Satu Hari Bersama Papa

1.5K 110 10
                                    

"PAPAAAAA! AYOO PA CEPETANNN!"

"aduh no bisa gak sih engga usah teriak-teriak? sakit tau telinga papa." dumel jaehyun.

jeno cemberut tak suka, "abisnya papa lama sih, aku kan engga sabar pa ketemu temen-temen."

jaehyun melirik sekilas ke jeno, "temenmu yang mana?"

"ada deh..." ucap jeno sambil tersenyum malu-malu.

"eyyy... mau ketemu siapa sih?" goda jaehyun, yang digoda tak mampu menutupi rona merah di kedua pipinya.

"papa kepooo!"

"papa kan cuma nanya?"

"tapi aku engga mau kasih tauuuu."

"ohh gitu sekarang rahasia-rahasiaan sama papa?"

"iyaaaaa!"

"oke kalo itu mau nono, nanti papa engga mau nemenin nono lagi ke kamar mandi setiap malam, biarin nono dimakan monsterrrr!" ujar jaehyun menakut-nakuti.

"ihh papa jahat! BUNDAAA, PAPA JAHAT SAMA NONO BUNNN!" teriak jeno.

mark datang dari arah dapur, "udah-udah aduhh berdebat terus sih kerjaannya ya ampun..." ucap mark lelah dengan kelakuan suami dan anaknya yang selalu saja mendebatkan hal yang tidak penting.

"papa tuh nyebelin bun!" adu jeno.

"nah kan papa lagi yang kena, padahal papa cuma nanyaaaa" ucap jaehyun jengah.

"udah deh kapan berangkatnya kalo masih gini terus?" ucap mark berdecak pinggang.

jaehyun menghampiri mark, "iyaa istriku yang cantikkk, jangan marah-marah mulu donggg nanti cantiknya luntur lohhh."

cup

oke jaehyun memang selalu hebat memporak-porandakan hatinya, jeno pun sudah terbiasa dengan kelakuan orang tuanya terutama papanya.

"yuk kita berangkat." ajak jaehyun pada jeno.

"gendonggg~" ucap jeno manja sambil merentangkan kedua tangannya.

"walaupun lagi kesel sama papa tapi kalo urusan gendong gak pernah lupa."

jaehyun mengangkat tubuh jeno yang sedari tadi masih merentangkan tangannya.

"karena papa lebih kuat dari pada bunda." ucap jeno polos.

jaehyun tertawa sementara mark tak terima dengan jawaban jeno.

"hati-hati di jalan papa, nono!"

"iyaa sayang/iyaa bunda~"

***

hari ini jaehyun menemani jeno ke taman bermain didalam komplek, biasanya mark yang menemani jeno tapi untuk hari ini jeno meminta langsung kepada jaehyun untuk menemaninya dan langsung diiyakan dengan senang hati oleh jaehyun, hitung-hitung membayar rasa bersalahnya karna terlalu sibuk bekerja membuat ia jarang memiliki waktu untuk jeno.

hari semakin siang namun tak meruntuhkan semangat si kecil untuk mencoba berbagai permainan mulai dari prosotan hingga ayunan.

"nono! sini sayang!" panggil jaehyun sedikit berteriak.

"hosh hosh hosh! kenapa paaa?" jeno menghampiri jaehyun dengan terengah-engah, jangan lupakan muka yang memerah akibat sinar matahari.

"aduh! muka kamu merah banget no, pulang yuk? nanti papa diomelin bunda nih kalo liat kamu kaya gini" ucap jaehyun khawatir, ia bantu mengelap keringat yang bercucuran diwajah jeno.

"aku gamau, aku masih mau main sama injun" tolak jeno, menggeleng ribut.

"injun? siapa?" tanya jaehyun bingung.

"teman nono! injun cantik banget loh paaaa!" jelas jeno dengan mata berbinar.

"ooo jadi ini alesan kamu seneng banget main kesini karna ada injun yaaa" goda jaehyun, yang digoda hanya tersipu malu.

disaat anak dan papa tersebut saling menggoda satu sama lain, datang seorang anak laki laki dengan paras yang cantik menghampiri keduanya.

"nono..."

"eh? injun?" kaget jeno.

"kenapa injun ditinggal?" anak laki laki bernama injun itu bertanya sambil cemberut.

"maaf ya injun, nono tadi dipanggil papa hehehe" jelas jeno, renjun mengangguk mengerti.

melihat interaksi anaknya bersama renjun, jaehyun jadi gemas sendiri. hal tersebut ia abadikan melalui bidikan kamera, ingatkan jaehyun untuk menberitahu hal gemas ini ke istrinya nanti.

"kamu yang namanya injun?" tanya jaehyun setelah puas melihat kelucuan keduanya.

"halo om, aku injun" renjun memperkenalkan dirinya.

"halo injun, nama om, jaehyun. om papanya nono, salam kenal ya injun" ucap jaehyun tersenyum. benar apa yang dikatakan jeno, renjun adalah anak laki laki yang cantik dan manis. pantas saja jeno menyukai renjun.

ketiganya sibuk bercengkerama, tanpa sadar waktu sudah menunjukan pukul 1 siang. sudah terlalu lama bermain diluar, kini waktunya jeno untuk tidur siang. renjun pun sudah dijemput oleh pengasuhnya.

***

"seneng gak hari ini?" tanya jaehyun kepada jeno yang berada digendongannya.

saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki.

"senenggg bangettt!!" jawab jeno antusias.

jaehyun tersenyum mendengar respon sang anak.

"maafin papa ya kalo papa jarang nemenin nono main ke taman, tapi akan papa usahakan setiap akhir pekan waktu papa untuk nono dan bunda" ucap jaehyun sedih, ia sadar akhir akhir ini pekerjaannya begitu banyak hingga diakhir pekan pun terkadang ia masih bekerja, ia meyesal karna tidak memiliki waktu yang cukup untuk kedua pujaan hatinya.

mendengar hal tersebut membuat jeno menjadi sedih, ia peluk papanya dengan erat.

"papa bekerja juga untuk nono dan bunda, kalau papa tidak bekerja nanti yang membelikan nono mainan siapa? nono bisa bermain dengan bunda dan injun, nono baik baik aja kok" jawab jeno semakin erat memeluk leher jaehyun.

jaehyun terharu, bagaimana bisa anak seusia jeno sudah memiliki pemikiran layaknya orang dewasa, ia berterima kasih kepada mark yang sudah mendidik jeno dengan sangat baik.

"terima kasih ya sayang, nono sangat pengertian dengan kesibukan papa. papa janji ketika papa sudah tidak sibuk lagi kita beli mainan yang nono inginkan, mau?"

jeno menggangguk dengan semangat, "mauuuuu! pingky promise??" jeno mengacungkan kelingking kecilnya kehadapan jaehyun yang disambut pula oleh kelingkingnya.

"pinky promise!!"

***

tahun depan cerita ini udah 3 tahun tapi ga kelar kelar hahahaha😅

tapi kalo ini ga ada endingnya si soalnya kan one shoot yaaaa

lagi mempersiapkan cerita lanjutan work sebelah dan mau buat cerita baru wakakaka

Mein Sohn [Jaemark ft. Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang