Part 41(awal happy ending)💜

723 47 4
                                    

"Brengsek! Jelasin ini apa irene?!"

"A-aapa maksud kamu sayang?"

Wajah irene sudah gemetar ketakutan atas amarah taehyung yang sudah memuncak



"Gausah bersikap kaya orang bodoh ya lu?! Siapa dia hah?!"





"A-aaku aku... Itu.."




"Siapa!!" Bentak taehyung


Irene sudah menangis


"Taehyung maafin aku.."


"Gua tanya itu siapa, irene?!"

"A-anuu.. Di..aa"

Taehyung menatap tajam irene

Irene mundur saat dirinya merasa taehyung mendekat



"Jawab!!"




"Dia.. "

Tiba-tiba saja irene jatuh terpingsan




"Irene?!" Taehyung menghampiri istrinya ah entahlah irene siapa bagi taehyung

"Mama papa wintel mau... "
Winter bocah 3 tahun yang baru saja masuk kamar mama papanya itu terdiam tak lama kemudian panik melihat sang mama sedang pingsan


"Mamaa..." Winter menggoyang goyangkan tubuh sang mama

"Pa-paa mama tenaaapa hiksss... Ma..maa"

"Gatau sayang... Ayo ikut papa kita ke rumah sakit ya"

Winter mengangguk







***


"Setega itu kamu taehyung sama aku, aku bahkan masih menaruh hati sama kamu, tapi...Hiksss tuhaan rasanya ini benar-benar sakit sekali..."


Seorang gadis sedang menyendiri ditaman mengeluarkan semua keluh kesah yang ia rasakan



Mengeluarkan semua keadaan hatinya


Bercerita pada tumbuhan pada langit pada siapa saja yang bisa mendengarkan isi hatinya


Hari ini adalah hari yang paling mengejutkan untuk dirinya



"Hiks..."


Air mata yang entah dari kapan sudah berjatuhan


"Aaaarghhhhh" Wanita itu berteriak hanya untuk melegakan isi hatinya sebentar tanpa peduli bahwa dirinya menjadi pusat perhatian

Dia hanya ingin dirinya legaa untuk sebentar saja




"Aku masih mencintai kamu taehyung tapi kenap- ahhhh" 


Wanita itu memegang dadanya yang terasa amat sakit


Hingga dirinya terjatuh pingsan




"Rosie!!"




Seseorang yang entah dari mana muncul dan langsung memangku wanita itu dan memasukan nya kedalam mobil yang entah akan dibawa kemana



***

"T-taee a-aaku minta..ma-aaf.. Se-benarnyaa..winter bukan..winter bukan anak kamu hiks...winter anak dari seseorang yang telah mencuri kegadisan ku saat aku sedang berada di club..a-aaku hanya tau wajahnya..dan foto itu dia adalah orangnya saat itu aku bertemu dia dan memaki dia tapi alhasil dia kabur..maaf karena aku mengorbankan kamu dan menyuruh mu bertanggungjawab padahal jelas kamu tidak pernah menodai ku...a-kuu mohon...kembalilah pada rose...umur aku galama lagi taee...kamu bilang kalo rose berada disini(rumahsakit) karena punya kanker liver..akuu mau..mendonorkan hatiku pada rose..tapi aku minta satu syarat padamu..hiksss bisakah taehyung...??"


Taehyung terdiam memasang wajah yang sangat sulit ditebak


Sedang winter hanya menangis dan tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan

Tetapi winter mengerti saat sang ibu berkata bahwa dirinya bukan anak dari papa taehyung








"Apa.." Akhirnya taehyung membuka suara

"T-tolong... Jagaa winter... Anggap winter adalah anak kaliaan.. A-aku.. Aahhh sakit sekali... Hiksss" Irene memegang kepalanya


Sepertinya kanker otak nya sudah benar-benar tidak bisa disembuhkan


"Irene?!" Bagaimana pun taehyung masih memiliki rasa iba

Dirinya cukup panik melihat Irene kesakitan

"T-taee sakit... Hikss"


Taehyung mengangguk



"Winter sayang tunggu sebentar ya papa mau manggil dokter"

Winter menangis sejadinya

"Mamaaaa...mama mama bangun maa..."

Taehyung keluar dan memanggil dokter

Tetapi dirinya tak sengaja bertemu jimin







"Taehyung/jimin"

Jimin kaka dari rose terkejut

Begitupun dengan taehyung

"Jimin... Gimana keadaan rose... Apa dia udah sadar?" Taehyung memberanikan diri untuk bertanya

"Gausah so peduli sama ade gue!"

Setelah mengatakan itu jimin pergi

"Tunggu.. Jimin?! "

Jimin tidak menghiraukan panggilan taehyung dirinya terus melangkah menuju ruangan dimana adiknya sedang sekarat

"Irene mau donorin hatinya buat rose... "

Setelah taehyung mengatakan itu jimin menghentikan langkah nya

"Apa maksud lu taehyung?!"









Bersambung...

Sibling of PARK ▶ Park family ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang