Bam terlihat senang beberapa hari ini. Tentu orang tuanya juga senang melihat anaknya senang, bukan? Tapi. Akhir-akhir ini Bam terlihat lesu, tapi juga senang, aneh bukan?Kiranya, Bam berkerja sampingan. Bukan hanya 1 tapi 4 sekaligus. Kenapa? Apa Bam ingin membeli sesuatu? Tidak biasanya Papanya dengan senang hati memberikan barang keinginan Bam, walaupun akhirnya di marahi Mama Arlene.
Bam berkerja seharian untuk membantu Rachel tinggal di Amerika. Seperti kalian tau, tinggal di Amerika membutuh kan uang yang banyak. Karena mereka pacaran, Bam pun membantu, tidak lebih tepatnya membayar semua kebutuhan Rachel di Amerika. Bam tidak ingin selalu meminta uang ke orang tuanya, jadi ia berkerja seharian untuk mendapatkan uang. Supaya Rachel tidak kesusahan di Amerika.
Bam sangat capek, malahan ia merasa badannya tak kuat lagi. Setiap malam punggung dan bahunya penuh dengan minyak dan salonpas. Tentu ini membuat orang tua Bam khawatir. Apa yang terjadi kepada anaknya?
Tentu melihatnya anaknya rajin itu bagus, tetapi. Tidak seperti ini. Saat Mama Bam bertanya kenapa ia berkerja begitu keras, Bam hanya melihatnya dengan senyum lebar dan pergi tanpa penjelasan apapun. Mama Arlene pun geram, sepertinya Bam ada masalah.
"Bam kemarilah"
Mama Arlene memanggil Bam ke kantornya. Bam yang baru saja pulang dari kerjaaannya. Ia seperti mayat hidup. Mama Arlene menghela napas.
" Bam, apa ada yang ingin kau beli?" Tanya Mama Arlene kepada Bam. Bam yang matanya sudah tergantung kantong hitam di matanya, badannya semakin kurus, muka kusam, dan rambut acak-acakan. Bam hanya melihat kearah Mamanya dan tersenyum lebar seperti biasa. Mama Arlene pun sedikit muak dan khawatir kepada sikap Bam.
"Bam, dengar. Seperti Mama bilang dulu. Mama mendaftarkan mu ke program au pair, bukan?" Mama Bam melihat anaknya.
"Iya, Mama. Kenapa?" Bam dengan lemas menjawab pertanyaan mamanya.
"Mama ingin kamu melakukan program itu. Mama tau ini keputusanmu tapi, cobalah dulu. Mama tidak akan memaksakannya lagi." Suara Mama Arlene menegas. Bam yang sangat capek hanya men-iya kan saja.
Bam berjalan ke kamarnya dan melempar badannya yang lemes ke kasur. Kasur itu terasa empuk, dan Bam pun tertidur.
Bam terbangun, ia merentangkan kedua tangannya keatas. Nyawanya belum terkumpul. Ia melihat ke Jam di meja naskah nya. Jam elektronik itu menunjukkan jam 09:30. 09:30? Oh tidak! Bam terlambat!
Bam bergegas mandi dan berpakaian. Bam tak sempat sarapan walaupun Mamanya sudah membuatkannya sarapan. Bam berlari ke tempat kerjanya. Bos nya sudah menunggu di pintu depan. Bosnya memarahi dan menghawatirkan Bam. Bam meminta maaf dan bilang dirinya tidak apa-apa. Perkerjaannya Bam adalah model di sebuah agensi, muka Bam sangatlah ganteng dan unik. Ini membuat banyak agensi tertarik kepadanya. Tapi dulu, ia selalu menolak ajakan mereka. Tapi karena Rachel ia pun akhirnya berkerja di salah satu agensi yang cukup terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without a Trace (Tower Of God)
FanfictionBam begitu mencintai Pasta dari sebuah restauran bernama "Taste of God". Bam yang polos tak tau siapa yang memasak pasta yang ia sukai. Khun Aguero Agnes, anak keluarga Khun yang kaya raya adalah chef yang terkenal dan pasta yang ciri khasnya, memb...