Serim, taeyoung dan hyeongjun memasuki ruangan ayah nya di rawat, pria berumur setengah abad itu terbaring lemah di ranjang rumah sakit, wajah nya penuh luka yang telah di bersihkan dan di obati
Serim duduk di salah satu kursi tunggu di dalam ruangan, ayah nya masih belum sadar, kata dokter ayah mereka mengalami shock yang menyebabkan serangan jantung ringan, dan mengalami koma
Taeyoung dan hyeoungjun tak henti hentinya merapalkan do'a untuk kesembuhan ayah mereka, begitu juga dengan serim. Dia menatap jaehyun sambil menggenggam tangan kanan nya yang terdapat jarum infus
"ayahh bangun, maafkan serim terlambat datang ayah"
"ayah, seongmin yah hikksss"
"ayah bangunn, serim ga kuat yah serim takut kehilangan yang kedua kalinya yah, cukup bunda saja"
"yahh, bantu kuatkan serim yah bantu taeyoung dan hyeongjun yah, ayo yahh berikan kami semangat yah jangan tidur terus hiksss"
"ayah jangan tertawakan serim ya, serim nangis nihh"
"yah, nanti sore seongmin operasi yah, ayah bantu do'a ya disana, ayah sayangkan seongmin?"
Serim tak kuat untuk tidak menangis, hampa rasanya melihat kedua orang yang iya sayangi kini sama sama tidak sadarkan diri, rungan itu menjadi senyap tanpa suara
Sedangkan taeyoung dan hyeongjun hanya diam, sampai akhirnya taeyoung yang memecahkan kesunyian
"serim hyung, hyeongjun hyung, youngie belikan makan dulu ya di kantin, youngie tau hyung belum makan"
Hyeongjun hanya menganggukkan kepalanya sedangkan serim hanya diam tak menanggapi pertanyaan taeyoung
Akhirnya taeyoung pergi ke kantin rumah sakit, saat di tengah jalan dia bertemu dengan seseorang yang sangat ia kenal
Orang itu menepuk pundak taeyoung, karena taeyoung jalab dengan kepala menunduk jadi dia tak tau siapa orang itu
"tae, lo ngapain disini?"
"Astaga, w-wonjin"
"ehh lo kenapa tae, mata lo bengkak gitu? "
"g-gue ga papa ko"
"lo mau ngapain disini? "
"a-anu itu ayah gue masuk rumah sakit"
"Astaga, kenapa bisa? Sakit apa ayah lo? "
"panjang ceritanya jin, besok dah gue cerita ini gue mau ke kantin dulu jin, bye"
Wonjin hanya menaikkan alis nya sebelah, seperti ada yang mengganjal di hati monjin
"seperti ada yang di sembunyikan"
Wonjin bergumam sambil mengendikkan pundak nya, sambil berjalan menuju arah tujuan nya untuk menemui seseorang
🍂🍂🍂🍂
"hyung"
"wonjin? Ngapain kesini tumben, kangen ya sama hyung"
"ihh apaan sih hyung, kepo banget"
Wonjin mendudukan pantat nya di salah satu kursi di dalam ruangan yang bertuliskan "Dr. Allen".
"kamu udah makan? Ini udah jam makan siang loh? "
"emang hyung sudah? "
"yee, di tanya malah balik nanya, hyung sudah tadi"
"ouh gitu"
"iyaa"
"ehh iya hyung, apa hyung bisa antar wonjin ke gramedia nanti malam? Soal nya kan bentar lagi ujian wonjin mau beli buku buat belajar di rumah, soal nya buku yang wonjin pinjam di perpus ga ada yang lengkap"

KAMU SEDANG MEMBACA
TELL ME WHY || AHN SEONGMIN
Fanfic(sudah end) "bunda, jemput seongmin, seongmin ga kuat... hikks hikks" "dasar anak pungut" "anak sialan, enyah lah kau" "nak seongmin yang kuat ya" "Lemahh" buuukk buuk bukk bukk... darah itu semakin deras mengalir dari kepala seongmin, serasa akan...