3. Pagi Ku Cerah 🎈

58 17 14
                                    

Mengharapkan sesuatu memang salah, tapi kenapa kesalahan ini mampu membuat terbang.

____อถร____

Happy Reading

Note: Awas aja kalo ada yang greget, tampol aja siapa pun dia.

🎈🎈🎈

"Niaaaaaaaaa! Ini semua salah Lo!" Pagi-pagi rumah yang beratas nama Rahmat Hidayat sudah sangat berisik dengan suara teriakan anak tunggal mereka yang bernama Bunga Anyelir.

"Apaan sih Nyir. Kenapa jadi gue?" tanya Nia heran.

"Coba aja bukan karna lo, gue gak lupa kerjain tugas." Anyelir kelimpungan sendiri membuka laptopnya.

Nia hanya memperhatikan sahabatnya yang sudah mirip orang gila. Muka kusut, rambut berantakan, handuk di leher, mata bengkak, dan mengotak-atik laptop yang tak mau hidup.

Nia akhirnya bangun dari duduknya.

Dan!!

Brak

"Apaan sih lo Nia!" teriak Anyelir kesal.

"Coba Lo liat tanggal hari ini," ucap Nia serius menunjuk ke arah kalender yang di lemparkan tadi.

"Tanggal 25—"

"Liat harinya," potong Nia cepat.

"Eh! Hari Sabtu? Kok gue gak tau?" Lagi-lagi Anyelir menanyakan sesuatu yang tidak logis.

"Makanya bangun itu subuh Anyelir. Terus mandi, jangan mulut masih ada ileran malah buka laptop," ketus Nia kembali duduk di tempatnya.

"Lo sih gak bagunin gue," cetus Anyelir menyalahkan Nia.

Nia melongo mendengar ucapan Anyelir tadi. Bagaimana bisa jadi salahnya? Sedangkan yang tidak mau bangun dirinya sendiri.

"Lah, kenapa jadi gue? Gue udah bangunin ya. Yang belom gue tendang aja," saskras Nia mempelototkan kedua matanya.

"Tapi kok laptopnya gak hidup ya," ucap Anyelir heran menggaruk-garuk kepalanya.

Nia hanya menghembuskan nafas kesal. Anyelir selain tidak jelas ternyata juga rada PEA.

"Anyelir-ku, ini laptopnya semalam kita pake buat nonton, otomatis baterainya habis. Dan lo semalam gak charger laptopnya,"tutur Nia dengan gemas.

Anyelir hanya memperlihatkan deretan giginya yang sedikit menguning.

"Ihh! Jorok banget sih lo!" pekik Nia ketika melihat gigi Anyelir.

"Heheh, sorry. Maklum belum mandi," tutur Anyelir dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Nia hanya menggelengkan kepalanya, jika Nia bersama dengan Anyelir. Nia akan selalu seperti menjadi Ibunya Anyelir walau dari umur Anyelir lah yang lebih tua.

Selama Anyelir di kamar mandi Nia hanya menaikkan Handphonenya. Sehingga tiba-tiba perhatian Nia terhenti di sebuah foto.

"Lah kok burem sih!"

Almet Biru Story (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang