"Alex!!"
Alexander menoleh,menutup bukunya.
Eric berlari kearahnya,dimana kewibawaan seorang ketua osis ini?
"Berisik lu,apaan?"
Eric ngos-ngosan,sambil duduk disamping Alexander.
Alex semakin tak mengerti,"gak jelas."
Eric mencibir lalu tangannya menggebrak meja dengan keras.
"Alex suka sama lo!!"
Dan,semua anak kelas menatap Eric dengan wajah malas.
"Alex suka dirinya sendiri?"pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Keano,membuat semua penghuni kelas tertawa.
"Maksud gue Alex anak MIPA!"
Semua mata memandang Eric tak percaya. Alexander menanggapi celetukan itu dengan senyuman tipisnya.
Dia kaget juga namun masih bisa menguasai ekspresinya.
Bagaimana tidak?cewek yang diincar satu sekolah menyukai dirinya?
Alexander memandang Eric sebentar,mencari kebohongan dalam mata lelaki itu.
Namun,ia tak menemukannya.
Apa Alexia benar menyukainya?
***
"Si Eric mana?!"raung Alexia dilorong kelas IPS. Gadis itu murka sekarang.
Bagaimana tidak emosi,kabar dirinya menyukai Alexander sudah tersebar luas sepenjuru sekolah.
Wajar saja Alexia sangat marah sekarang.
"Hai Lex,nyari Eric?"
Alexia mengangguk,lalu terdiam sambil dirinya menoleh dan mendapati Alexander yang tadi bertanya padanya.
"E-eh Alex,"gugup Alexia.
Ia memundurkan langkahnya,lalu berancang-ancang akan melesat pergi dari sana.
"Kamu jangan lari,aku gak gigit kok,"ujar lelaki itu sambil terkekeh.
"A-aku malu,"aku Alexia. Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
***
"Aku panggil Xia aja gapapa kan?"
Entahlah,tapi Alexia merasa berdebar saat Alexander yang mengucapkan itu.
Tak ingin terlihat gugup,Alexia meminum jus mangganya.
Mereka sedang berada di kantin,mengisi perut mereka.
"Terserah kamu sih,hak kamu juga mau manggil aku apa?"
Alexia memalingkan wajahnya saat Alexander menatapnya.
"Panggil sayang aja gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[√]Alex(Jeno x Karina)
Подростковая литератураAlexia tak pernah menyangka ia akan jatuh kepada pesona seseorang yang memiliki nama mirip dengannya.