Lost of You

1.1K 191 30
                                    


Seokjin terdiam di jendela besar kamarnya yang berembun, pandangannya mengambang tanpa jelas ke mana ia harus melihat. Udara yang semakin dingin menandakan jika sebentar lagi salju pertama akan segera turun. Keningnya mengkerut, ini bahkan belum pertengahan Desember, kepalanya menengadah menatap langit yang putih sepenuhnya.

Salju turun lebih awal sepertinya.

Ia mendesah, meletakan sebelah tangannya pada kaca jendela untuk menopang tubuhnya yang kehilangan kekuatan. Matanya terpejam, antara rela dan tidak rela. Melihat bagaimana Jungkook dan Lisa bersama, mana mungkin ia hadir sebagai dinding pembatas yang menghalangi takdir mereka berdua?

Namun cinta yang Seokjin miliki sangat egois, dia telah memperjuangkan gadis itu selama ini. Dan Seokjin tidak buta, akan cinta yang tumbuh perlahan di antara mereka. Tetapi... Jika dibandingkan dengan Jungkook? Tentulah dia hanya sebagai pengganti yang tak pernah tertulis dalam takdir gadisnya.

Seokjin berjalan gontai ke arah ranjangnya, ia mengeluarkan beberapa obat-obatan yang ia sembunyikan di laci nakas. Sudah berbulan-bulan ini ia bergulat dengan  pil-pil itu untuk bertahan dari rasa sakit, yang semakin hari semakin menjadi. Mau diabaikan bagaimana pun, Seokjin tahu waktunya sudah sangat dekat.

Jadi, ia meminumnya cepat dan meneguk segelas penuh air putih yang sudah tersedia di sana. Sudah saatnya, ia mengembalikan apa yang menjadi milik Jungkook. Sudah saatnya ia mulai menerima kenyataan, jika pertunangannya inilah yang membelenggu Lisa dari cinta sejatinya.

Seokjin bersyukur karena Lisa lah yang menerima hatinya. Dan tak pernah lebih bahagia ketika mereka menghabiskan waktu bersama selama ini. Di hari-hari cerah di New York, menyimpan kenangan yang sangat berarti bagi Seokjin.

Ia tersenyum perih, saat mengingat bagaimana mereka sering sekali berdiam diri di apartemen Lisa. Membicarakan musik, ataupun sekedar menonton film favorit mereka. Atau, kadang Seokjin membawa Lisa ke kediaman Jeon di New York yang memiliki perpustakaan besar dengan buku-buku yang di kagumi gadis itu.

"Buku-buku yang aku cari ada di sini. Bagaimana bisa?" Lisa menelusuri rak kayu itu dengan tatapan terpana. Seokjin sendiri tersenyum bangga, untunglah ia suka membaca dan mengoleksi bacaan-bacaan favoritnya. Ternyata Lisa memiliki selera yang sama dengannya.

"Apapun untukmu." Satu hal lagi yang sangat Seokjin suka, adalah ketika pipi Lisa merona karenanya.

"Apa aku boleh kemari, kapanpun?"

"Ini juga akan menjadi rumahmu, jadi untuk apa bertanya?" Lagi-lagi, Seokjin membuat Lisa tersipu. Gadis itu berusaha menyembunyikan senyumnya, namun Seokjin menahan dagunya, menatapnya tanpa mengindahkan hal lain. "Kau sangat cantik, kalau kau tersenyum."

"..."

"Aku tidak ingin melihat senyum ini hilang."

Ya, Seokjin takkan pernah membuat senyum di wajah Lisa hilang lagi. Lalu sesuatu yang lain di dalam lacinya menarik perhatiannya, itu sebuah buku usang, tempat Jin kadang menulis sesuatu agar tidak melupakannya. Ia membukanya pelan, membaca tulisan demi tulisan, dan terhenti pada halaman tengah buku itu.

Lautan kaca dan Kupu-kupu langit.

"Kau ingin apa sebagai hadiah pertunangan kita?"

Lisa menggeleng, "aku tidak ingin hadiah apapun."

"Sungguh? Apa kau tidak ingin meminta apapun dariku?" Seokjin terlihat berpikir keras, bahkan dia tidak tahu apa yang Lisa sukai. "Bagaimana dengan benda yang kau suka? Aku belum tahu apapun soal itu?"

SAMIDARE [LIZKOOK] (COMPLETE)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang