Episode 9-Lelucon yang tidak menumbuhkan

48 6 0
                                    

~Tiga hari berlalu setelah perjanjian Deuce dan Idia~

Di hutan di belakang kampus-pohon
besar,

"D-Deuce kamu bilang apa?" pekik Idia.

"Kubilang... aku sudah mengumpulkan bintang harapan sesuai jumlah yang kujanjikan." Ucap Deuce.

"Huh?" Guman Idia.

"Jumlah bintang harapan yang kau bilang akan kumpulkan sebelum hari acara adalah diatas 150. Setidaknya kamu harus sudah mengumpulkan 300 bintang harapan." Ucap Ortho.

"T-tunggu! Kamu mengumpulkan 300 bintang harapan? Cuma dalam 3 hari?" Pekik Idia.

"Gila itu lebih banyak di bandingkan membagi sembako." Pekik Lila ngawur.

"Jangan bandingkan dengan membagi sembako,  tuan." Peringati Danial.

"Yakin.Humorku ga lucu. Aku gak sangka kamu berbohong cuma biar aku main drum beneran." Ucap Idia yang gak percaya.

"Idia!! Deuce tidak berbohong! Dia mengatakan yang sebenarnya. Aku juga udah muak soal alasan mu yang mirip dengan ku ketika aku dulu." Bentak Lila tegas.

Kayak emak² yang marah gara² anaknya habis jatuhin tupperware emaknya.

"Ehh? Lila juga udah marah besar padaku... tapi aku tetap suka padanya walaupun galak seperti itu.." batin Idia.

"Itu benar. Aku gak bohong! Lihat nih!" Deuce menunjukkan semua bintang harapan yang ia kumpulkan hasil kerja kerasnya.

"Eh?! Yang bener aja?!" Pekik Idia.

"Yeah.Deuce sudah mengumpulkan bintang harapan sejumlah yang ia janjikan padamu.Aku sudah pastikan." Ucap Trey.

"Itu..itu luar biasa, Deuce Spade!!! Bagaimana kamu mengumpulka bintang harapan sejumlah itu dalam waktu singkat?" Ujar Ortho.

"Yap sesuai dengan kata pepatah 'kerja keras pasti akan membuahkan hasil'." Ucap Lila.

"Gimanapun. Aku make semua waktu luang ku buat nemuin banyak siswa. Walaupun gitu emang sih masih ada masalah dikit sama orang yang gak mau bantu. Tapi sebagai pengamat bintang aku harus bekerja keras supaya acaranya bisa lancar." Jelas Deuce.

"...Sekarang, Kak Shroud.Saatnya menempati janji!" Lanjutnya.

"Ayo Idia-senpai tepatilah janjimu. Aku tidak akan meminjamkan mu game dan manga ku sekali pun." Ucap Lila.

"Dasar duo nolep.." batin hewan peliharaan Lila dan Grim.

"Sebenarnya...um...Ah! Kalau gak salah kamu bilang bakal benerin tarianmu sambil ngumpulin bintang harapan kan? Kalau itu gabisa aku gamau tahu." Ucap Idia.

"Anjir lah ni orang gak pernah ngeliat mereka latihan apa? Untung pas nari daerah aku gak gitu. Syukurlah.." batin Lila.

"Kayaknya Idia emang ga pernah lihat kita latihan ya?" Guman Trey.

"He..?"

"Gerakan tari Deuce sudah berkembang pesat. Bisa dibilang kalau gerakannya udah kelar semua." Ucap Trey.

"...H-hmmm...iya dah.." jawab Idia.

"Aku ga bisa pikir Deuce bakal kerja keras buat acara ini. Cuma satu acara sekolah bisa sampai mati-matian gitu?....tapi Ortho juga, dia nungguin acara ini.Kayaknya aku gabisa ngelak lagi." Batin Idia.

"Kak Shroud?"
"Kakak?!"

"Dia sedang memikirkan sesuatu.Aku bisa merasakannya." Ujar Lila.

"Apa yang dia pikirkan Lila?" Tanya Trey.

Twisted Wonderland Dance and Wishes~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang