Chapter 1
[ Author POV ]
Sejak 10 menit yang lalu, sudah banyak sekali mahasiswa baru yang berlalu lalang di gedung Fakultas Teknik di salah satu Universitas ternama di Thailand. Pakaian putih bersih dengan celana hitam kain merupakan ciri khas mahasiswa baru di kampus tersebut. "Bagaimana bisa ia terlambat bahkan di hari pertama masuk kuliah? Oihh...!!!" suara keluhan terdengar dari salah satu mahasiswa baru yang sedang berdiri tepat di depan pintu masuk menuju Fakultas Teknik. Mahasiswa laki-laki tersebut terus menoleh ke kanan dan ke kiri sambil sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya dengan gelisah. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15 pagi dan 15 menit lagi kelas akan dimulai sedangkan orang yang ia tunggu tak kunjung datang juga.
"Eihh war!!!" laki-laki yang tak lain bernama War itu akhirnya menoleh ke sumber suara dan menemukan temannya yang berlarian menuju arahnya. War mengernyitkan dahinya sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini. "Khor tod... aku bangun kesiangan karena semalam bermain games hhh... aku ... tunggu aku harus mengambil nafas terlebih dahulu" lelaki yang sejak tadi berlarian itu masih sibuk mengatur nafasnya sambil memegang kedua lutut kakinya sebagai tumpuan. Ia sama sekali tak peduli bahwa War temannya akan mengomeli tingkahnya habis-habisan karena hari pertama mereka kuliah, ia nyaris terlambat.
"Cepatlah... sebelum kita dipenggal oleh dosen kita pagi ini" ujar War pada lelaki yang masih terengah-engah di hadapannya. "Cepatlah..." dengan tidak sabar War langsung menyeret temannya tersebut menuju ruang kelas mereka yang berada di lantai dua gedung tersebut.
*
Siang itu, kantin Fakultas Teknik dipadati oleh mahasiswa yang sedang menikmati makan siang. Tak hanya para mahasiswa baru saja yang terlihat, tetapi para senior kampus juga terlihat memadati kantin pada siang itu. Untung saja setelah jam makan siang, War tidak ada kelas jadi ia bisa bersantai sejenak sambil mengelilingi wilayah kampus yang belum semua bisa ia hafalkan. "Awas..." War yang sedang sibuk celingak celinguk sambil mencari kursi kosong terkejut ada seseorang yang menarik lengannya dari belakang. "Kau ini kebiasaan kalau jalan suka tidak lihat arah. Kau hampir menabrak kursi di hadapanmu"
War menoleh pada lelaki yang tadi menolongnya. Lelaki dengan postur tubuh lebih tinggi darinya, rambut hitam yang menutupi dahinya, hidungnya yang mancung dan tulang rahangnya yang sedikit menonjol membuat siapa saja akan terpesona melihatnya, tetapi mungkin tidak dengan War. "Khop khun na Bever ..." ujarnya sambil tersenyum masam lalu menarik lengan lelaki tersebut ketika matanya menemukan bahwa terdapat kursi kosong yang ada di pojokan kantin. "Ayok sebelum tempat itu direbut orang" ujar War yang lagi-lagi menyeret Bever untuk ikut dengannya.
Begitulah persahabatan antara mereka berdua. War dan Bever sudah bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Pertemuan mereka berdua terjadi secara tidak sengaja dan hal tersebut yang membuat mereka menjadi sahabat hingga sekarang.
Flasback On...
War berjalan sangat hati-hati menuju gerbang belakang sekolah sambil menoleh ke sekitar apakah ada guru yang akan muncul di hadapannya dan menyeret ia ke ruang kepala sekolah. Hari ini, War berencana akan membolos untuk pelajaran terakhir karena ia benar-benar sudah jenuh dengan pelajaran hari itu.
Braakk...!!!
Suara seperti benda terjatuh mengagetkan War yang masih sibuk memantau sekitar. Ia segera berlari ke sumber suara dan menemukan seorang siswa yang sudah tersungkur di atas tanah. "Eih... kamu kenapa? Jatuh?" War segera mendekat ke siswa tersebut dan berjongkok di hadapannya.
Siswa tersebut yang tak lain bernama Bever menoleh ke arah War dan terdiam sejenak. Bagaimana bisa ada lelaki secantik ini? Itu fikiran pertama yang terlintas di benak Bever saat ia bertemu dengan War pertama kali di dekat gerbang belakang sekolah.
"Heii!!! Apa yang kalian lakukan disana?! Kalian membolos??!" suara teriakan guru dari arah belakang membuat dua siswa yang sejak tadi hanya saling menatap kembali ke realita. Bever tanpa basa basi langsung menarik lengan War yang lebih mungil dari tangannya tersebut dan mengajaknya berlari melewati gerbang belakang sekolah sebelum mereka ditangkap dan diseret ke ruang kepala sekolah.
Hari itu adalah kali pertama Bever dan War bertemu. War juga baru menyadari bahwa Bever adalah murid pindahan di sekolahnya dan di hari pertama ia sekolah, ia sudah berani membolos.
Flasback Off...
"Cil... kamu yakin hanya akan makan itu saja?" Bever menatap War yang sibuk memakan roti dan di sebelah tangannya terdapat thai tea yang dibawahnya berisi boba. Sejenis adonan dari gula merah dan tepung yang berbentuk bulat kecil dan rasanya manis kenyal. Minuman itu adalah minuman favorite War. Bahkan seminggu ia bisa 3 kali membeli thai tea berisi boba dibawahnya.
"Ck! Bisa tidak jangan memanggilku cil? Aku bukan anak kecil kau tau" gerutu War yang masih sibuk memakan roti di tangannya. "Ini bahkan sudah membuatku kenyang. Diam dan habiskan makananmu" lanjutnya dengan mulut yang terisi penuh dengan roti.
Bever hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah temannya yang satu ini. Bagaimana bisa ia tidak protect pada sosok War yang seperti ini. War itu mempunyai kulit putih bersih, bulu mata yang panjang, bola mata yang indah dan bibir yang kecil membuat siapa saja akan melihatnya sebagai pria cantik. Maka dari itu sejak mereka bersahabat, Bever tak pernah membiarkan War dekat dengan lelaki manapun kecuali satu orang lelaki, yaitu...
"Haaa...! Itu dia itu diaa...!" suara teriakan gadis-gadis yang ada di sebelah meja Bever dan War membuat mereka serempak menoleh ke objek yang membuat gadis-gadis tersebut berteriak. Bever mengernyitkan dahinya ketika melihat siapa yang datang ke kantin dan membuat para gadis berteriak heboh.
Empat lelaki bertubuh tinggi yang mengenakan jas almamater biru membuat siapa saja pasti tau bahwa mereka adalah senior Fakultas Teknik. Lelaki pertama bernama Jeffy, berwajah campuran Korea-Thailand dengan rambut coklat dan garis rahang yang tajam. Lelaki kedua bernama Toosafe, lelaki dengan rambut berwarna blonde dengan pipi sedikit chubby dan mempunyai senyuman yang imut membuat siapa saja akan terpikat olehnya. Lelaki ketiga bernama Prom, sosok ia sangat dikagumi oleh gadis-gadis karena berpakaian sangat stylist dan mempunyai aura badboy yang membuat siapa saja yang menatap matanya akan terkesima. Dan yang terakhir, lelaki berdarah campuran Hongkong-Thailand dengan kulit putih bersih, rambut hitam kecoklatan dan tatapan mata yang terkesan galak membuat pesonanya semakin keluar. Lelaki itu bernama ...
"Phi Yin..." gumam War. Tetapi gumaman pelan dari bibir War tetap terdengar oleh Bever. Bever kembali menatap ke arah lelaki yang kini duduk di salah satu meja yang agak jauh dari tempatnya dan War duduk.
Iya... dia Yin Anan Wong...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired
Fanfiction"Untuk apa bersama kalau hanya saling menyakiti? Aku menyakitimu dan kamu menyakitiku" "Aku sayang padamu..." "Rasa sayang tak cukup untuk membuat suatu hubungan bertahan phi..."