Sementara itu suasana di kelas 11 IPA 6 terlihat sangat tenang karena pagi ini diadakan ulangan harian matematika.
Pak Sugeng yang terkenal guru ter killer di sekolahnya itu masuk kelas sambil merapikan kumis tebalnya dengan sisir kecil
"Muka doang serem, tapi sisir aja pink mana ada stiker hello kitty anjir." bisik Zerman kepada Nathan.
Nathan tertawa, ia bahkan lupa jika Pak Sugeng sudah ada di dalam kelas.
"Nathan kamu kenapa tertawa? Ada yang lucu?" tanya Pak Sugeng dengan menunjukkan muka garangnya.
"Ya kalo ga lucu ngapain saya ketawa pak HAHAHHAHA" jawabnya yang masih tertawa karena melihat sisir pink Pak Sugeng.
Zerman menyenggol tangan Nathan yang masih tertawa sampai sekarang, "Goblok jangan dijawab cok, ntar lo dimakan ama dia."
"Oh sudah berani kamu sama saya? Tutup buku paketnya, kalian akan ulangan matematika." Sontak membuat seluruh murid kaget bahkan Nathan pun ikutan melongo.
"Loh pakk, saya belum belajar"
"Pak, kok dadakan sih?"
"Pak jangan bercanda dong"
Murid-murid protes sambil memohon kepada Pak Sugeng agar ulangannya diundur minggu depan saja."Tidak ada bantahan, sudah cepat kerjakan saja sebisanya."
Sepertinya Pak Sugeng akan semakin tidak disukai oleh murid-murid di kelas ini. Tapi ia tetap tidak peduli.
"Aelah kumisss, pagi hari bikin darah tinggi" ucap Jovan yang masih menggurutu kepada Pak Sugeng.
"Ki entar bantuin gue ya, gue kaga paham materi yang ini." pinta Gabri kepada Zaki.
"Gue juga bantuin dong ayang Zaki." Erpan yang daritadi hanya diam saja pun tiba-tiba ikut meminta bantuan.
"Sok minta bantuin lo pada. bilang aja kalo mau minta jawaban." ucap Zaki dengan wajah datarnya.
Zaki memang pintar dalam hal matematika, tak jarang teman-temannya meminta jawaban kepadanya.
Setelah selesai mengerjakan soal, kertas Zaki dirampas oleh 5 oknum meresahkan. Kertas pun di oper bergiliran. Gabri yg pertama, kemudian Jovan, Nathan, Zerman, dan yang terakhir Erpan. Namun saat kertas itu sampai di Erpan, Pak Sugeng memberi peringatan bahwa waktu tinggal 5 menit lagi.
"Oasu kertas gue masih suci belom ada jawabannya." gerutu Erpan.
Erpan sekarang sudah seperti Rossi. Dia menulis jawaban nya, oh ralat maksudnya menyalin jawaban Zaki dengan secepat yang dia bisa.
Tengg...
saatnya istirahat, its break time.Bel istirahat berbunyi dan untungnya Erpan sudah selesai menulis.
Lagi mood nulis jadinya update langsung 2 part. Semoga suka yaa sama ceritanya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF INDOMARK
FanfictionKisah 14 remaja yang ingin hidup dengan tenang namun selalu gagal karena ulah salah satu dari mereka.