CHAPTER 18

3.4K 89 1
                                    

FORCE HUSBAND™

{18}

Suasana hari ini berhasil membuat jantung Laura berdegup kencang. Bagaimana tidak, dirinya akan mendapat kabar keadaan suaminya terkini.

Menurut Dokter yang baru saja melihat kondisi Lauren, beliau dengan nada sangat pelan menginformasikan, "Mohon maaf Bu saya harus menyampaikan pesan buruk ini. Tetapi, Lauren suami ibu kami nyatakan kondisinya sekarang kritis. Sulit sekali rasanya bagi beliau untuk bisa sadar kembali".

Laura hanya bisa diam membeku. Selama 4 hari pasca Lauren selesai operasi, dirinya selalu berusaha menguatkan diri. Juga berusaha meyakinkan diri bahwa suami pasti akan selamat. Namun naas, harapan Laura itu sepertinya akan segera memudar.

Sementara itu, Laksen sudah rapi dengan seragamnya juga ikut terdiam. Dirinya juga tak henti meluncurkan doa untuk sang kakak. Namun apa daya, sepertinya kakaknya tersebut sudah menyerah dengan semua rasa sakit yang beliau terima.

Laura bergerak terjatuh dilantai , namun dengan sigap Laksen segera mencegah kakak iparnya tersebut dari terjatuh.

Laura hanya bisa menangis terisak. Dirasa semua telah sirna.
Harapan, pikiran positif, ambyar sudah. Pikirannya sekarang sangat kelam, seperti langit yang gelap ketika hendak hujan.

Sang Dokter kemudian pergi meninggalkan Laura dan Laksen yang masih dengan ekspresi kesedihannya.

==============================

Pak Raffan memandang serius dokumen yang ada didepannya. Beliau hanya bisa terus menerus menghela nafas pelan.

Dokumen yang ada didepannya kini memuat data tentang perceraian dirinya dengan istri terdahulunya. Beliau awalnya sangat senang, namun ada satu hal yang berhasil mengendorkan rasa bahagia pak Raffan, yaitu mengenai hak asuh anak.

Di dokumen tertera jika anak mereka akan diasuh oleh pihak ibu sampai umur 17 tahun. Setelah 17 tahun barulah sang ayah memiliki hak asuh atas anak tersebut.

Pak Raffan sangat menyayangi anaknya. Tentu Ia tidak rela jika anak kesayangan nya itu harus diasuh oleh ibunya yang memiliki sifat bengis dan buruk.

Perceraian sangat mudah dilakukan pada saat pandemi seperti ini. Namun, pak Raffan masih belum bisa 100% berlapang dada mengenai hal perceraian nya.

==============================

"Kak, kakak harus makan ya.". Bujuk Laksen sambil membawa beberapa makanan kearah Laura.

Laura menggeleng pelan, kini wajahnya sangat pucat bahkan tubuhnya pun terlihat semakin kurus, "Tidak Laksen"

Laksen berusaha membujuk lagi, "Kak. Kakak gak kasihan sama bayinya kakak? Kakak harus ingat bahwa ia juga ingin makan.".

Mendengar bujukan Laksen yang menyangkut tentang bayi - nya membuat Laura tidak bisa mengelak. Bagaimanapun kondisinya, ia harus tetap menjaga kesehatan bayi yang ada dikandungannya kini.

Laura mengambil makanan yang diberikan Laksen. Ia membuka makanan tersebut lalu melahapnya dengan pelan.

Laksen nampak memegang ponselnya dengan tatapan berharap. Jadwal dirinya bertugas terus diundur sejak kemarin. Namun, tiba - tiba saja kini ia mendapatkan pesan bahwa dirinya harus bertugas sekarang juga.

Dirinya sangat bingung, disatu sisi ia tidak bisa membantah mengenai tugas wajibnya ini. Namun disatu sisi yang lebih penting lagi adalah, ia juga mempunyai tanggungjawab penuh menjaga kakaknya. Dirinya sangat dilema sekarang.

FORCE HUSBAND 21+ [LENGKAP✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang