Let it go, let it go..
Can't hold back anymore..
Let it go, let it go..
Turn away and slam the door..Lagu milik demi lovato itu Adelia nyanyikan dengan teriak teriak bak anak kecil, lagu kesukkannya itu ia nyanyikan sambil menggosokkan sampo di rambut kepalanya. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah tepatnya hari dimana ia akan benar benar masuk sekolah dengan memakai seragam.
Sudah lebih dari 20 menit Adelia di dalam kamar mandi, gadis itu belum menunjukkan tanda tanda ia akan selesaikan aktifitas mandinya, atau mungkin ia masih enggan untuk berpisah dari aktifitas main airnya.
"Adel, udah selseai belum mandinya ? Udah siang sayang, nanti kalo terlambat gimana?" Buk Mira mengetuk pintu kamar mandi anaknya yang tidak terdengar adanya percikan air di dalam sana.
"Iyaa mih bentar lagi kok"
"Enggak ada sebentar sebentar, pak rustam udah siap tuh anterin kamu" buk Mira jengkel dengan jawaban anaknya yang itu itu aja sedari tadi.
"Adel enggak di anterin papi?" Adelia menongolkan kepalanya pada pintu kamar mandinya, ia hanya menunjukkan senyumnya kala melihat maminya dengan wajah jengkel berdiri tak jauh dari depan pintu kamar mandinya sambil membawa seporsi nasi goreng dan segelas susu vanilla di tangannya.
"Udah ayok cepat nanti telat loh, sini mami keringin rambutnya"
buk mira berjanlan ke arah nakas untuk menaruh nasi goreng dan susu yang di bawanya, adelia mengekorinya.
Buk mira kelihatan kewalahan mengeringkan rambut Adel karena sang empu sedang memakai seragam sekolahnya "papi hari ini ada meeting pagi dengan om robert, jadi gak bisa anterin kamu."
"Robert?" Beo adel
" kayak nama sekolah adel loh mih." lanjutnya
Buk mira tersenyum, "Dia pemilik sekolah tempat kamu sekolah loh, om robert temannya papa waktu kuliah di sini dulu."
"O ya?, sudah Adel duga."
Adel berkata dalam hati, mengingat laki2 yang ia temui kemarin ketahuan membohongi nya tentang kepemilikan sekolah itu.
***
Di sekolah Adelia berjalan pelan di koridor lantai tiga, ia lelah menaiki tangga.
Kalau bisa memilih ia akan lebih senang kelasnya di lantai satu, tetapi sayangnya dia saat ini kelas 12, yang berarti kelasnya akan terus d lantai tiga sampe akhir, kira kira begitu yang di jelaskan pak Adam kemarin padanya.Adelia memasuki kelas paling ujung di koridor ini, kelas 12 ipa c. Jangan salah, dia di tempatkan di kelas ini memang karena otaknya yang rata rata di bandingkan dengan siswa di kelas A.
"Hey siswa baru ya?" Tanya seorang gadis berkulit coklat dan memakai hijab menyapa Adel tersenyum.
"Iyalah murid baru, kan gue baru liat lo sekarang, bodoh ya gue hehe."
Gadis itu melanjutkan omongannya."Nanti lo duduk sama gue ya?" Lanjut gadis itu lagi.
"Ah sepertinya gadis ini crewet," batin Adel
Adel membalas senyum gadis itu dengan senyum termanisnya.
"Aku Adelia Faranisa Azmi,
Iya, adel baru masuk, terimakasih ya?" Adel menggantung kalimatnya,"Annastasya!"
Gadis yang bernama annastasya itu mengulurkan tangannya sembari mebuka sedikit rompi seragamnya agar name tag yang di saku bajunya terlihat.
"Terimakasih Annastasya" Adel melanjutkan kalimatnya, dengan tersenyum dan melakukan hal yang sama dengan Annastasya yaitu memperlihatkan name tag nya

KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Adelia
JugendliteraturBerkisah tentang gadis muda yang baru menginjak usia 17 tahun Adelia Faranisa Azmi. Ia tidak faham apa itu cinta antara laki laki dan perempuan, atau lebih tepatnya ia tidak tau bagaimana caranya mendeskripsikan arti cinta itu sendiri. Akan tetapi d...