Prolog

626 48 11
                                    

Flashback On

Pada saat itu ada anak kecil bernama maartje/marsya.Dia keturunan Belanda Indonesia

Maartje ini anak tunggal,dia memiliki wajah yg sangat cantik,berambut pirang,dia anak kesayangan papinya,papinya maartje adalah orang terpandang,banyak orang indonesia yg bekerja bersama papinya maartje.

Singkat cerita aja.

Di taman belakang maartje sedang bersama mamanya sedang membagikan makanan,buat orang bekerja di rumahnya.

"Maartje jika kamu sudah dewasa nanti,mami mau kamuharus jadi anak yg baik ya,harus menjadi anak yg yg berguna,membantu orang orang yg membutuhkan"ujar maminya.

"Iya mami aku janji,aku akan slalu menjadi orang baik,dan membantu orang orang yg membutuhakan"ujar maartje.

"Mami percaya sama kamu"ujar maminya memeluk maartje,setelah berpelukan maminya maartje memetik bunga sakura,dan di pasangkan ketelinga maartje.

"Kamu sangat cantik putri ku jika kamu memakai bunga ini"ujar maartje

"Terima kasih mami,aku sangat sayang pada mami,mami jika suatu saat nanti aku gk ada di dunia ini mami harus janji sama aku,mami gk blh sedih"ujar maartje,entah knpa dia memiliki perasaan tidak enak.

"Jangan pernah kamu bicara seperti itu maartje,mami tak suka"ujar maminya,ntah kenapa memiliki filing tidak enak,dengan ucapan putri tunggalnya.

"Mami setiap manusia,pasti akan pergi di dunia ini,kita hidup hanya satu kli,bahkan setiap manusia memilik garis takdir masing masing,kita hanya perlu menjalankan saja,bahkan kita tidak tau kapan tuhan memanggil kita,walapun nanti aku pergi,mami sama papi tetap ada di hati aku,klian adalah orang tuaku yg tak akan pernah tergantikan"ujar maartje,sambil memeluk maminya.

Malam hari kemudian maartje sedang bermain sama boneka kesayannya di kamar nya yg di berikan oleh mami dan papinya,saat sedang asik mendengar suara keributan di bawah,sebelum itu dia sudah di suruh papinya untuk tidak blh kluar kamar,tetapi karena rasa penasaran dia kluar kamar,saat dia kluar kamar dari atas dia melihat maminya di pukul papinya,dia turun untuk melindungi maminya,pada saat mau maminya mau di pukul maartje lari cepat dan memeluk maminya.

"Papi aku mohon jangan pukul mami"ujar maartje menangis karena melihat maminya tak berdaya.

"Maartje knpa km klaur dari kamar,papi blg jangan kluar dari kamar"ujar papinya.

"Kenapa papi memukul mami,kasian mami papi,apa salah mami"ujar maartje sambil menangis.

"Mami tak apa apa sayang,jangan kwatirin mami,turutilah permintaan papi kamu."ujar maminya maartje.

"Ngk mami,papi udah jahat sama mami"ujar maartje terisak di pelukan maminya.

"Maartje sekali lagi papi blg,lepasin mami kamu"bentak papinya.

"Papi jahat,papi udah ngk sayang lagi sama aku,sama mami,knpa papi mukul mami,knpa apa salah mami papi."ujar maartje

"Itu bukan uarusan kamu maartje,kamu hanya anak kecil yg tak tau apa apa,papi minta kamu pergi lepasin pelukan mami kamu" Bentak papi maartje

"Aku memang anak kecil yg tak tau apa apa pih,tpi apa ada seorang anak tega melihat maminya di pukul sama suaminya sendiri di depan anaknya,di mana hati papi,knpa bapi berubah.Aku ngk mau lepasin papi,apa papi gk sayang sama aku sama mami lagi,di mana papi aku yg sllau menyayangi kami,apa karna papi sekarang punya anak lagi dari wanita lain terus dengan tega papi memukul mami,aku benci papi,semenjak ada anak kecil ini papi slalu kasar sama aku,gk pernah ngajak bermain sama aku lagi,apa salah aku pi,apa papi udah ngk sayang sama aku lagi "teriak maartje sambil menangis

Sahabat Kecilku MarsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang