A Happiness back?

1.1K 189 29
                                    

Lisa menggigit bibirnya sendiri, ia menatap pintu ruangan Seokjin di Jeon's company. Rasa bersalah menggelayuti hatinya sejak semalam, ia ragu untuk menghubungi tunangannya itu, bahkan hanya untuk mengirimi sebuah pesan terasa sulit.

Sejak terbangun dalam kondisi kacau, dan mata yang sembab di kamar Jungkook seorang diri, Lisa begitu syok menyadari berapa lama ia menikmati masa lalunya. Ketika itu hari sudah malam, Jungkook tak terlihat di mana pun. Begitu ia keluar pun rumah besar keluarga Jeon sangat sepi dan gelap.

Pintu kamar Jin tertutup begitu ia melewatinya, kepalanya pening saat memikirkan bagaimana ia akan menjelaskan kenapa ia bisa tertidur di ranjang Jungkook. Dengan hati yang kalut, Lisa memutuskan pulang ke kediamannya sendiri tanpa pamit maupun menitip pesan pada maid yang ada di rumah itu.

Sepanjang perjalanan hingga sampai ke kamar juga ranjangnya, dipikirannya hanya terngiang permintaan Jungkook untuk kembali. Itu salah, dia bukan lagi gadis bebas yang bisa memilih ingin bersama siapa, ia melirik jemarinya yang berhiaskan cincin dengan berlian kecil berwarna putih yang indah. Dia sudah terikat.

Jadi Lisa kembali merenungi kesalahannya yang membiarkan Jungkook menyentuh juga memeluknya, kenyamanan yang tak seharusnya ia dapatkan dari pria lain. Tetapi hanya pria itulah yang mampu membuatnya terbuai seperti itu. Kenapa kisah mereka harus berakhir seperti itu?

Di lain hal, jika Jungkook adalah bulan yang selalu menenangkannya. Maka Seokjin adalah matahari, yang selalu memberinya cahaya agar tidak lagi terjebak dalam kegelapan yang pilu. Bulan dan matahari, di tengah-tengahnya lah Lisa berada. Lisa tak dapat mengharapkan mereka bersama.

Karena setiap kali, ketika matahari terbit, bulanlah yang menghilang. Dan jika bulan nampak, maka mataharilah yang tenggelam.

Setelah merenunginya semalam suntuk, Lisa mulai kembali menemukan keberaniannya. Menerima kenyataan yang ada, adalah satu-satunya pilihan yang ia punya saat ini. Dia calon istri orang lain, sudah seharusnya ia melupakan cinta pertamanya, Jeon Jungkook.

"Lisa?"

Gadis itu tersentak, ia menoleh kesamping dan menemukan Jungkook yang tersenyum ke arahnya dengan setelan jas yang sangat rapi? Ini tentu hal langka, mengingat jika pemuda itu sangat menyukai kebebasan baik itu tentang pergaulan, pilihan sampai penampilan.

"Jung? Kau di sini?"

Jungkook menghampirinya sembari menenteng beberapa berkas, ia mengusap tengkuknya untuk menghilangkan kegugupannya di depan Lisa. "Aku bergabung dengan perusahaan, mulai hari ini."

Bergabung dengan perusahaan? Bagi Lisa itu adalah hal yang lebih mengejutkan lainnya, dibanding dengan Jungkook yang ia temukan dengan tampilan klimis. "b-bergabung?"

"Ya, dan kau? Kenapa hanya diam di sini?" Jungkook melihat ruangan siapa yang Lisa tuju, dan dia diam-diam mengumpat karena tahu jika Lisa tengah menatap pintu ruangan Seokjin. "Kau ingin bertemu dengan kakakku?"

"A-apa kau melihatnya?"

"Tidak." Jungkook menjawab malas, "bahkan dipertemuan tadi pun dia tidak ada."

"Begitu ya?" Lalu Lisa mengeluarkan ponselnya, menekan sesuatu di sana dan hasilnya tidak tersambung. Tidak biasanya Jin seperti ini. Mereka berdua terdiam cukup lama di sana, sampai beberapa orang karyawan biasa, menyapa mereka dan meminta izin untuk masuk ke ruangan Jin.

"Kami di minta oleh sekretaris Namjoon, untuk membereskan barang-barang Direktur Jin."  Ucap salah satu karyawan itu penuh hormat, saat Lisa menanyai mereka.

"Tapi, kenapa?" Kemarin semua baik-baik saja. Apa yang terjadi?

Karyawan itu memandang Lisa takut-takut, seolah kalimatnya berikut ini akan membuatnya di hukum. "Menurut sekretaris Namjoon, Direktur Jin memilih kembali ke New York dan menetap."

SAMIDARE [LIZKOOK] (COMPLETE)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang