajar. Saat aku sudah duduk di bangku Rena mulai menaik-naikkan kedua alisnya dengan pandangan yang mengarah ke tas ku. Dan hal itu dia lakukan berulang-ulang.

"Tuh kan pasti gak ngerti"

"Gak ngerti maksudnya ?"

"Ya ampun sa, ini aku lagi ngode. Pantesan dulu Brayn nyatain cintanya di depan foodcord, Nuansa gak ngerti kode sih"

Aku pun tertawa, sebenarnya aku mengerti maksud Rena, cuma diam aja kayaknya lebih seru, sesekali di pagi hari buat mood Rena buruk. Dan itu berhasil.

"Pinjem hand phone mu, tadi aku ketemu Bu Dian di depan jurusan, Bu Dian bilang katanya semalem salah satu anak Arsi nge chat kamu dan katanya kamu gak bales, ihh saa sok cuek deh. Sini coba aku liat dia kak Yasa gak ?"

Setelah mendengar penjelasan Rena, Akupun langsung mengambil hand phone ku dalam tas, jujur semalam hand phone ku drop lalu aku charger, sampai sekarangpun belum aku aktifkan. Gimana mau baca chat dari anak Arsi itu.
Setelah menunggu sekitar 2 menit, banyak sekali chat yang belum ku baca, mulai dari grup kelas, chatnya Rena, chatnya Bu Dian tadi pagi & ada lagi satu nomor tidak terdaftar di kontakku yang chatnya sudah tertimbun.

"Profilnya sa" ujar Rena langsung menyentuh ikon profil nomor tersebut.

"Yah bukan kak Yasa, tapi ganteng juga sih"

Aku melihat username Wa nya dengan nama yang tertera Jiar, nama yang gak asing. Ku lihat kembali profilnya dan ternyata anak ini adalah orang yang selalu muncul tiba-tiba di depanku, orang yang tanpa sengaja aku lempar buku yang tebalnya 4cm.

Isi chatnya begini

Assalamualaikum

Selamat Malam Nuansa, saya Jiar anak arsi semester 5 kita satu tim di projectnya Bu Dian.

Waalaikumussalam

Iya salam kenal kk

Send

"Sa cuek banget sih balesnya"
Rena pun merebut hand phone ku dan membalas 1 kalimat yang lumayan panjang.

Gimana kalau nanti ketemuan di perpus, sama anak Arsi yang lain juga, habis solat duhur ya...

Send

Oke Nuansa

"Ren apaan sih, ngapain ketemuan segala coba"

"Aku dapet bocoran kalo anak Arsi yang satu tim sama kita itu juga Kak Yasa, ya ampun sa akhirnya aku ketemu sama...."

Sudahlah aku lebih memilih memasang hadshet di kedua telingaku daripada harus mendengarkan Rena membahas tentang kakak tingkat yang bernama Yasa itu. Bukannya apa rasanya aneh saja harus membahas orang yang tidak aku kenal.

Tepat disaat jam menunjukkan pukul 12.30 kita bergegas ke Perpus untuk membahas lebih jauh tentang penelitian, aku tidak tau apa tujuan Rena kesini masih tentang penelitian atau sudah berganti hanya ingin  bertemu sama orang yang bernama Yasa.
Jujur kita disini sudah seperti 2 pasangan yang sama-sama nge date, apa ya istilahnya...., ah iya Double Date. Bibir itu tidak pernah datar tiap kali melihat Kak Yasa, cukup aku akui kalau Rena benar-benar usaha keras buat kakak tingkat yang satu ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ungkapan Rasa Untuk JiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang