Chapter 3

0 0 0
                                    

“Sebaik-baik rumah di kalangan kaum Muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum Muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah).
***

Sejak pukul 7 pagi semua anggota rohis sudah berkumpul di depan kampus karena kebetulan hari ini adalah hari libur jadi kampus sangat sepi. Sebelum berangkat ke panti asuhan di Cempaka Putih, kami mengadakan briefing terlebih dahulu.

Setelah semua perlengkapan sudah siap, aku dan anggota rohis yang lainnya berngkat kesana. Kami berangkat menggunakan 4 mobil, yaitu mobil Zikri, Adam, Reza dan Alya. Aku memilih naik mobil Alya bersama sahabat-sahabatku.

“Kamu beneran ikut ke acara lamaran Zikri?” Tanya Alya.

“Hmm..”

“Siapa nama wanita nya? Apa dia cantik?” Tanya Nita.

“Namanya Nindiya, dia sangat cantik dan In syaa Allah sholehah”.
Aku tidak berbohong, Nindiya sangat cantik bahkan jika dibandingkan denganku, aku tidak ada apa-apanya. Meskipun hatiku enggan membahas ini namun aku tidak ingin mereka curiga kalau aku menyukainya.

“Aku yakin kalau Zikri menikah nanti pasti bakal jadi hari patah hati sekampus secara kan dia banyak fans dikampus.” Ucap Alya.

Termasuk aku yang ikut merasakan patah hati

Sesampainya di panti asuhan, aku dan Adam langsung menemui pengurus panti ini. Semua orang disini tebuka menerima kami. Kami memang sudah membuat janji seminggu yang lalu akan mengadakan santunan disini jadi semua orang disini sudah menanti kehadiran kami sejak pagi tadi.

Dalam kunjungan baksos ini diisi dengan beberapa rangkaian acara yang dipandu oleh Nita. Acara pertama yaitu sambutan dari ketua pelaksana yaitu Adam dan dilanjutkan sambutan dari pengurus Panti Asuhan yang diwakili oleh Ibu Kartika dan dilanjutkan dengan doa bersama. Setelah itu kami melaksanakan shalat dzuhur berjamaah dan setelah dzuhur akan dilanjutkan dengan game sampai Ashar dan santunan.

“Jadi nanti kalian akan dibagi beberapa kelompok buat main game, nah nanti masing-masing kelompok akan diberikan dua pembimbing dari kakak-kakak disini. Setelah itu, ada sebagian kakak-kakak yang jaga di pos masing-masing. Jadi tugas kalian dalam pos tersebut menerima tantangan dari masing-masing pos. In syaa Allah tantangan nya mudah dan pastinya bikin kalian happy. Ada yang mau nanya enggak sebelum kakak bagi kelompok?” Tanya Zikri.

“Kak aku mau tanya, nanti kalau kelompok yang juara dapat hadiah kan kak?” Tanya seorang anak laki-laki.

“Pasti dong malah spesial dari kakak hadiahnya”. Jawab Zikri.

“Hore...” Sorak anak-anak.

Aku dan Raya menjadi pembimbing kelompok 6. Pembagian kelompoknya memang sengaja terpisah antara laki-laki dan wanita. Semua anak-anak terlihat antusias dan semangat dengan permainan yang kami lakukan. Sepanjang perjalanan anggota kelompok ku tidak pernah berhenti bernyanyi karena memang setiap kelompok harus mempunyai yel-yel masing-masing. Setelah melewati perjalanan, akhirnya kami sampai di post pertama yaitu pos tes pengetahuan dasar seperti Rukun Iman dan rukun Islam.

Pertanyaan yang kami buat memang sengaja hal yang paling dasar karena kadang malah hal dasar tersebut yang sering dilupakan oleh setiap orang. Aku dan Raya duduk sambil menunggu mereka di tes oleh Alya dan Fifah.

“Kak Kila, emang kak Zikri beneran udah lamaran ya?”

Raya adalah adik tingkatku, namun kami satu organisasi rohis. Aku bingung kenapa semua orang selalu membahas lamaran Zikri. Ingin rasanya anak-anak segera muncul namun sepertinya mereka masih pengetesan.

“Kak kok bengong?”

“Ehh iya maaf. Iya seminggu yang lalu Zikri memang lamaran.”

“Teman-teman kelas ku bilang katanya kenapa kak Zikri enggak menikah aja sama kak Kila, padahal awalnya mereka kira kak Zikri dan kak Kila pacaran”. Aku langsung tersenyum miris mendengar perkataan Raya. Aku memang berharap seperti itu tapi ternyata takdir berkata lain.

“Perihal jodoh sudah ada yang ngatur, tugas kita tinggal memperbaiki diri aja sama berdo’a minta yang terbaik sama Allah. Lagian kak Kila sama kak Zikri itu udah lama berteman jadi wajar kalau kami terlihat sangat dekat”.

“Kak Kila emang nya enggak suka sama kak Zikri? Dia kan sempurna gitu, aku aja suka sama kak Zikri tapi aku tau kalau kak Zikri gak mungkin suka sama aku”.

“Kata siapa enggak mungkin? Jodoh enggak ada yang tau, tugas kita itu tinggal memperbaiki diri In syaa Allah kalau kita baik jodoh kita juga orang baik. Seperti janji Allah dalam Surat An-Nur ayat 26. Tapi inget, niat memperbaiki dirinya itu bukan karena jodoh tapi karena Allah.”

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur ayat 26, yang artinya: “Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.”

Memang mudah sekali untuk menasihati orang lain tetapi kadang kita sendiri tidak menerapkan apa yang kita katakan. Seperti aku, aku selalu berusaha memperbaiki diri karena sesorang dan akhirnya Allah timpakan pedihnya sebuah pengharapan.

“Kak Kila, kak Raya.” Seorang anak perempuan yang dijadikan sebagai ketua kelompok 6 memanggilku dan Raya.

“Hey sayang, sudah selesai tes nya? Gimana seru kan?” Tanyaku pada mereka.

“Alhamdulillah udah, seru banget, semua kakak-kakak nya baik banget”.

“Kalian bisa jawab kan semua tes nya?” Tanya Raya.

“Alhamdulillah bisa kak.”

“Alhamdulillah, iya udah kita lanjut ke pos berikutnya yuk”. Ucapku.

“Jangan lupa yel-yel nya ya anak-anak.” Ucap Raya.

“Siap kak.”

Tepat adzan ashar acara kami selesai, sebelum pulang kami melaksanakan dulu shalat ashar disini. Saat itu Zikri ditunjuk sebagai imam shalat oleh pengurus panti. Suaranya begitu merdu dan membuat hatiku tenang. Andai saja aku dan dia berjodoh, mungkin aku akan sering mendengar lantunan Surat yang dibaca olehnya dalam setiap shalat. Setelah selesai, kami berpamitan untuk pulang dan In syaa Allah jika kami ada waktu kami akan bermain kesini.

“Terima kasih ya nak sudah menyempatkan waktunya kesini. Ibu lihat anak-anak disini terhibur dengan kehadiran kalian. Dan jika ada waktu jangan lupa mampir kesini, kami selalu terbuka untuk kalian semua”.

“In syaa Allah bu, Semoga kita bisa bertemu kembali. Saya mewakili teman-teman saya meminta maaf jika ada sikap kami yang kurang berkenan kepada bapak, ibu maupun adik-adik semua yang ada disini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih karena telah menerima kami dengan baik, dan ini ada sedikit rezeki dari kami tolong diterima ya bu.” Ucapku sambil memberikan amplop pada bu Kartika dan beberapa bingkisan untuk anak-anak.

“Terima kasih ya nak atas santunannya, Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian semua dan sampaikan salam dari kami kepada semua pihak kampus kalian.” Ucap bu Kartika.

“Aamiin...”

“Kalau begitu kami semua pamit ya. Assalamualaikum.”

“Waalaikumussalam.”

Aku sangat senang saat melihat anak-anak disini bisa tertawa. Kadang aku malu pada diriku sendiri, aku sering mengeluh dengan apa yang aku miliki tanpa pernah melihat ke bawah agar tau bagaimana caranya bersyukur. Tetapi setelah aku melihat anak-anak hebat yang ada disini, yang hanya memiliki orang tua angkat dan mungkin tak pernah tau siapa orang tua mereka, aku jadi merasa malu. Begitu baiknya Allah padaku, masih memberikan aku keluarga yang lengkap, sahabat-sahabat yang baik, dan orang-orang yang begitu sangat menyayangiku.

Dan memang benar, kebahagiaan tidak menghampiri mereka yang memiliki segalanya. Namun, kebahagiaan akan menghampiri mereka yang terus bersyukur atas nikmat-Nya. Aku jadi inget bagaimana Firman Allah SWT dalam QS. Ibrahim ayat 7, yang artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Jadikan Al-Qur'an Sebagai Bacaan Utama.

Jangan lupa vote and komen 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Have A PrayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang