"Gretel."
Gadis itu menoleh saat saudaranya memanggil. Hansel menunjukkan sebuah kalung dengan liontin berbentuk matahari padanya. Hansel menangkup sebelah tangan Gretel dan mengulurkan kalung itu.
"Selamat ulang tahun."
Gretel tersenyum, menatap kalung yang bertadah dalam kedua tangannya itu lekat. Gadis itu kemudian mengangkat kedua tangannya dengan senyum merekah. "Terima kasih ... Hans? Hansel?" Saudaranya menghilang dari pandangannya tanpa ia sadari.
Gretel meneriakkan nama Hansel berulang kali. "Hansel, kau di mana? Hansel!"
Dari jarak yang begitu jauh, rungunya menangkap suara yang begitu familiar.
"Gretel." Seperti bisikan, suara itu semakin terdengar keras. "Gretel!" Suara Albert—pamannya—terdengar.
"Paman Al?" lirih Gretel. "Paman Al! Kau di mana?" Kali ini ia berteriak, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru.
"Gretel!" Suara Hansel kembali terdengar.
"Hansel!" Gretel berlari menuju arah suara. Kemudian suara lain memanggilnya dari arah berlawanan.
"Gretel!"
Gadis itu berhenti berlari dan melihat pamannya berdiri tidak jauh darinya. "Paman? Paman Al!" Ia berjalan tergesa menuju pada pria itu.
Namun sebelum mencapai tempat di mana Albert berdiri, sesosok manusia serigala datang dari arah berlawanan dan menerkam pamannya. Gretel terkesiap dan terjatuh. Ia meneriakkan nama pamannya dengan histeris.
Dari kejauhan, suara Hansel kembali terdengar. Gretel melihat Hansel tengah berlari menuju padanya.
"MANUSIA SERIGALA SIALAN!" geram Hansel berlari kencang, melewati Gretel yang masih tak mampu untuk bangkit.
Hansel mengejar makhluk jadi-jadian itu setelah mencabik pamannya. Gretel berteriak agar Hansel berhenti mengejarnya.
"Tidak—Hansel! Berhenti!" Ia berusaha bangkit dan mengejar saudaranya.
Hansel tidak mengindahkan larangan saudarinya dan tetap berlari mengejar manusia serigala yang telah membunuh pamannya.
Lalu terdengar suara lolongan yang begitu keras saat ia melihat Hansel berhasil menangkap manusia serigala itu dan membunuhnya.
Gretel terengah-engah, ia dapat melihat makhluk itu telah terkulai dan perlahan berubah menjadi manusia kembali. Hansel perlahan bangkit, pemuda itu berjalan mundur perlahan dan memutar tubuhnya pada saudarinya.
Gretel bergetar, ia menghela napas lega melihat Hansel baik-baik saja, namun saat Hansel merintih dan memegang lengan kanannya, pemuda itu kembali menatap Gretel dengan tatapan penuh kecemasan. Terdapat bekas cakaran manusia serigala itu di sana.
"Hansel ...." Gretel berkata lirih dan mendekat pada saudaranya. Sedang Hansel mengambil selangkah menjauh. Gadis itu terkesiap dan berhenti.
Langit semakin menggelap, sinar bulan pun siap menggantikan peran matahari untuk menemani malam. Hansel terlihat akan menangis, ia menatap Gretel dengan tatapan rasa bersalah. Pemuda itu membalikkan tubuhnya, berlari pergi melawan arah dari tempat Gretel berdiri.
"Tidak—Hansel—jangan, kumohon jangan pergi. Hansel!" Gretel berteriak putus asa, ia berlari untuk mengejar Hansel.
"Hansel!"
Namun semakin jauh ia berlari, Hansel masih tak dapat dijangkau, lalu suara lolongan serigala terdengar.
Gretel berteriak lebih lantang, "HANSEL!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hansel and Gretel - Into The Dawn
Fanfiction[Hansel and Gretel • Movie!AU | Kim Taehyung x OC] Woodclave terserang teror pembunuhan dengan korban-korban yang ditemukan tanpa jantung. Hansel dan Gretel kembali mengecap rasa pahit, sebab pamannya menjadi korban pembunuhan tanpa jejak. Namun pri...