Pagi ini menjadi pagi yang menyebalkan untuk Nako. Bagaimana tidak, hari ini dia bangun kesiangan karena lembur tugas dan saat hendak berangkat, mba-mba kos yang biasa ia tebengi sudah berangkat.
"Ck! Orderan gue kenapa ditolak terus sih!"
Gadis itu melirik jam di layar hp'nya.
06.45
Lima belas menit lagi bel masuk akan berbunyi dan artinya dia akan telat. Sebenarnya telat bukan jadi masalah bagi Nako. Tapi yang jadi masalah adalah tugas itu dikumpulkan di jam pertama. Lebih dari itu nilai akan dikurangi yang artinya sia-sia sudah lembur Nako semalam.
Tanpa pikir panjang, Nako langsung berlari mencari bus yang menuju ke sekolahnya. Dan kebetulan sekali, setelah berlari beberapa belas meter ia menemukan bus itu dan langsung masuk.
Tapi sepertinya kesialan Nako belum selesai. Bus itu penuh. Tidak ada kursi kosong untuknya, yang membuat dia mau tidak mau harus berdiri berdesakan dengan yang lain.
Begini, tinggi Nako bahkan tidak mencapai 150cm. Bagaimana dia bisa berpegangan pada gantungan diatas kalo begitu? Yang Nako bisa hanya mempertahankan keseimbangan nya agar tidak jatuh.
"Makanya tinggi, kalo tinggi kan enak bisa pegangan"
Nako menoleh kemudian berdecak kesal setelah tau siapa yang mengejeknya tadi.
Haruto tersenyum meledek, "nih liat, pegangan tuh begini." dengan bangganya Haruto menunjukan tangannya yang berpegangan pada gantungan diatas.
"Bacot lo jerapah!"
"Bukan gue yang jerapah. Lo aja yang kependekan."
Nako mencibir, "li iji ying kipidikan."
"eh gue punya nomer agen susu penambah tinggi badan nih, lo mau gak?--"
Haruto meletakan jari telunjuknya di dahi, pura-pura berfikir. "Mmm.. Tapi kayaknya lo udah gak bisa nambah tinggi lagi deh."
Nako memutar bola matanya sebal, memilih mengabaikan Haruto. Malas meladeni pria menyebalkan itu.
"Kalian mau tukeran?"
Haruto dan Nako menoleh. Gadis yang duduk dihadapan mereka tersenyum kecil.
"Tukeran apa?" tanya Nako
Gadis itu tersenyum lagi, "Ya tukeran. Kamu ngerasain jadi dia, dia ngerasain jadi kamu." gadis itu menunjuk Nako dan Haruto bergantian.
"IDIH BUAT APA" "OGAH
Nako bergidik ngeri, "buat apa jadi dia? Tinggi doang, tapi otaknya bego! Remidi mulu!"
"Eh, lo pikir gue mau nyusut jadi kurcaci kaya lo?!"
"Apa?!"
"Apa?!"
"Ya apa?!"
"Ya lo apaan?!"
"Lo nantang gue hah?!"
"Gausah sok! Megang leher gue aja lo jinjit!"
"Daripada kalian ribut mendingan kalian siap-siap." ujar gadis tadi melerai.
"--sekolah kalian udah deket dan.. Sepertinya kalian telat."
Benar saja, beberapa meter didepan sana sudah terlihat murid-murid berlarian masuk ke sekolah.
"kiri pak!" teriak Haruto dan segera berjalan cepat menuju pintu keluar.
"tunggu!" Gadis itu menahan tangan Nako, memberikan sebotol minuman pada Nako.
"--kamu pasti nanti haus."
Nako mengangguk kemudian berlari menyusul Haruto setelah sebelumnya mengucapkan terimakasih.
Gadis itu menoleh ke jendela dan tersenyum melihat seorang guru menjewer telinga Nako dan Haruto, "Hmm.. Kayaknya dua bulan ini bakal seru."
----
"Gaada otak!--"
"Dia pikir gak capek bersih-bersih gudang trus sekarang harus ngangkut buku paket keatas?!" Nako menghentak-hentakan kakinya kesal,bibirnya maju mengumpati guru yang memberinya hukuman.
"Bacot lo gaakan buat selesai ini semua." sindir Haruto, mendengar Nako yang sedari tadi mengomel membuat mulut julid Haruto tidak tahan menimpali.
Nako menendang Haruto pelan, "Diem ya lo!"
Sesampainya di anak tangga paling atas, Nako dan Haruto berhenti menyesuaikan nafas mereka. "Haus banget gue" ujar Nako sambil membuka botol minum yang diberi gadis tadi dan meminumnya.
"Bagi dong, Na."
"Dih ogah! Bel- HARUTO!!"
Pria itu menyeringai lebar saat berhasil menarik botol minum Nako dan meminumnya sampai hampir habis. Yang membuat sang empunya berteriak kesal.
"APA-APAAN SIH LO?! BALIKIN GAK!" Gadis ini berteriak, tangannya memukuli lengan Haruto kesal.
"Minta dikit aelah! Pelit banget lo!" tangan Haruto mengangkat tinggi-tinggi botolnya.
"Gue baru minum sedikit Haruto!" Nako berjinjit, berusaha menggapai botol minumnya sambil menarik-narik lengan Haruto.
"Eh Na! Jatoh kita Nanti!" ujar Haruto sedikit panik karena mereka ada diujung tangga dan dia harus menahan tubuh Nako. Bisa dibilang walaupun badan kecil, tapi tenaga Nako lumayan juga.
"Makanya balikin!"
"Gue balikin tapi lo minggir dulu!"
"Gak! Balikin dulu!"
"Na--"
BRUUKK!!
Mereka berdua jatuh dari tangga!
Nako meringis kesakitan, melihat Haruto terbaring dengan mata tertutup disebelah nya.
"Haruto.." panggilnya lirih, sebelum pandangannya perlahan semakin gelap, bersamaan dengan suara panik murid-murid mengelilingi nya.
------ 02/12/2020 -------
Starting
Treasure - Watanabe Haruto
IZ*ONE - Yabuki Nako
°
°
°
°
°
°
Haloooo aku bawa cerita baru nih. Doakan ya semoga aku bisa rajin up😭Jangan lupa vote & comment!!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange // Haruto-Nako
FanfictionBagaimana jika karena kecerobohan Haruto dan Nako, membuat mereka berdua harus bangun dengan jiwa yang tertukar? Haruto berada ditubuh kecil Nako, dan Nako berada ditubuh tinggi Haruto? "Haruto?" "Apaan?" "Gue pipis nya gimana?" "Lo berdiri, trus p...