Kantor Papa

8.9K 699 46
                                    

"hyung gapapa kalo jeno ikut ke kantor? kalo gak bisa jeno biar ikut aku aja." tanya mark sembari merapihkan dasi jaehyun.

"gapapa sayang, kebetulan jadwal hari ini gak padet dan kemungkinan jam makan siang nanti hyung udah selesai." jawab jaehyun.

"terakhir kali kamu ketemu sahabat kamu itu waktu kita nikah. so? take your time, babe." lanjutnya.

"terima kasih hyung, jam makan siang nanti aku ke kantor sekalian—"

"gak usah sayang, kita makan siang diluar. udah lama juga kan kita gak makan diluar?"

mark mengangguk mengiyakan.

"nah selesai! gantengnya suami aku!" kekeh mark begitu melihat penampilan jaehyun.

jujur saja sering kali mark merasa takjub dengan visual suaminya, dilihat dari manapun tidak ada cacat didiri jaehyun dari mulai kepala sampai kaki. mark merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan suaminya itu.

"kamu juga selalu cantik." sahut jaehyun tersenyum membuat rona merah menjalar dikedua pipi mark.

walaupun sudah menikah hampir enam tahun, mark masih saja seperti remaja yang digombali oleh pacarnya.

"bunda?"

kegiatan mereka terusik oleh eksistensi satu-satunya anak kecil dirumah tersebut.

jeno melongok melalui pintu kamar orangtuanya. dilihat orangtuanya berdiri sambil berhadap-hadapan dengan jarak yang sangat dekat.

"bunda sama ayah ngapain?" tanya jeno bingung.

mark yang sadar dengan posisinya yang ambigu langsung saja menghampiri jeno.

"nono sudah siap?" tanya mark mengalihkan pembicaraan.

"sudah bunda!" jawab jeno antusias melupakan fakta bahwa beberapa detik yang lalu ia dibuat bingung oleh kedua orangtuanya.

"seneng banget ya mau ke kantor papa?" tanya mark.

"iya! kantor papa besar sekali! terus juga banyak uncle ganteng dan aunty cantik disana hehe." jawab jeno malu-malu.

"ih nono udah ganjen ya sekarang..." ledek mark.

"e—engga kok bunda!" sahut jeno gelagapan.

"cie cie..." mark masih saja meledek jeno, padahal muka jeno sudah merah padam karena malu.

cuma ini harapan satu-satunya jeno ketika dirinya sedang dikerjai oleh sang bunda.

"papa!"

"nono mau ketemu siapa sih di kantor papa?" ucap jaehyun meledek juga. pupus sudah harapan jeno, penyelamatnya pun lebih memihak sang bunda dari pada dirinya.

dan mungkin inilah saatnya menggunakan cara terakhir yaitu dengan mengeluarkan puppy eyes andalannya bersiap untuk menangis.

jaehyun yang paham dengan situasi langsung menggendong jeno.

"lucu banget sih anak papa!"

cup

cup

cup

"udah ganteng gini gak boleh nangis dong..." bak mantra bagi jeno ia pun langsung mengusap sisa-sisa lelehan air matanya, digantikan dengan senyum manisnya yang berbentuk bulan sabit.

"karena kita udah hampir telat jadi kita sarapan di mobil aja okey? bunda tolong siapin sarapannya ya?"

"iyaa papa."

Mein Sohn [Jaemark ft. Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang