Gelap, hanya itu yang bisa aku katakan saat pertama kali kubuka mataku, entah sudah berapa hari, berapa minggu, atau mungkin berapa bulan aku terkurung di ruangan ini, ruangan lembab berbentuk kotak dan berjeruji besi.
Tangan dan kakiku diborgol menggunakan batu laut, dan aku--sebagai pengguna buah iblis--tak mampu mengeluarkan kekuatanku karena borgol ini, meskipun, aku juga sama sekali tak berniat untuk melepaskan borgol ini, apalagi sampai melarikan diri dari sini, walaupun aku bisa.
Tak ada gunanya aku memberontak, tak ada gunanya aku melarikan diri, semua yang kupunya telah direnggut oleh mereka, orang-orang brengsek yang haus akan kekuasaan, dengan mengatasnamakan 'keadilan' yang menamai diri mereka Pemerintah Dunia, dan aku berada disini demi melindungi semua yang kumiliki.
Meskipun, aku akan kehilangan nyawaku sendiri.
Beragam suara siulan, dan godaan keluar dari mulut-mulut kotor mahkluk bernama laki-laki memenuhi gendang telingaku, karena mereka melihat ada seorang wanita cantik dengan gaun ketat yang robek di beberapa bagiannya, sehingga menampilkan lekuk tubuh indah yang sempurna. Ya, mereka melihatku, yang bisa dikatakan hampir telanjang di dalam kamar tahananku.
Aku, Boa Hancock sang Ratu Bajak Laut, Kapten dari Bajak Laut Suku Kuja serta Ratu Ular dari kerajaan tempatku berasal, Amazon Lily. Ya, segala julukan itu memang aku sandang, tapi itu dulu, bukan sekarang, karena sekarang aku hanyalah seorang tahanan kelas 6 di penjara paling kelam di dunia, Impel Down.
Semua bermula semenjak saat itu, dimana aku bertemu dengan seorang pemuda yang dengan lancangnya masuk ke dalam kamar mandiku, melihatku telanjang, bahkan melihat tanda di punggungku, yang lebih mengejutkanya lagi, dia tak mempan dengan jurusku bahkan sama sekali tak terpesona dengan kecantikanku, dan seketika dia pula yang merubah seluruh hidupku.
Ya, pemuda itu, dia benar-benar berdeda, dia bertarung dengan kedua adikku tapi justru menutup tanda yang ada di punggung adikku, tanda terkutuk dan merupakan aib besar bagi keluargaku, tak hanya sampai disitu, dia bahkan menundukan kepalanya bagi prajuritku yang aku hukum jadi batu, padahal dia bisa saja bebas dari kerajaanku.
Dan semenjak saat itu, entah apa yang terjadi padaku, jantungku berdetak tak karuan kala melihat senyumnya, darahku berdesir kala dekat denganya, dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, dadaku merasa sesak, sangat amat sesak, dikala dia berkata padaku, bahwa dia akan pergi dariku, dari kerajaanku, untuk menolong kakaknya.
Aku tak tau apa yang kurasakan, sebelum si tua bangka Nyonba berkata bahwa, aku ... jatuh cinta, pada pemuda itu.
Pemuda itu, Mugiwara No Luffy sang Raja Bajak Laut, kapten bajak laut Topi Jerami, dan penguasa setengah lautan dan negeri di Dunia Baru, bahkan kekuasaanya lebih besar daripada Pemerintah Dunia. Namanya mungkin terdengar biasa saja beberapa tahun yang lalu, kata-katanya yang dulu hanya jadi bualan di telinga musuh-musuhnya. Namun kini, siapapun yang mendengar namanya, pasti langsung merinding sangking takutnya.
Monkey D. Luffy kini menyandang gelar itu, setelah melalui perjalanan panjang, setelah memenangi pertarungan dan pertempuran, setelah melakukan berbagai macam kekacauan di hampir setiap tempat yang ia singgahi, kini semua orang mengakui kekuatanya, termasuk Pemerintah Dunia.
Dan karena Luffy, aku berada di tempat ini, tempat yang pernah aku dan dia kunjungi, demi menyelamatkan kakaknya, Ace, meskipun pada akhirnya usahanya sia-sia.
Marineford, tempat dimana ada kenangan yang begitu membekas bagiku, aku marah saat para angkatan laut menyerangnya dan menyakitinya, aku mengamuk saat itu tanpa memperdulikan statusku sebagai Shicibukai--alias anjing pemerintah--harusnya aku membantu angkatan laut, tapi justru sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
H O P E (TAMAT)
Fanfiction- ONE PIECE FAN FICTION - Hanya satu harapan Boa Hancock, yaitu berharap semoga Luffy membalas cintanya.