FLASH BACK ON
"Jadi yang mau saya bicarain itu tentang Nia, lebih tepatnya masa depan Nia. Mungkin kalian berasa aneh kenapa masa depan Nia malah dibicarain ke orang luar. Tapi, saya memang benar-benar gak ada pilihan lain. Saya enggak mau hidup Nia hancur," jelas Ari menatap Anyelir dan Hemalia lurus.
"Tunggu, kak! Maksudnya gimana? Kenapa hidup Nia hancur?" tanya Anyelir kebingungan.
"Terus kenapa harus kami? Dan apa yang bisa kami lakuin?" timpal Hemalia.
Ari menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya.
"Hidup Nia bakal hancur kalo saya gak minta tolong ke kalian, Nia bakal di paksa buat jadi istri ke lima kakek-kakek—"
"WHAT!" teriak Hemalia dan Anyelir kompak kaget.
"Kenapa bisa? Jahat banget sejahat-jahatnya gue gak tega gue gitu," kata Hemalia.
"Sadar diri, juga lo jahat, ya?"
Hemalia menatap kesal Anyelir, lantas berucap.
"Lebih baik mengakui daripada, sok baik padahal busuk," jawab Hemalia dengan angkuh.
Anyelir tidak terima karena dari nada bicaranya, Hemalia seperti menghinanya. Walau dirinya tidak merasa begitu.
"Maks—"
"DIAM! KALIAN MAU DEBAT APA DENGERIN SAYA? KALO MAU DEBAT MENDING SAMA DPR, SAYA GAK TERIMA LOWONGAN!"
Keduanya langsung ciut ketika mendengar bentakan suara Ari, setelah sadar bahwa dirinya membentak Ari meminta maaf.
"Maaf saya bentak kalian, pikiran saya lagi terbeban dan kalian malah berdebat," sesal Ari walau di akhiri dengan sindiran.
"Kami yang seharusnya minta maaf, kak, kakak lagi serius kami malah bicarain yang gak penting," ucap Anyelir sesal.
"Jadi saya mau minta beberapa bantuan sama kalian, kalo rencana kita berhasil, insyaallah pernikahan Nia gak bakal terjadi."
Anyelir dan Hemalia langsung menatap dengan antusias.
"Seriusan? Gimana caranya, kak?" tanya Anyelir paling bersemangat.
Ari hanya tersenyum dan dengan santai berkata.
"Mudah, cariin aja calon suami buat Nia."
Anyelir dan Hemalia langsung terperangah, solusi macam apa itu.
"Calon suami? Kan, ceritanya Nia mau dinikahi sama kakek-kakek, kenapa malah cari calon suami?" tanya Hemalia heran.
Ari menjentikkan jarinya." Nah! Itu poin pentingnya, kakek yang mau nikahi Nia bakal mundur kalo Nia ada calon suami yang serius sama dia. Jadi tugas kita cari calon suami buat Nia."
"Poin pentingnya juga, kita cari dimana calon suami buat Nia?" saut Hemalia.
Anyelir mengangguk menyetujui ucapan Hemalia.
"Nah! Dimana?" timpal Anyelir.
"Kalo itu saya juga gak tau makanya minta bantuan kalian," jawab Ari enteng.
Anyelir melebarkan matanya, sedangkan Hemalia memegang kepala, entahlah tiba-tiba pusing melanda gara-gara mendengar penuturan Ari.
Sebelum kembali mengutarakan pemikirannya Hemalia menarik nafas panjang dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almet Biru Story (HIATUS)
Teen FictionWAJIB LOH FOLLOW AKUN AUTHOR DULU:) Kalian percaya gak sih cinta pandangan pertama? Gue dulunya mikir, gak ada tuh first love gitu. Tapi kayanya gue kurma deh. Eh! Karma, mana gue sukanya kakak senior lagi, siapa suruh Gans sih, kan gue jadi suka. M...