Episode 6-Ritual tari dan gendang

39 4 2
                                    

Di hutan di belakang kampus-pohon
besar,

~Beberapa hari setelah pengumpulan "bintang harapan"~

"Ffgnaa! Aku gatau ada pohon segede ini di sekolah.." kata Grimm.

"Aku juga..." kata Deuce.

"Podo aku iyo..(sama aku juga..)" kata Lakah yang pakai bahasa jawa.

"Iyo tek gedhe neram kuwi pohon ne, koyo pohon beringin.(iya besar banget itu pohonnya, kayak pohon beringin.)" ucap Kiki.

"Huhhhh...mezing mezing.." Lila terkagum sambil menirukan suara Lukman dari sinetron kun anta.

(author dulu suka ama sinetron kaya gini :v)

"Pak, kita harus menggantung bintang di pohon ini kan?" tanya Deuce ke Dire.

"Ya.Mari kita hias secepatnya!" perintah Dire.

                         ---------

~Setelah selesai memasang bintang harapan~

"Okeh...kelar...Kita udah nggantung semua bintang di pohon ini." ucap Deuce.

"Ha~ bintang di pohon bersinar terang..." ucap Grimm.

"Iya...cantik." kata Deuce."Seperti wajah Lila yang indah." batin Deuce.

"Akhirnya selesai juga.Untung sebagian aku bantuin kalo enggak...wah...tambah parah ini mah." ujar Lila.

"Iya tuan..untung kita bagian paling tinggi, mereka mah gak bisa melayang ama terbang terkecuali Grim." ucap Bili.

"Hm betul betul betul.Nanti habislah bintang² tu rusak." kata Nali.

"Hehe..kalian kan bisa melayang dan terbang kan? Maka dari itu mengapa kami semua membutuhkan kalian.." kata Trey.

"Iya sih..yang penting ada kata terima kasihnya." ucap Danial.

"Iya benar, kakak bisa melihatmu, kan?" tanya Ortho."Hm..." sepertinya Idia tidak bisa melihat pohonnya."Tunggu, biar kuatur sudut pandang tabletnya..." Ortho menggeser tablet Idia supaya Idia bisa melihat bpohon itu."Terima kasih Ortho.Aku bisa melihatnya cukup jleas." ucap Idia.

"Masa? tapi reaksimu biasa saja..." kata Ortho."GAK!GAK! AKU LIHAT KOK! IYA CANTIK BANGET! AKU TERSENTUH AKU AMBIL SCREENSHOT LHO!"teriak Idia."Uh...senang kamu suka .." kata Ortho..

"Hahaha kata-kata mu membuatku tertawa, Idia-senpai hahahahaha!" Lila tertawa terbahak-bahak karena ucapan Idia tadi."Tuh kan..aku jadi malu.." kata Idia.

"Pada hari itu, akan lebih mempesona jika pohonnya  dipenuhi bintang harapan..." ucap Dire."Itu karena kerja keras kita, kan?" kata Trey.

"Benar! Aku menantikan saat pertunjukkan!" kata Dire."Baik, mari pindah ke topik utama.Ini tentang Star Forwarding." lanjut Dire.

"Huh..ini yang aku tunggu² dari tadi." kata Lila.

"Di sekolah ini, semua pengamat bintang menampilkan dansa dan ritual drum.Aku harap pengamat bintang bisa menghidupkan acara Star Forwarding, Clover dan Idia Shroud..Satu hal lagi, apa Ortho tahu tentang ini?" ucap Dire.

"Ya, tentu saja." jawab Ortho.

"Terakhir kali aku melihatnya, itu sangat keren.Aku melihatnya sekali tapi terekam selamanya selamanya dalam dataku!" ucap Ortho.

"Tentu saja tidak terlupakan..pemandangan itu membuatku malu melihatnya.." ucap Idia.

"Aku hanya melihatnya sekali waktu aku kecil.Jadi gimana..." ucap Deuce.

"Iya..aku juga belum pernah melihatnya sama sekali." ucap Lila.

"Tatacara di sekolah kita adalah satu pengamat bintang akan menabuh drum dan 2 lainnya menari.Tapi kita tidak bisa hanya menampilkan seperti itu.Fantasi dansa megah dari jaman lawas....Itu akan kacau jika ketiga pengamat bintang tidak bisa sinkron." jelas Dire.

"Hm...banyak peraturan repot buat pengamat bintang!" kata Grim."Iya, kamu bener banget Grim." lanjut Kiki.

"Kayaknya susah latihannya.." bisik Lila.

"Sebagai info, ulang tahun menentukan posisi tampilmu.Spade dan Clover bagian tari.Idia Shroud kejatah nabuh drum." ucap Dire.

"Kak Clover.Aku percaya padamu!" kata Deuce."Baik, jangan terlalu semangat, aku juga sama..." lanjut Trey.

"Kakakku dapat jatah main drum! Kakak pintar main game rhytmic, pasti mudah." ujar Ortho.

"Ini instrumen asli dan itu game...ugh...beda..." kata Idia.

"Yaelah Idia-senpai, kau kan jago dalam game rhytmic aku saja enggak.Kau kan tinggal membayangkan nya saja, kan?" ucap Lila.

"Tolong lanjutkan mengumpulkan bintang dan jangan lupa latihan sepulang sekolah." perintah Dire.

"Akan jadi lebih sibuk dari biasanya...istirahat dan pulang sekolah...waktunya bentrok..." kata Trey."Tapi ini harus diselesaikan!" tegas Deuce.

"Bagus~ ini baru namanya semangat! Ayo latihan!" kata Dire.

"Aku jadi keinget waktu SD pas temen ku ikut lomba dan kasusnya juga sama kayak gini.." kata Lila.

"....Tunggu.Apa Idia di tabletnya lagi?" tanya Dire."M-maaf...perutku agak sakit..." jawab Idia.

"Huh...pastikan besok ikut latihan, ya?" pinta Dire."......Mungkin." jawab Idia agak ragu.

"....Gaada alasan aku mau bawa jiwa ragaku keluar buat latihan....maksudnya aku gimana-kalau aku begini aku bakal main drum taraktakdung beneran!" ucap Idia.

Lila hanya bisa berkata, "Idia-senpai.."

"Kalau ada Lila sih..apa boleh buat.." batin Idia.

"Kamu tidak keberatan kan Shroud?" tanya Dire."...Aku berpikir positif." jawab Idia.

"Karena tidak ada pemain drum, kalian harus menari mengikuti instruksi dan tepukan ku! Ayo mulai~" ucap Dire.

Next episode 7

Jangan lupa vote dan komen.

Terima kasih ^^

Twisted Wonderland Dance and Wishes~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang