Zinjy perlahan lahan membuka matanya. Tak sengaja ia menoleh ke arah tangannya ternyata jisung tertidur sambil menggenggam tangannya
"kak"panggil zinjy ke jisung
"eh?! Adek udah sadar?! "tanya jisung kaget sambil mengelap ilernya
"bang!! Adek sadar!! "teriak jisung
Semua kakak zinjy pun bangun dari tidurnya dan mendekat ke arah zinjy
"akhirnya kamu sadar nji, kita kawatir banget sama kamu"jaehyun
"maafin kakak ya dek, kakak ninggalin kamu tadi. Coba aja kakak tadi engga ninggalin kamu"ucap johnny merasa bersalah
"bukan salah kakak kok, kakak engga salah"zinjy
"dek maafin kakak ya udah bentak kamu tadi, kakak bener bener minta maaf. Harusnya kakak engga bentak kamu"jisung
"gapapa kok kak, aku juga salah. Harusnya aku engga seharusnya ngelarang kakak deket sama siapa aja. Kakak berhak berteman sama siapa aja"zinjy
"adek ada yang sakit? Kalau ada bilang,nanti kakak panggilin dokter"chenle
"engga kok kak, engga ada"zinjy
"oh iya kak, nanti kalau misalnya aku pergi kakak yang akur ya jangan pernah berantem aku engga suka liat kakak berantem"zinjy
"pergi? Maksudnya?"hendery
"kalau misalnya aku mening-"omongan zinjy terputus
"kakak gamau ya denger kamu ngomong gitu nji"ucap dejun dingin
"kamu kenapa ngomong gitu? Kamu ngga boleh ninggalin kita. Kamu harus tau nji kamu tuh harta terbesar kita, dan kita harus jagain kamu. Kalau kamu ngomong gitu lagi kakak ngga bakal ngomong lagi sama kamu"tambah dejun lalu pergi meninggalkan ruang rawat zinjy
Sedangkan zinjy ia hanya tersenyum karena hal itu akan terjadi. Harta terbesar mereka akan pergi untuk menemui mamanya di surga.
"kak, aku punya sesuatu buat kalian"ucap zinjy
"apa itu? "winwin
Zinjy mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"aku punya 23 kalung yang hitam, dan 1 kalung yang putih. Aku mau ngasih ke 23 kalung ini ke kalian"ucap rias sambil membagikan satu persatu kalung berwarna hitam.
"kak dejun"panggil zinjy ketika melihat dejun berdiri di depan pintu
Dejun pun berjalan mendekat ke zinjy dan langsung memeluk zinjy.
"jangan ngomong gitu lagi dek"ucap dejun lirih
"iya iya, nih kalung kak dejun"riss memberikan kalung hitam itu ke dejun
"kalungnya dipake ya, jangan dilepas"ujar rias
"iya"
"mana sini dek, kakak pasangin kalung kamu"dejun pun memasangkan kalung putih milik zinjy ke leher zinjy
"nah udah"dejun
"ini udah malam, ninji tidur gih biar cepet sembuh"taeyong
"lya kak"
Zinjy pura pura tidur.
Sekarang sudah pukul 2 pagi. Kakak kakak zinjy pun sudah tertidur. Zinjy tersenyum melihat kakak kakanya, mungkin ini terakhirkalinya ia melihat ke 23 kakak tersayangnya. Zinjy melihat ke arah meja dekat ranjangnya,ada hp taeyong disana. Zinjy mengambil hp taeyong dan ia mem videokan dirinya, sebagai ucapan selamat tinggal karena ia tak bisa bicara langsung kepada kakak kakaknya. Ia menangis, sungguh berat bagi zinjy tapi keinginannya untuk bersama mamanya itu sangat besar.
Selesai membuat video itu,zinjy meletakkan hp itu di tempatnya kembali.
"selamat tinggal kakak, zinjy sayang kakak"ucapnya lalu perlahan lahan menutup matanya seperti seseorang yang ingin tidur.
"mama"batin zinjy
.
.
.
Untuk kedua kalinya zinjy berdiri di ujung jembatan itu lagi. Kali ini zinjy sedang menunggu mamanya menjemputnya.
Tak lama mama zinjy pun datang,berjalan melewati jembatan itu.
"kamu udah yakin? Kalau belum gapapa, kamu bisa balik lagi"mama
"aku yakin ma"
"kalau kau yakin ayo pegang tangan mama"zinjy memegang tangan mamanya dan mulai berjalan melewati jembatan tersebut, sesekali zinjy melihat ke belakang
"selamat tinggal kakak,i love you so much"gumamnya lalu lanjut berjalan hingga benar benar lewat dari jembatan tersebut.
"wahh disini indah ya ma"ucap zinjy
"iya nak, ikut mama yuk. Kamu harus bertemu dengan bidadari dulu"
"untuk apa ma? "
kalau di dunia kita dulu kayak daftar gitu nak, tenang saja nanti mama yang antar. Bidadari cantik dan baik kok, ayo"zinjy dan mamanya pun melanjutkan perjalanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK • NCT 2020 •
General Fiction"I have a wonderful shelter,which is my family. I have a wonderful relationship with my brother; this makes me feel that i know always where i belong "- Zinjy Keiztya "Once a brother,always a brother,no matter the distance,no matter the difference a...