Before That Disband Party

2 0 0
                                    

Content warning: could be triggering the others who works on and for a stage.

---------------------------------------------------------------

Jarinya sibuk mengetik surat elektronik. Sudah jam 11 malam tetapi ia belum juga tidur.

Ting-nong! Ada pesan masuk di ponselnya. Ia menghentikan pekerjaannya, lalu membuka ponselnya.

fajar_chap00: aa, aku dapet kliennnnn

Ia tersenyum. Lalu dibalasnya pesan adik itu.

rasyidmuhammad_: berapa orang, jar?

fajar_chap00: tiga hehe, satunya tadi nyasar ke akunnya aa hafiz

rasyidmuhammad_: okedeee, nuhun yaaaa

fajar_chap00: oke aa, dah fajar mau tidur. besok syuting iklan soalnya, dadahhhh

Pemuda itu menutup percakapannya dengan adiknya. Tangannya berpindah kembali ke keyboard laptop. Namun, pikirannya tak berfokus kembali ke kursus yang dia urus.

Tak biasanya dia begini. Tiba-tiba murung, teringat akan perjuangan sia-sianya dibayar dengan layanan buruk dan berakhir di pembubaran, jauh sebelum adiknya sukses sampai ke Korea Selatan memborong piala MAMA Awards.

Ingin sekali dia mengajak beberapa temannya menciptakan lagu dan koreografi tanpa bantuan dari manajemen, tapi apa daya teman-temannya sudah pada sibuk. Ada yang sibuk endorse barang, sempat ikutan audisi ronde baru agensi tempat Fajar bernaung, jadi pemeran utama sinetron, bahkan ada yang jadi anggota tim dance crew terbesar nasional (dan juga paling bermasalah, ups).

Setelah tiga kali jadi bintang iklan, sekarang apa? Belum dapat tawaran, sementara tahun ini sedang pemulihan ekonomi besar-besaran, dan mau enggak mau dia harus menjadi konsultan sekaligus tutor kursus yang ia pegang, dulu. Kakaknya, sedang gencar-gencarnya mencari label aktif untuk mengurusi lagu-lagu yang telah ia buat bersama teman-temannya. Adiknya? Sudah sukses dan go international.

"Dasar dunia entertainment lokal. Sudah dilatih dan dibawa, namun ujung-ujungnya hanya keluar satu single, setelahnya dianggurin sampai terancam bubar. Label tak mau mengurusi, anggota lainnya sibuk dengan urusan masing-masing, popularitas masing-masing. Padahal dulu kita yang mengikuti survival show punya mimpi yang sama: memajukan generasi 'prajurit musik pop'. Tapi sekarang susah kalau tak bikin sensasi, atau dari label yang produktif dan suportif, atau minimal anggota grupnya bersatu."

Dan susah sekali menarik perhatian orang banyak. Harus apa biar dilirik dan dapat cuan? Menghina orang-orang 'benar' di luar sana dengan outfit bak karyawan perusahaan swasta besar, dengan embel-embel 'bercanda' dan 'profesional'? Seperti seniornya sang adik? Terlalu tidak awesome untuk orang profesional yang bener-bener pro dalam bidang keseriusan.

Dan mulai besok, Rasyid dan keempat temannya akan mengadakan disband party, pesta atas tak seriusnya label mitra survival show yang aku ikuti atas berdirinya grup mereka. Yosep, Dimas, dan lainnya akan bersatu sebelum satu, alias bubar sebagai individu.

Mengesalkan sekali. Canda, dunia hiburan Indonesia. Ayo kembali bekerja, Rasyid, besok kamu sudah berpesta di atas celebrity mistreatment ini.

---------------------------------------------------------------

A/N: aku menulis ini sudah dari tahun 2020, tapi baru ingin upload saat ini sebelum masalah serupa semakin panjang dan bercabang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sum random stories!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang