🦋-----------------------⚡
07.00//Pagi
Suasana rusuh pagi hari disekolah Adalah gambaran yang pas untuk keadaan saat ini. Ramai nya siswa/i yang berdatangan memenuhi lapangan, lobby dan koridor sekolah setelah libur dari Tahun Ajaran Baru, terasa sangat menyenangkan setelah menghabiskan waktu dirumah atau berpergian.
⚡--Welcome To The Laumanter High School--📚
Itulah kata pertama yang keluar dari mulut seorang perempuan berambut panjang, dengan tas ransel yg terlihat simple itu dipunggung nya. Kaki nya mulai melangkah memasuki gerbang sekolah yg menjulang tinggi setelah turun dari kendaraan roda empat yg dikemudikan oleh seorang wanita atau biasa dipanggil Mamah.
Delzia Gardina Diador, gadis yang baru saja memasuki masa sekolah menengah akhirnya di Tahun Ajaran Baru ini. Dengan postur tubuh tegap saat berjalan menambah kesan elegan di dirinya, oh tidak lupa dengan permen Alpenliebe nya yg selalu ia bawa dan makan dimana pun ia berada.
Bibir merah sempurna dengan sedikit campuran liptint dan permen yang dia makan menambah kesan Cantik Natural pada dirinya, berbeda dengan gadis disekitar nya yang seperti berlomba untuk terlihat siapa yang lebih cantik dan unggul. Ughh betapa jengkel nya delzia melihat gadis lain seperti itu, tidak bisa dibayangkan kalau dia menjadi teman salah satu dari mereka. Mungkin ia akan berpikir lebih baik tidak memiliki teman daripada harus bergabung dengan mereka.
Sesampai nya delzia didepan Papan besar dan lebar itu yang berisikan kertas pengumuman nama nama siswa/i yang baru saja masuk dikelas 10. "Ouhh shit kenapa harus kelas 10.A gue gak sepintar itu buat dikelas A" ujar Delzia setelah melihat nama nya di absen 14.
"Hai" sapa seorang gadis yang berada disamping delzia. "Oh hai" menurutnya gadis ini tidak buruk juga seperti yang lain. "Hhm apa kau berada dikelas 10.A?" Tanya gadis dengan rambut yang sedikit bergelombang. "Yah seperti yg kau liat" delzia sedikit mengembangkan senyum nya.
"Okay! bagus kalau begitu, bagaimana kalau kau menjadi teman sebangku?" Tawar gadis itu dengan semangat. Delzia pikir ini bukan ide buruk untuk menerima tawaran baik nya, lagi pula ia juga belum mengetahui dengan siapa dia duduk nanti "Baiklah". Gadis itu langsung merangkul hangat pundak delzia dan mengajak nya ke arah kelas mereka.
Sesampai dikelas mereka yang berada dilantai 3, betapa terkejutnya delzia melihat teman sekelas nya yang saling bercanda dan tertawa seperti teman lama saja. Tidak sedikit delzia lihat tampang orang pintar dikelas nya, ouhh percayalah delzia hampir putus asa saat mengetahui bahwa ia berada di kelas A. Delzia tidak begitu merasa dirinya pintar, ia hanya seperti murid pada biasa nya (Datang, belajar, dan pulang,).
"Ehh iya sebelum nya kenalin nama gw Cilia Tarkana Niora, gw masuk sini karena ortu yg mau. Kalau lu masuk sini kenapa?" Tanya cilia
"Ohh, kenalin gue Delzia Gadirna Diador. Jujur gue belum tau banyak tentang nih sekolah, jadi ngikut aja" balas delzia
Gak lama kemudian salah seorang guru memasuki ruang kelas ini. "Pagi semua nya, baiklah hari ini kita hanya perkenalan dan pembagian struktur kelas ya" ujar guru perempuan yang berkacamata.
"Bu, saya bendahara boleh gak?" Teriak seorang lelaki berambut sedikit keriting dengan kalung dileher nya. "Jangan bu ntar duit nya dipake buat beli printilan skateboard nya HAHAHA" sahut cowo yg berpostur tubuh tinggi dan juga memiliki rambut yg sama dengan anak cowo sebelum nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager's || Jaeden Martell
Підліткова література----------🦋⚡---------- "Heran, kenapa bisa seperti ini saat bersama nya" "Kau mencerahkan, bahkan sampai bagian terdalam di hati" "Siapa yang peduli menjadi buruk, kita ini masih muda" "Paling tidak berharap kau akan tetap disini" ----------🦋⚡...