Sixteen🍭

3.2K 610 88
                                    

Jisung termangu diatas pangkuan Minho, matanya mengerjap lucu menatap wajah Ibu Minho dihadapannya. Eunbi yang melihat hal tersebut hanya dapat terkekeh geli sembari memangku Jihoon dan mengelus lembut surai sang anak.

Wajahnya mendongak, maniknya menatap manik lelaki yang saat ini sedang memangkunya. Ia merasa semuanya nampak tidak masuk akal, namun ia sedikit merasa bersyukur saat tahu kalau Minho tidak jadi menikah dengan Eunbi

"Eunbi udah punya suami?" Tanya simanis untuk yang kesekian kalinya. Setelah mendengar penjelasan dari mereka, Jisung terus melontarkan hal tersebut guna memastikan apa yang dijelaskan memang benar adanya.

"Kalo noona nggak ada suami, emangnya boleh sama Minho?" Goda Eunbi sembari memamerkan senyuman jahilnya pada Jisung.

Mendengar hal tersebut, si manis mengembungkan pipinya, ia menggeleng kuat sembari menatap lekat manik ibu satu anak tersebut. "Nggak, Minho masih pelajar, kalo lulus langsung nikah, kasihan Minho!"

Minho terkekeh bersamaan dengan sang Ibu, Eunbi pun tak kalah puas menertawakan si manis. "Dengerin, noona udah punya suami, dia kerja diluar. Barusan udah dijelasin kan? Apalagi yang masih ngeganggu pikiran Hanie?"

Semua mata tertuju pada Jisung, sedangkan yang ditatap hanya dapat mendongak guna menatap wajah tampan Minho. "Ayo keluar, lo ada utang penjelasan sama gue!"

"Hush! Berapakali dibilangin, ngomong sama yang lebih tua harus sopan!" Minho menarik hidung pesek sikecil, ia sengaja memanfaatkan keadaan guna membuat Jisung lebih sopan padanya. Yah walau sebenernya mereka itu satu angkatan. Tapi kapan lagi, pikir Minho.

"Apaan, nggak harus juga kan? Lagian kita se—

Minho melirik ke arah Eunbi sekilas guna memberi kode pada si manis. Mengerti arti dari kode tersebut, Jisung segera bungkam. Si manis menghela napas panjang sebelum akhirnya mengecup singkat bibir Minho dan tersenyum centil ke arahnya, "Maaf Kak Ino, iya Hanie nggak gitu lagi."

"Pfft..." Ibu Minho tertawa melihatnya, sedangkan Eunbi hanya tersenyum maklum. Lain hal dengan Jihoon, ia mendongak menatap sang Ibu sembari menarik bajunya.

"Hoon mau dithium Anie ugaa!"

"Hoon mau Anie thium, hum?" Jisung menatap ke arah Jihoon yang kini mengangguk antusias. Ia segera turun dari pangkuan sang Ibu dan berdiri disebelah kursi yang sedang diduduki Minho

"Thium Hoon!" Sikecil mendongak, memajukan bibirnya lucu sembari menatap wajah Jisung yang kini terkekeh gemas melihatnya.

Tidak tahan dengan kegemasan yang diberikan oleh Jihoon, Jisung pun hendak beranjak dari pangkuan Minho sebelum akhirnya lelaki tersebut menahan si manis dan mengangkatnya ke bahu. "Masih kecil nggak boleh cium-cium!"

Ketiga orang yang berada disana langsung terdiam begitu mendengar ucapan Minho. Lain hal dengan Jihoon yang mulai mengerucutkan bibirnya pertanda dirinya hendak menangis.

"H-hiks.... Huweeeee!"

"Ck, gue kan mau cium Jihoon atas dasar minta maaf karena udah agak jahat sama dia, kenapa malah lo bawa kesini!"

Jisung berdecak kesal, ia menatap air kolam renang yang nampak cukup tenang. Setelah kejadian dimana Jihoon menangis, Minho segera membawa Jisung menuju taman belakang dengan kolam renang yang kini berada dihadapannya.

Minho hanya terdiam, ia menatap air dihadapannya sembari menghembuskan nafasnya.

"Omong-omong, lo udah tau dari awal kalo Eunbi itu sebenernya punya suami?" Jisung mendongak guna melihat wajah tampan lelaki disebelahnya. Mata bulatnya seakan memberitahu bahwa ia tengah menunggu teman sekaligus tetangganya itu untuk segera menjawab.

ˈCHīldiSH [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang