End

319 33 20
                                    

HEYYYYYY! Aku bilang disebelumnya gk bakal update kan ? Nyatanya aku tidak tega jadi aku update aja walau tengah malem. Ini sudah ending hiks sedih juga ya abis ini nganggur (nggak sih tugas sekolah aku sangat banyak)

Betewe tolong maklumin setiap typo yaa! ini udh tengah malem jadi aku udh sangat lelah gk sempet cek lagi.

Enjoy :)

.

.

.

Author POV

Plan semakin hari semakin kurus dan lusuh. Plan sering sekali melewatkan makan siang dan menghabiskan harinya dengan menangis. Setiap malam, dia akan mendapat mimpi buruk tentang Mean meninggalkannya selamanya. Dia akan bengong saat Fanmeet dan Fans selalu sadar akan hal itu. Semua fansnya khawatir dengan kondisinya yang kian memburuk setiap kali mereka bertemu, mereka juga khawatir dengan MeanPlan karena MeanPlan tampaknya sudah tidak lagi berinteraksi satu sama lain.

Plan POV

Hidupku sungguh seperti lelucon. Aku terus-menerus mimpi buruk walau sebenarnya mimpi itu sudah menjadi kenyataan. Aku tidak peduli pada apapun sekarang. Tidak peduli pada badanku, tidak peduli pada temanku, dan tidak peduli pada pekerjaanku. Tidak ada lagi yang berharga bagiku.

Aku hanya butuh Mean. Aku hanya mau Mean, hanya dia yang dapat menyembuhkan lukaku, mimpi burukku, and membuat aku hidup kembali. - Plan

Aku pergi ke acara kumpul-kumpul lagi seperti biasa. Mereka selalu mengundangku walau aku sudah menolak mereka berkali-kali. Aku duduk di salah satu kursi disana.

"Aku akan sangat merindukannya. Aku harap dia akan baik-baik saja disana." kata Mark

Siapa yang dia sedang bicarakan? Apakah Mean? - Plan

"Kamu tidak berniat memberitahu Plan tentang hal itu? Dia benar-benar berubah setelah Mean meninggalkan kita." kata Gun.

"Buat apa? Dia tidak peduli saat Mean benar-benar berada di sisinya dan kenapa dia harus peduli sekarang? Mean berhak untuk bahagia. Aku tidak mau dia membatalkan penerbangannya hanya karena Plan." Kata Mark

Mark benar, aku tidak peduli saat Mean masih di sisiku dan Mean berhak untuk bahagia. -Plan

Aku diam-diam menangis...

"Kamu tidak boleh begitu Mark. Aku jamin Mean akan lebih senang jika Plan berasa di sisinya. Mean sudah mencintainya selama 6 tahun, tidak mudah baginya untuk menghapus seluruh perasaannya pada Plan dan aku rasa Plan juga mencintainya. Tidak bisakah kamu melihat bahwa sikapnya berubah sejak Mean pergi? Dia seperti jadi Plan yang berbeda. Tidakkah kamu merindukan Plan yang dulu yang selalu ceria? Aku tau kamu hanya berusaha melindungi Mean tapi berilah Plan kesempatan. Setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua." kata Gun mencoba untuk meyakinkan Mark.

"Kamu pikir begitu? Mungkin kamu benar. Aku kasihan dengan Plan yang jadi seperti ini dan aku rindu Plan yang ceroboh." Mark tertawa kecil.

"Sekarang pergi dan beritahu dia sebelum terlambat. Aku yakin dia masih bisa menyusul Mean sebelum penerbangan." kata Gun.

"Plan!" Mark memanggilku.

Dengan cepat aku hapus air mataku dan menatapnya

"Apakah kamu sedang menangis? Yaampun, Gun benar! Hey, aku beri kamu kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki semuanya tapi jangan mengacaukannya atau kamu tidak akan pernah melihatnya lagi." kata Mark. Aku terlalu semangat hingga hampir terjatuh dari kursiku.

"Kamu masih saja ceroboh walau sedang bersedih. Ok, aku akan beritahu kamu sekarang. Mean akan pergi ke Amerikan dan dia akan tinggal serta kerja disana untuk waktu yang sangat lama. Kalo kamu tidak ingin kehilangan Mean selamanya kamu harus menyusulnya dan buat dia berubah pikiran." kata Mark

I'm Late (versi Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang