*1*

25 4 1
                                    

" Nakagawa-San !! "

" Nakagawa-Kun !! "

" Kazu-Kun !! "

" Kazuki-Kun !! "

Ku cuma tersenyum tipis, membalas satu persatu akan memakan waktu itupun kujawab sesingkat mungkin, karena aku bukan tipe orang yang banyak bicara .

Kulangkahkan kaki ku ke luar gerbang sekolah, belum beberapa langkah setelah itu seseorang menepuk bahuku .

" Oi tungguin dong Kazuki ."

Seorang lelaki berambut merah bermata kuning menahanku, " Tumben telat ." Ucapku singkat .

" Iya, bantu guru bawa buku ke ruang guru dulu . Biasa tugas ketua kelas ." Balasnya sembari merangkul ku dan menghembuskan nafas, aku tidak membalas lagi dan berjalan .

Selama perjalanan, Masaki terus bercerita tentang hari ini dan cuma ku balas dengan dehaman atau anggukan . Masaki Akiguchi, adalah sahabatku sejak kelas 1 SMP . Mau tau bagaimana aku bisa bersahabat dengannya ? Mudah saja, kami tidak sengaja bertabrakan dan setelahnya setiap bertemu Masaki selalu menyapaku . Bahkan ternyata rumahnya dekat dengan rumahku, membuat kami sering berangkat dan pulang bersama juga makin akrab .

Tak terasa sudah sampai rumahku, " Sampai jumpa, Masaki ." Ku tersenyum tipis, " Hati hati ."

Masaki balas tersenyum cerah dan mengangguk, " Bye bye Kazuki ! Jangan rindukan aku ya ! " Ucapnya agak narsis, aku hanya terkekeh pelan dan masuk kerumah .

" Aku pulang ."

" Selamat datang Kazuki, gimana sekolahmu hari ini ? " Tanya Mama dari depan TV .

" Seperti biasa, Ma ." Aku menoleh kesana kesini, " Onee-Chan belum pulang ? "

Mama tersenyum, " Sudah kok, sepertinya em .... 20 menit sebelum kamu datang Kazuki ."

" Ah begitu, aku akan menemui Sora-Nee ." Ku berlari dari lantai satu kelantai dua dengan tangga dan kudengar Mama berteriak, " Jangan lari Kazuki ! Pelan saja ! "

" Iya, aduh ! " Tepat saat berbelok dari tangga aku menabrak seseorang dan orang itu agak mundur, " Maaf ... Onee-Chan ? "

Seorang perempuan berambut hitam legam bermata ungu kebiruan, Sora-Nee kakak perempuanku . Ia menatapku datar, " Baru pulang ? " Tanyanya, aku mengangguk cepat .

" Iya, Onee-Chan . Mau kemana ? " Tanyaku menyadari pakaiannya sangatlah rapi untuk pakaian rumah . Ia menatap arah lain, " Bukan urusanmu ."

" Tapi Onee-Chan--"

" Diam ! Menyingkirlah ! Kau menghalangi jalanku !! " Bentaknya, tatapannya menajam . Aku terkejut, dan segera menyingkir membiarkan Sora-Nee jalan .

" Maaf ."

" Tsk ." Sora-Nee berjalan cepat melewati ku, samar - samar kudengar ia berbicara dengan Mama . Aku menyeritkan dahi, dan berjalan lesu ke kamarku .

Begitu masuk ku langsung melempar tas sekolahku ke sofa biru mudaku, aku merebah ke kasur dan menerawang langit - langit kamar .

Nuasa gothic-sky menghiasi kamarku, tembok biru dongker dan funiture kayu minim barang . Dulu Sora-Nee lah yang membantu menata kamarku, ia berkata ide ini ia dapatkan karena aku yang irit bicara dan mata biru langitku yang menginspirasi nya . Kalau kuingat nama Sora-Nee, Sora berarti langit juga kan ?

Ya .... Dulu Onee-Chan sangatlah ramah dan penyayang .... Sejak dulu Onee-Chan selalu bersamaku, menemani ku canda tawa, riang gembira, dan suka duka . Namun, semenjak kelas 3 SMP Onee-chan seperti menjauh . Ia sering membentakku, menuduh ku, bahkan tatapan mata Onee-Chan berubah jauh drastis . Tatapannya berubah sinis, dan tidak suka menatapku . Itu membuatku sakit hati bahkan awal semua itu aku sempat sakit demam, tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa .

Aku hanya terkadang mencoba mendekatinya seperti dulu, tapi ia selalu pergi seakan tidak mau bersamaku lagi . " Eh ... ? "

Tanpa kusadari mengingat kenangan lama membuatku meneteskan air mata, segera kuusap dan bangkit . Aku harus segera berganti pakaian, untuk apa mengingat masa lalu yang buruk bukan ? Harusnya aku bisa tegar menatap kedepan, mungkin karena sudah semakin dewasa Onee-Chan berubah iyakan ?

Aku mengganti pakaianku, sesaat aku menatap fotoku bersama Sora-Nee yang kutempel pada lemari bajuku . Nakagawa Sora dan Nakagawa Kazuki, ya itu nama lengkap ku dan Sora-Nee . Rambut pirang warisan dari Mama dan mata biru langit dari Ayah mendominasi ku, sedangkan Sora-Nee berambut hitam warisan Ayah dan bermata ungu kebiruan campuran Ayah dan Mama .

Sesaat ingatan masa lalu ku terputar lagi, sejak dulu sama Mama dan Sora-Nee . Ayah kecelakaan dan meninggal saat aku berumur 3 tahun, akupun tak bisa mengingat banyak tentang Ayah, mata ungu kebiruan campuran Ayah Mama yang ada pada Sora-Nee membuatku selalu beranggapan ia adalah Papa atau Mama .

" Kau harus kuat Kazuki, kau satu satunya laki - laki pada keluargamu . Kau juga sudah dewasa, harus kuat ." Setelah meyakinkan, aku segera turun kebawah dan menemui Mama lagi .

" Mama .... "

" Kazuki ? Ada apa ? " Tanya Mama lembut seraya memakan buah cherry dan menonton TV .

Aku duduk, menatap TV sejenak lalu menatap Mama . " Ma .... Sora-Nee pergi ya ? "

Mama mengangguk, " Iya, Sora pergi ." Aku tersenyum, setidaknya aku tahu ia memang sedang pergi .

" Makasi Ma ." Balasku, memakan cherry dan menonton TV . Mama terus menatap TV dan terkadang bermain ponsel atau membalas pesan masuk .

Aku termenung . Sering aku merasa aneh saat Sora-Nee pergi, tapi segera kubasmi karena aku tahu Sora-Nee itu kuat dan tidak suka macam - macam . Ia itu easy and simple, tidak suka yang susah atau rumit .

Kutatap jendela dan langit biru cerah, berharap Onee-Chan tidak apa - apa dan ia akan terus bersamaku . Walau jauh pandangan, tapi dekat dari hati . Ya, ku berharap begitu, setidaknya .

*** TBC ***

Haloooo, gimana kabarnya ? Semoga sehat selalu ya ! Jaga kesehatan ya minna, virus lagi bertebaran . Semoga minna selalu sehat dan virus COVID-19 segera berlalu .

Hmm ..... Gimana ? Ada yang kangen nggak ? Iya, setelah 3 - 4 tahun Author berhenti akhirnya buat cerita lagi .

Tapi karena penyakit Author, Author membuat cerita ini seperti ini . Kalau ada yang tidak suka cerita, jalan cerita, atau gaya cerita ini bisa langsung berhenti membaca setelah membaca chap ini .

Setelah melawan penyakit Author akhirnya comeback walau seperti ini, semoga cerita ini bisa terus berlanjut sampai END ya minna .

So, karena baru comeback kalau ada adegan yang kurang bagus atau ada masalah pada cerita ini tolong komen ya minna, arigatou ^-^

Mohon dukungannya selalu,

- Anchan

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang