Pesta pertunangan telai usai. Qaila memainkan cincin putih yang bertahtakan berlian kecil dijari manisnya sambil tersenyum mengingat indahnya acaranya semalam. Laki-lakinya yang dicintainya kini telah berstatus menjadi tunangannya. Kurang lebih dua bulan lagi Gavin akan menjadi suaminya dan semakin memikirkannya membuat wajah Qaila tersenyum lebar.
Qaila hampir tidak pernah membuat sesuatu atas keputusannya sendiri . Orang tuanya tidak pernah memberikannya untuk menentukan pilihan. Ia selalu diberikan penjagaan dan perhatian yang begitu besar. Namun Qaila tidak pernah berontak, semuanya demi kebaikannya. Kalimat itu sudah terpatri dalam benaknya selama bertahun-tahun. Namun Gavin salah satu orang yang ia pilih untuk menjadi pendamping hidupnya berdasarkan keputusannya sendiri. Dan kebetulan orang tuanya sangat menyetujui ia mempunyai hubungan dengan Gavin.
Dulu sewaktu SMA dia pernah berontak dengan pergi bersama sahabatnya tanpa izin dari orang tuanya. Akibatnya, ibunya masuk rumah sakit karena terlalu memikirkan Qaila. Dan dalam diri Qaila tidak tidak mau mengulanginya lagi. Dia tidak mau ibunya masuk rumah sakit lagi karenanya.
Qaila mengoleskan sunscreen dan krim paginya. Bibirnya yang sudah pink alami Ia olesi lip ice dan dibagian matanya ia mengulakan maskara. Semakin mempercantik keindahan matanya. Untuk penampilan terakhirnya ia menyemprotkan parfum di bagian tangan dan lehernya.
Hari ini ia mengenakan blouse yang dipadukan dengan celana celana pendek yang memperlihatkan kaki jenjang putihnya.
Hari ini ia akan bertemu sahabatnya Frichel. Sahabatnya itu baru pulang dari London. Frichel memintanya untuk bertemu disebuah restaurant di Jakarta. Katanya Ia membawa banyak hadiah. Sebenarnya Qaila yang meminta banyak hadiah kepada sahabatnya itu untuk membayar atas ketidakhadiran di pesta pertunangannya.
Ia berjalan menaiki tangga restaurant, Frichel tadi mengirimnya pesan dirinya sudah datang. Matanya mencari-cari sosok Frichel namun bukan saja sosok Frichel yang ia tangkap namun laki-laki yang membuat dirinya trauma.
