"Hermione Granger!"
okay, relax. Ucap Hermione dalam hati ketika namanya dipanggil untuk dipakaikan topi seleksi atau biasa disebut sorting hat. Hermione berjalan maju, kemudian duduk untuk dipakaikan topi tersebut.
"Hmm, kau pintar, berani, dan.. agak sedikit galak mungkin ya, haha maaf," Hermione cemberut mendengar dirinya dibilang galak. "Better be..." Hermione memohon dalam hati agar tidak dimasukkan ke Slytherin, dia takut akan dianggap penyihir jahat karena tadi topi seleksi menyebutnya sedikit galak.
"GRYFFINDOR!"
Semua murid memberi tepuk tangan kepada Hermione. Hermione dengan senyum yang mengembang, sedikit berlari menuju meja makan murid-murid Gryffindor.Bahkan tanpa Harry sadari, ia terus memperhatikan Hermione dari pertama kali ia melihatnya. Melihat Hermione tersenyum, entah kenapa Harry ikut tersenyum senang. Sampai ia sedikit tidak mendengar saat namanya dipanggil.
"Harry Potter!?" panggil Proffesor Mcgonagall untuk kedua kalinya.
"Harry! Kamu dipanggil tuh," Ron menyadarkan Harry yang masih terus memperhatikan Hermione.
"Hah, oh, eh, iya," ucap Harry gelagapan. Harry kemudian maju dan duduk dikursi untuk diseleksi. Semua orang menatapnya. Tentu saja! Penyihir mana sih yang tidak mengenal Harry Potter? The boy who lived, sebutan para penyihir untuknya.
"Oh, Harry Potter! Akhirnya aku bisa menyeleksimu juga," ucap topi seleksi ketika sudah berada diatas kepala Harry. "Hmm, sangat membingungkan, kau pemberani, talented, hmm harus aku taruh dimana ya?" pikir topi seleksi.
"Semoga Gryffindor, semoga Gryffindor," bisik Harry memohon.
"Oh? Kau ingin Gryffindor? Kenapa tidak asrama lain, seperti Slytherin mungkin?" tanya topi seleksi untuk meyakinkan Harry. Harry tetap memohon untuk ditaruh di Gryffindor, untuk apa? Tentu saja agar ia satu asrama dengan Hermione."Baiklah, kalau begitu,"
"GRYFFINDOR!"Harry tersenyum lebar, ia sangat senang. Semua murid bertepuk tangan, terutama murid Gryffindor yang sangat senang seorang Potter bisa masuk asrama mereka. Harry duduk didepan Hermione dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.
"Ronald Weasley!"
Harry menengok dan berharap semoga teman pertamanya itu satu asrama dengannya."Ah, Weasley lagi, tentu saja,"
"GRYFFINDOR!" lagi, semua bertepuk tangan, Ron duduk disamping Harry, mereka sangat senang. Akhirnya semua murid tahun pertama selesai diseleksi, lalu mereka memulai makan malamnya.🐻🐻🐻
Malamnya, di kamar Harry dan Ron.
"Hey, Harry, kamu kenapa? Aku lihat daritadi kau senyum-senyum sendiri. Cerita dong!" tanya Ron.
"Ah, nggak kok, aku cuma seneng aja bisa masuk Hogwarts dan masuk Gryffindor," bohong Harry.
"Oh gitu, emangnya kenapa kok kamu seneng banget kayaknya masuk Gryffindor? Ada apa?" Ron masih penasaran.
"Hmm, udah malem nih, kayaknya kita harus tidur deh, takut besok telat," Harry mengalihkan topik.
"Har.."
"Hm?"
"Kamu suka ya sama Hermione?"
🐻🐻🐻
Halo para Potterhead dan Harrmione shippers!! Maaf ya chapter pertama masih dikit banget ceritanya, dan agak gajelas gitu hahaha, semoga nantinya makin seru, dan semoga kalian sukaa! Kalo kalian suka jangan lupa vote yaa, makasihh!❤
Tangsel, 4 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRMIONE (Harry Hermione)
Teen FictionHarry James Potter tidak ingin merusak persahabatannya dengan Hermione Jean Granger, Harry takut jika dia mengakui bahwa ia mencintai Hermione, tetapi Hermione tidak mencintainya, maka Hermione akan menjauhi Harry dan menghancurkan persahabatan Gold...