Chapter 3

176 21 7
                                    

Chapter 3

*

Oh iya... sebelumnya aku mau memperkenalkan diri dulu pada kalian. Kalian bisa sebut aku Kogu ya. Terimakasih karena kalian sudah mau membaca ceritaku ini. Sebentar lagi akan memasuki tahun 2021, dan kalian tau itu artinya apa? Love Mechanics full series akan segera tayang huaaa!!! Beberapa foto sudah di post di twitter. Apa kalian sudah melihatnya? Selain YinWar, Couple siapa yang paling kalian tunggu? Ayo komentar dibawah ^^ siapa tau kita satu kapal 555...

*

[ War POV ]

Aku berdiri di depan pintu kelas sambil menyilangkan kedua tanganku diatas dada dan masih sibuk memperhatikan Bever yang masih merapikan buku-bukunya yang berserakan di meja. Bisa-bisanya selama jam kuliah berlangsung ia tertidur dan akhirnya dosen memberinya hukuman untuk meringkas sebuah buku teori tentang fisika yg ada di perpustakaan. Niatku pulang lebih awal jadi harus tertunda karena hal itu dan itu membuatku ingin mengutuknya saat ini juga. "Masih lama tidak? Aku lapar.. jadi cepatlahh" rengekku pada Bever yang kini sudah menggendong tasnya di bahu.

"Ini sudah selesai. Ayo kita makan siang dulu baru setelah itu kita pergi ke Perpustakaan" ujar Bever yang kini sudah berdiri di hadapanku. Tentu saja aku langsung mengiyakan ajakannya tersebut karena cacing-cacing yang ada di dalam perutku sudah meronta untuk diberikan asupan makanan.

Saat kami pergi ke Kantin, aku melihat bahwa meja kantin sangat penuh saat itu dan tidak melihat meja kosong sedikitpun. Aku menghela nafas kesal. Bagaimana bisa disaat aku selapar ini, tapi tak ada satupun meja yang kosong? "Oih .. kurasa tak ada meja yang kosong" keluhku pada Bever.

"Apa kita makan di kantin fakultas lain saja?" Bever bertanya padaku. Aku memanyunkan bibir sambil menggelengkan kepala. "Tapi aku mau thai tea boba di kantin Fakultas Teknik" ujarku padanya. Bever hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika aku membuat ekspresi seperti memohon padanya.

"Nong War!" aku dan Bever refleks menoleh ke sumber suara yang memanggil namaku. Aku menyipitkan mata untuk melihat siapa yang memanggilku. Di meja pojok kantin, aku melihat Phi Prom melambaikan tangannya padaku. "Apakah phi Prom memanggilmu?" Bever bertanya padaku. Aku hanya menggelengkan kepalaku karena aku juga tidak tau.

Aku membuat gerakan menunjuk diri sendiri. "Aku?" ujarku pada phi Prom dan ia menjawab pertanyaanku dengan sebuah anggukan.

Aku mengajak Bever menuju ke arah phi Prom dan tentu saja ia sedang tidak sendiri saat itu di kantin. Di meja tersebut aku dapat melihat phi Jeffy, phi Toosafe, phi Ormsin dan tentu saja ada phi Yin. Secara tak sengaja pandanganku dengan phi Yin bertemu dan itu membuat wajahku terasa sangat panas. Bagaimana bisa hanya di dekatnya saja seperti ini jantungku sangat tak karuan. "Duduklah disini bersama kami nong. Ku lihat kau kebingungan mencari tempat duduk" ujar phi Prom padaku. Sebagai seorang senior asuh di kampus, dia sangat baik padaku. Tak ku sangka bahwa dia bisa bersikap sangat lembut padahal melihat penampilannya yang terkesan sangat cuek dan brandal, aku fikir dia adalah seseorang yang kasar dan dingin.

"Ti..tidak usah phi. Aku merasa tidak enak pada kalian. Aku akan mencari tempat lain saja" ujarku pada phi Prom.

"Oihh nong War... Tidak perlu khawatir. Kami tidak akan memakan dirimu. Duduklah disini, ajak juga temanmu untuk duduk" phi Ormsin menarik lenganku dan membuatku duduk di sebelah phi Prom saat itu. Aku menoleh pada Bever dan menatap matanya seolah bertanya aku harus bagaimana.

Bever akhirnya duduk di hadapanku, di sebelah phi Ormsin. Posisi duduk kami saat itu adalah di kursi panjang ada aku, phi Prom, phi Jeffy dan phi Toosafe berada dalam satu kursi panjang. Dan di hadapan kami ada phi Yin, phi Ormsin dan juga Bever. Sejujurnya meja ini seperti memang khusus untuk mereka karena mereka adalah senior yang sangat disegani di Fakultas Teknik. Terlebih phi Ormsin adalah bintang kampus tahun lalu.

TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang