Tuhan, apa boleh aku memaksa diri untuk memiliki pria yang bukan umat mu?
Tetapi bagaimana bisa?
Bahkan kalung yang sering kau gunakan sudah sangat cukup untuk menjelaskan. Bagaimana bisa aku merebutmu dari tuhan mu?Apa aku bisa mencintai mu tanpa harus menentang tuhan dan takdir?
Hatiku tidak bisa berbohong,aku benar mencintai diri nya sebagai seorang pria.Aku bisa meminta izin untuk memiliki nya? Jika tidak di izin kan tolong hapus rasa sayang ku ini, karna semakin aku ingin memiliki nya semakin aku sakit dan tertampar oleh takdir.
Dia yang selalu percaya diri dan selalu menyenangkan untuk ku,sampai terkadang aku lupa bahwa tuhan kita berbeda. Boleh ya aku memiliki nya?
Apakah Aamiin kita adalah Aamiin yang sama?
-adira
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Fantasysalah satu bukti perbedaan kita adalah bagaimana aku ke gereja dan kamu ke masjid .