Premis & Outline

57 6 0
                                    

Tahap awal dalam menyusun cerita adalah membuat premis. Naah ... faktanya banyak penulis abai dan sengaja tidak menulis premis.

Memang, sih, mereka sudah memiliki ide dasar untuk menciptakan cerita. Nah, kalau lupa sama idenya gimana tuh? Kan kita sendiri yang repot.

Premis itu apa?

Premis berasal dari kata promise yang berarti sebuah janji.

Menurut KBBI Daring Edisi V, premis adalah apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan, dasar pemikiran, dan alasan.

Menurut salah satu editor storial, Wisnu S. Adji, premis merupakan langkah/teknik pertama saat akan mewujudkan ide cerita.

Secara harfiah, premis dapat diartikan sebagai intisari cerita atau pembahasan dalam satu kalimat saja, sehingga dapat disimpulkan premis merupakan dasar pemikiran yang digunakan saat langkah awal untuk mewujudkan ide cerita dalam satu kalimat.

Penting gak sih dalam membuat premis?

Jawabannya sudah pasti sangat penting.

Ternyata premis itu juga memiliki tujuan selain menjadi intisari dari cerita kita.

Apa saja tujuannya?

Ada yang tahu apa?

•• Tujuan membuat premis

1. Premis sebagai elevator pitch.

2. Premis mengantisipasi dari menulis yang mubazir.

3. Premis sebagai prediksi panjang-pendeknya naskah.

Elevator pitch apa? Aku baru dengar.

Nice, aku juga baru tahu saat habis dibantai gara-gara gak bisa buat premis.

Jadi begini yang dimaksud nomor 1.

Premis sebagai elevator -> percakapan singkat untuk membuat brand atau produk penulis lebih dikenal dan dapat menarik perhatian orang yang ditargetkan, seperti klien atau investor.

Maksud klien dan investor di sini adalah editor/penerbit. Sedangkan brand atau produk adalah naskah si penulis.

Premis ini bertujuan sebagai promosi cerita ke editor, nah dengan adanya premis yang menarik, singkat, jelas dan padat terlebih ngena, nantinya akan membuat editor itu langsung ngerti cerita yang kita buat ini gimana, sih? Isinya apa sih?

Jadi premis penting sekali, kan?
Jadi kita bisa nawarin naskah kita dengan premis ke editor.

Lalu, bagaimana cara membuat premis yang benar?

Premis itu terdiri dari:
keinginan, konflik / hambatan dan penyelesaian.

Ada yang mengatakan premis itu harus satu kalimat, tetapi menurutku harus sesuai dengan kondisi saja.
Kalau ternyata satu kalimat gak bisa menjelaskan, keinginan, hambatan dan penyelesaian. Bisa, kok, ditambah lagi.

Menurut salah satu editor storial Wisnu S. Adji, rumus dalam membuat premis terdiri dari empat unsur, yaitu karakter, tujuan, hambatan/rintangan, dan resolusi.

Dengan unsur-unsur tersebut, penulis juga bisa menentukan akhir dari cerita yang akan dibuat.

Sejak awal Taemi menyukai Jaehyung teman sebangkunya sekaligus sahabatnya. Sikap dingin lelaki itu membuat Taemi menerima para lelaki yang mendekatinya dengan tujuan membuat Jaehyung cemburu. Namun, saat Taemi menjalin hubungan dengan Mark, Jaehyung malah membuat taruhan. Taemi memutuskan pergi, niatnya ingin melupakan tapi malah semakin terpuruk. Hanya keluarganya yang menjadi penyemangat hidupnya sampai dipertemukan kembali dengan Jaehyung.

Materi Kuliah KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang