"Taeyong ini aku bawa makanan yang kamu minta, btw aku lihat ada sepatu orang lain oh..." Yuta menutup mulut saat melihat dua anak adam itu tengah berpelukan.
Sebelah alis Yuta terangkat dengan seringai yang terlihat, ia mengeluarkan ponselnya untuk memotret pemandangan dihadapannya lalu mengirimnya digrup chat milik mereka.
Setelah itu Yuta memilih untuk pergi dari unit sang sahabat. Sebenernya dari awal ia memang penasaran dengan hubungan apa yang dua pemuda itu miliki dan nampaknya semua sudah terjawab.
"Woy gila kali ya!" Adalah satu kalimat yang Yuta terima saat sampai di unitnya, Jaehyun menarik kerahnya dan Yuta mendorongnya.
"Apa sih anjir?"
"Taeyong... Doyoung... Keren lah lu, dapet teh terus."
Yuta mengusap bawah hidungnya, "Jelas lah, gua."
"Eh ini Taeyong ngebales."
Taeyong mengigit jarinya saat melihat ponsel, dengan cepat ia mengetik 'Yuta kita ngga ada apa-apa ko'. Dan tentu balasan yang ia dapat adalah Jaehyun dan Yuta yang menggodanya dengan mengatakan jika mereka berdua terlihat serasi lalu...
Yuta : Mana ada temen peluk pelukan, kamu aja sama kita dipeluk ga mau.
...Taeyong menutup wajahnya, merasa malu sendiri. Doyoung yang baru bangun menatap Taeyong kebingungan, "Kenapa?"
Wajah Taeyong memerah melihat Doyoung yang kini duduk disampingnya sembari mengucek matanya, tulisan 'kalian berdua serasi, udah kaya pasangan nikah aja awokawokawok' yang dikirim Jaehyun terngiang.
Taeyong mendorong tubuh Doyoung sebelum berlari keluar kamar. Matanya kini disuguhkan dengan sebuah kantong plastik besar dimeja, di sampingnya terdapat secarik kertas.
'Ini ya, aku tambahin makanan lainnya. Biar bisa makan enak sama mas pendamping hidup.'
"YUTA SIALAN."
🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️
"Taeyong beneran ga sakit?" Doyoung menyentuh bahu Taeyong, "Pipi kamu merah."
Taeyong menggeleng, "Nggak, aku ngga apa-apa." Katanya.
"Harusnya aku ga meluk kamu." Doyoung bergumam, "Bisa-bisa ikutan sakit."
"Aku ngga sakit." Taeyong membawa kedua tangan Doyoung kepipinya, "Liat aku ga sakit."
Doyoung tertawa, "Iya, ngga sakit." Lalu ia membawa tangan yang lebih tua kepipinya, "Aku juga udah ga sakit."
Taeyong menggeleng, "Masih sakit!" Katanya lalu ia mengambil paracetamol, "Minum ini!"
"Suapin, aaaa." Doyoung membuka mulutnya.
Taeyong mengatakan jika ia tidak akan menyuapinya namun tingkahnya melakukan hal yang lain.
"Ngga ada kelas?"
"Doyoung, sekarang akhir pekan."
"Ah benar." Doyoung tertawa menyadari kebodohannya.
Lalu hening, baik Taeyong dan Doyoung tak lagi berkata apa-apa. Mereka hanya membiarkan suara televisi memenuhi ruangan.
Ponsel Doyoung berdering, nama ayah terpampang. Doyoung mengambil ponselnya dan pergi keluar balkon.
Taeyong memandangnya, udara di luar dingin dan Doyoung hanya mengenakan kaus tipis. Ia ingin mengalungkan sebuah jaket ketubuhnya namun melihat wajahnya yang tak bersahabat, seakan-akan tidak ingin diganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeongdong Blue || Dotae
FanfictionTaeyong berpikir bertemu dengan Johnny adalah keberuntungan baginya, karena dengan itu ia dapat menemui Doyoung. Warn : boys love, slow burn, friends to lovers.