A || Prolog

40 6 1
                                    

Cerita ini ditulis berdasarkan khayalan dua penulis pemula yaitu Myfya_tha dan tentunya saya sendiri 😚

Persiapkan cemilan yang banyak dan juga tissue karena cerita ini mengandung banyak sekali bawang 😭

Cerpen ini bukan cerpen biasa ⚠️
Karena panjang cerpen lebih dari 10k karakter ...

Diharapkan readers membacanya dengan perlahan dan penuh hikmat ...

Happy reading gaiis ✨

*

*

*

*

*

Seorang gadis muda berjalan mengendap-endap disebuah rumah dengan sebuah kotak di tangan. Gadis itu tersenyum kala menemukan kamar yang ia cari.

Ia segera membuka kotak yang ternyata isinya adalah sebuah kue ulang tahun. Ia berusaha menyalakan koreknya agar bisa menyalakan lilin bertuliskan angka 17. Percuma saja, angin terlalu kencang membuat ia kesulitan mengendalikan nyala api.

"Aduh!" Gadis itu tanpa sadar membuang korek api yang dipegangnya karena gigitan nyamuk di siku kanannya.

"Kenapa banyak nyamuk sih dirumah Aletha," gerutunya.

Matanya membelalak menyadari api sudah menyala besar di hadapannya.

"AAAHHH KEBAKARAAAN!!!"

*

*

DUA TAHUN KEMUDIAN...

"Kak, buruan," ucap Rere dengan suara tertahan.

"Bentar Re, takut nyokap gue bangun," jawab Leo sambil mengendap-endap keluar dari jendela kamarnya.

Rere mengangguk, ia berjalan lebih dulu dari Leo membuat Leo meneriakinya, "Re! Bukan kesitu. Kamar Letha udah pindah."

Rere mendelik tajam pada Leo. Bisa-bisanya laki-laki itu justru berteriak.

Leo menepuk jidatnya pelan menyadari kebodohannya. Ia menunjuk ke arah kanan membuat Rere berbalik dan mengikuti langkah si tuan rumah.

"Kak, yakin ini arah kamarnya Aletha?" tanya Rere.

Leo mengangguk yakin, "Iya, gue yakin."

Rere nampak ragu dengan jawaban Leo, "Lo kapan terakhir main ke kamar Aletha?" tanya Rere pelan.

Leo menggaruk kepalanya, ia sendiri sudah lupa kapan ia terakhir main ke kamar adiknya itu.

"Penting emang?" Rere mengangguk.

"Lo kan udah lama Kak gak pulang, siapa tahu Aletha udah pindah kamar," sahut Rere.

"Lo sendiri kapan main ke kamar Aletha?" Leo gantian bertanya pada Rere.

Rere tersenyum dengan wajah tanpa dosa, "Sebulan yang lalu, waktu nyokap bokap lo gak di rumah. Lo tau sendirikan gimana gak sukanya mereka sama gue."

Leo menahan tawanya, laki-laki itu teringat kejadian saat Rere tanpa sengaja membakar taman bunga kesayangan nyokapnya dua tahun yang lalu, tepat di hari ulang tahun Aletha ke-17.

"Yakin Kak?" tanya Rere lagi.

Leo mengangguk sambil menahan tawanya, "Kok malah ketawa?"

"Tahun lalu lo buat perkara apa di rumah gue waktu ulang tahun Letha?" tanya Leo.

Ingatan Rere berputar pada kejadian setahun yang lalu, ia tersenyum, "Aman Kak. Tahun lalu baik-baik aja. Nyokap-bokap lo gak ada di rumah. Lagian lo kenapa sih lo baru perhatian sama Letha sekarang, kenapa gak dari dulu aja?"

Senyum Leo mendadak pudar mendengar pertanyaan Rere, "Gue baru sadar aja, gue udah jahat jadi kakaknya Letha. Jadi, gue pengen ngebuat ulang tahunnya di tahun-tahun berikutnya penuh kejutan gak Cuma dari lo. Tapi dari gue juga."

Rere mengangguk tersenyum, "Ya udah ayo masuk, udah jam 12 lewat 15 ini," ajak Rere.

Leo mengangguk, laki-laki itu berjalan mendekati jendela besar di depannya. Ia segera menggeser jendela itu perlahan, agar tidak menimbulkan suara.

"Kak, kok kayak bukan kamarnya Aletha ya?" tanya Rere.

Leo menggeleng, "Gak usah panik gitu."

Mereka berdua berjalan mendekati saklar lampu. Sebelumnya, mereka sudah menyalakan lilin dengan angka 19 di atasnya.

"Udah siap??" tanya Leo.

Rere mengangguk, tangan Leo bergerak menyalakan saklar.

"SUPRISE ALETHAAAA HAPPY 19 TAHUN!!!" teriak keduanya membuat seseorang yang berada di dalam selimut menurunkan selimutnya.

"KALIAN?"

"Mama???"

*

*

A (Aletha & Arga) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang