"Aaa mimpi apa gue semalem?!"teriak Alexia setelah sampai di kamarnya.
"Baru juga kenal,dia udah respect sama gue aja,enaknya jadi orang cantik!"
Alexia terkekeh atas ucapannya barusan,lalu menyimpan tasnya diatas meja belajar.
"Gue harusnya bilang makasih ke Eric!"monolognya.
"Tapi gue masih kesel sih sama dia!awas aja kalo ketemu!"lanjutnya dengan wajah kembali memerah.
"Tapi kalo bukan karena dia,Alex gak mungkin tahu!"
"Bodo amat sih!"
Alexia seperti orang gila sekarang.
"Tapi..."
Alexia mendudukan tubuhnya diatas kasur,pikirannya terus melayang pada kejadian tadi.
"Gue suka denger dia manggil gue 'Xia'."
***
"Lex?"
Alexander menoleh kearah kanan,dan mendapati Eric yang sedang menikmati buah apel.
"Hm?"
Eric mendudukan dirinya disamping Alexander,"baca buku mulu kerjaannya!"
Eric sewot,itulah yang tertangkap oleh seorang Alexander.
"Anter gue apelin bebeb yuk?"
Alexander mengambil ponselnya dan menatap layar hari ini. Hari Sabtu.
"Malmingan lu?"
Eric mengangguk,lalu bangkit dari sofa rumah Alexander.
Ya,Eric menginap disini,dikarenakan dirinya hanya tinggal berdua dengan ayahnya yang gila kerja membuatnya selalu meminta Eric untuk menginap dirumahnya.
"Gue bosen jadi nyamuk mulut."
Eric memutar bola matanya,"dari rumah Queen,kita kerumah Alex."
Mata Alexander melebar,ia kemudian bangkit dari duduknya.
"Oke bentar,gue ikut."
Alexander memasuki kamarnya,mengambil jaket jeans-nya lalu kembali keluar dengan menenteng kunci motornya.
"Udah gitu doang?"
"Yaudah terus harus gimana?"
Eric mendengus,kemudian melangkah keluar meninggalkan Alexander yang masih menunggu jawaban lelaki itu.
"Bucinnya kambuh kayanya."
***
"Xia!!"
Teriakan itu membuat sang pemilik rumah terbangun dari tidurnya.
Niatnya yang akan memarahi siapapun yang berani menggangu tidurnya itu mendadak terdiam saat yang datang adalah...
"Queen?"
"Eh Bang Agi,Xia nya ada Bang?"
Agi manggut-manggut,"ada tuh diatas."
Queen langsung bergegas masuk tanpa meminta persetujuan dari pemilik rumah.
Saat akan berbalik,Agi menangkap sosok dua orang lelaki yang berdiri di gerbang.
Tanpa ba-bi-bu Agi langsung menghampiri kedua lelaki itu.
"Cari siapa?"tanya Agi langsung setelah sampai dihadapan keduanya.
Eric gelagapan lalu menatap Alexander yang berdiri dengan tenangnya.
"A-anu Bang Agi kan ya?Abangnya Xia ya?"
Agi mengangguk dengan dahi berkerut.
"Kenalin Bang,Eric temennya Xia." Eric mengulurkan tangannya yang dibalas oleh Agi.
"Terus ini Alex,gebetannya Xia,"ucap Eric yang langsung mendapat tatapan tajam dari Alex.
Agi membelalakan matanya,Alexander lantas menoleh kearah orang yang jauh lebih tua diatasnya.
"Alexander,temennya Xia,"kenalnya sambil mengulurkan tangannya.
Agi tersenyum,lalu menerima uluran tangan itu.
"Nama lo sama kaya adek gue,jodoh kali!"celetuk Agi membuat Eric menahan tawa.
Lalu tak lama Alexia dan Queen keluar dari rumah itu.
"Bang,"panggil Alexia,yang merasa dipanggil pun menoleh.
"Mau kemana dek?"tanya Agi.
"Main sama mereka." Agi mengangguk paham.
"Yaudah sana,jangan lupa kunci pintu,kakak mau ke rumah Lean."
"Siap kak,kita berangkat ya!"
***
"NASI GORENG UDAH SIAP!!"
Alexia mengalihkan perhatiannya kepada sahabatnya. Kini mereka berada di salah satu kedai nasi goreng.
"Queen,jangan mulai."
Queen cengengesan,lalu mengambil duduk disamping Alexia yang sedang menumpu wajahnya dengan satu tangannya.
"Ini Xia biar lo gak sedih mulu!"
Alexia mengernyit,"gue sedih kenapa?"
Queen menutup mulutnya lalu kembali berkata,"nunggu cowok yang lo suka biar peka itu sulit Xia,lo harus banyak makan biar tenaganya dipake buat berjuang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[√]Alex(Jeno x Karina)
Fiksi RemajaAlexia tak pernah menyangka ia akan jatuh kepada pesona seseorang yang memiliki nama mirip dengannya.