1. Ενας

703 75 14
                                    

.
.
.
.
"Keinginan yang tersentuh oleh jiwa yang fana."

Map Of Hades : Underworld
.
.
.
.
.
.

JALANAN di sepanjang jajaran toko di Seoul tampak lenggang. Beberapa orang terlihat berlalu lalang sembari melindungi diri dari air hujan yang terus berjatuhan dari langit. Beberapa lagi lebih memilih untuk berteduh, menunggu hujan reda agar pakaian atau barang yang mereka bawa tidak basah karena air Hujan.

Tapi sayang nya hal yang berbeda justru terlihat di lakukan oleh seorang Pemuda, ia dengan santai berjalan di bawah guyuran air hujan. Hanya berbekal Hoodie hitam kesayangannya, ia menerjang hujan. Sesekali pandangannya menatap kondisi jalan yang terlihat estetik karena guyuran hujan.

Saat dirinya sedang mengamati sekeliling, tiba-tiba pandangannya beralih, kepada sosok yang berdiri tepat di persimpangan jalan. Pemuda itu tersenyum lucu, seolah-olah sedang menyapa, Lalu ia dengan santai kembali berjalan menjauhi sosok yang berdiri di persimpangan jalan dengan tenang.

'Kenapa tidak menyapa ku?'

Pemuda itu tak memperdulikan bisikan yang ia dengar. Ia lebih memilih kembali berfokus pada jalanan tempat nya berpijak.

'Jungkook, kenapa tidak menyapa ku?'

Sekali lagi, bisikan itu terdengar, namun kali ini bisikan itu sedikit mengeras, seolah-olah menyuruh Jungkook untuk segera menjawab nya. Helaan nafas panjang terdengar, Jungkook menoleh, menatap sosok yang ia temui dipersimpangan jalan tadi dengan senyuman manis.

"Jika aku menyapa mu di persimpangan tadi, maka orang-orang akan menganggap ku gila, gyeom."

Sosok itu mengrenyit, ia tak suka jikalau Jungkook tak menyapa nya.

'Kau tidak gila kook, mereka saja yang aneh karena tidak bisa melihat ku.'

Pemuda Jeon menatap sosok itu dengan mata bulat nya. Bibir plum itu mengerucut lucu.

"Mereka tidak aneh, aku yang aneh karena bisa berbicara dengan hantu seperti dirimu. Sudah ah aku mau pulang, adik ku menunggu. Bye Gyeomi."

Sosok itu mendadak diselimuti aura kelam karena Jungkook mulai pergi menjauh. Tidak suka rasanya jika teman baiknya itu meninggalkannya, tapi apa boleh buat, ia hanya seorang hantu yang tak bisa terus bersama dengan teman baiknya itu.

Setelah berjalan selama lima menit, akhirnya Jungkook sampai di rumah sederhana milik keluarga nya. Ia melepas Hoodie hitam itu dengan perlahan, lalu menggantungkannya di tiang gantungan. Kemudian Jungkook mulai melangkahkan kakinya menuju dapur guna meletakkan barang belanjaan yang ia beli hari ini.

Dirinya bersenandung guna mengusir rasa bosan yang melanda. Tangannya dengan cekatan menyusun bahan masakan agar tertata rapi.

'Jungkook....'

Tangan pemuda jeon berhenti melakukan pekerjaannya ketika sebuah bisikan memasuki rungu nya. Tubuhnya berbalik, dan menemukan sosok hitam telah berdiri dibelakangnya. Mata Jungkook membola, karena yang berdiri dihadapannya bukanlah hantu biasa pada umumnya. Sosok yang berdiri dihadapannya kini adalah Seorang Malaikat Maut.

Mulut Jungkook menganga, karena Sangat jarang baginya bisa melihat Malaikat maut sedekat ini.

"K-kau memanggil ku?" ucap Jungkook dengan gugup. Matanya sedari tadi sibuk memindai malaikat maut dihadapannya dengan tatapan bingung.

'Aku memanggil mu, Jungkook. Dan karena kau orang yang istimewa, maka aku akan memberi tau satu hal...'

Pemuda Jeon mengangguk paham mendengar perkataan Malaikat maut kepadanya. Ia mulai memperhatikan dengan seksama penjelasan yang akan dijelaskan oleh malaikat maut dihadapannya itu.

'Jungkook, adik mu, Jeon Sooni telah meninggal di kamar nya pada pukul 2 Siang tadi."

Pemuda Jeon terdiam, ketika sang Malaikat maut mulai menjelaskan kepadanya tentang kematian Jeon Soonie, adik perempuannya yang berusia 17 tahun itu. Mulut Jungkook menganga seakan tak percaya. Ia menatap sang Malaikat maut dengan tatapan panik nya.

"Jeon Sooni? Pakai e tidak?" Jungkook berteriak dengan heboh, ia takut bahwa informasi yang diberikan malaikat maut dihadapannya salah. Jadi ia dengan reflek berteriak panik.

Melihat hal itu pun, sang malaikat maut terdiam untuk beberapa saat.

'Adik mu Jeon Sooni, tidak pakai e, Jungkook."

Pemuda Jeon menggeleng dengan dramatis, ia menatap Malaikat maut itu dengan pandangan menghakimi.

"Adik ku Jeon Soonie, pakai e."

'ASTAGA BAGAIMANA INI.'

''Hey, malaikat maut, kau salah mengambil nyawa orang astaga. Cepat kembalikan nyawa adik ku atau aku akan menuntut mu sekarang Juga.'

Teriakan Jungkook menggema, ia menatap sosok Malaikat maut itu dengan tatapan marah nya.

'Aku tidak bisa melakukannya Jungkook. Roh adik mu telah sampai ke Dunia Bawah. Satu-satu nya cara mengembalikan nyawa adikmu adalah dengan memohon kepada Hades.'

Jungkook menghela nafas nya dengan berat. Ia menatap sosok astral didepannya dengan pandangan yang memelas.

"Kau yang berbuat salah, kenapa harus aku yang menyelesaikannya? Dasar malaikat maut bodoh, mati saja sana."

'Maaf Jungkook, maaf, aku menyesali perbuatan ku.'

Lagi lagi Jungkook menghela nafas nya panjang. Mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.

"Bagaimana caranya kesana?" ucap Jungkook pelan.

'Kau harus pergi ke Kawah Arvenus di dekat Cumae, italia di daerah Campania di sebelah barat Naples. Aku akan mengurus penerbangan mu kesana.'

Pemuda Jeon mengangguk. Ia harus kuat dalam perjalanan ini agar adik nya kembali padanya.

'Dan juga, Jungkook. Bawa Koin ini. Saat kau masuk ke gerbang Dunia Bawah, Kau akan melewati sebuah dan Koin itu akan membantu mu. Semangat Jungkook. Dan sekali lagi, maaf kan aku."

"Tak apa, aku akan melewati itu semua, untuk kehidupan adik ku."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut? Janlupa Vote+Coment ya

Sayang kalian semua💜

Map Of Hades : UnderworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang